Beritaterheboh.com -Anissa Pohan kalau dilihat dari latar belakang pendidikanya, bisa dikesankan ia seorang terdidik. Namun mental ter...
Beritaterheboh.com -Anissa Pohan kalau dilihat dari latar belakang pendidikanya, bisa dikesankan ia seorang terdidik. Namun mental terdidik dan dewasa tidak selalu berbanding lurus dengan jenis titel yang dikenakan.
Kecerdasan emosi sering tidak terkait dengan kecerdasan intelektual. Ini kalau benar-benar Annisa seorang intelektual, kalau hanya pamer titel yaaa itu masalah lain lagi. Tapi yang jelas, Annisa ini model orang dengan sumbu pendek. Cepat meledak!
Anissa Pohan pastilah paham soal demokrasi dan kebebasan berpendapat. Beda pendapat itu biasa, lumrah dan bahkan sangat dianjurkan dalam demokrasi. Beda komentar tidak harus diserang dengan tuduhan.
Namun apa yang dilakukan Annisa Pohan terhadap temannya Deehan, tidak mencerminkan seorang yang terdidik, dewasa dan menghargai pertemanan.
Saat teman Annisa berkomentar soal debat Pilgub DKI tadi malam, langsung nyolot dan berkomentar kasar.
Annisa: “Anda pengamat dadakan? Sengaja biar gw baca ya? Sangat tidak beretika…”
Kalimat “pengamat dadakan” dan “sangat beretika” adalah komentar yang kasar dan kejam terhadap seorang teman.
Tidak hanya sampai situ, meskipun temannya sudah klarifikasi, Annisa makin gencar menyerang dan terus menuduh, bahwa temannya itu menghina suaminya, AHY.
Annisa: Seorang teman tidak akan menghina suami temannya jelas-jelas di “depan” istrinya. Pilihan politik boleh berbeda, tapi atas nama politik kemudian menjadi pembenaran untuk menghina suami teman sendiri.”
Come on Nis, tadi malam itu debat terkait pencalonan AHY sebagai Cagub, bukan AHY sebagai suami Annisa, mengapa dibawa ke masalah suami-istri? Cetek sekali ilmu dan emosi Annisa.
Annisa sudah kalap, ia tidak membaca komentar teman-temannya yang lain, yang menulis komentar seperti Utarie: #freedomofspeechisgone demikian pula Santy menulis komentar yang sama: #freedomofspeechisgone. Christine juga menulis komentar: *toss teh, gw ikut gank freedom of speech.. kalo gak kuat iman, main friendster aja, aman pasti….
Deehan, teman Annisa yang diserang dan dituduh pun menulis tanggapan balik:
Deehan menulis: Nis, yang menghina disini cuman lo…Yang menyerang langsung, bilang gw gak beretika juga lo. Aspirasi gwa urusan gwa, yg gwa ibaratkan diatas adalah bagaimana gw memandang debat pas gw nonton tadi. Persepsi gw jelas kok konteksnya apa, ga mutlak, ga semua musti setuju, tapi ga ada niat juga u/ menghina personal…. Gw malah kaget lo akan took things personally
Ternyata Annisa Pohan masih ngamuk di Path. Dia tidak terima seorang temannya “Deehan” menulis komentar tentang AHY, suaminya.
Setelah Annisa Pohan menyerang temannya itu “sangat tidak bertika”, kini Annisa Pohan menuduh temannya telah “menghina”. Bahkan lebih jauh dari itu,Annisa Pohan sudah merasa tahu isi hati temannya itu. Annisa tiba-tiba merasa jadi Tuhan dengan mengetahui isi hati seseorang.
Annisa Pohan makin tidak terima, terus ngamuk.
Deehan menulis: Nis, yang menghina disini cuman lo…Yang menyerang langsung, bilang gw gak beretika juga lo. Aspirasi gwa urusan gwa, yg gwa ibaratkan diatas adalah bagaimana gw memandang debat pas gw nonton tadi. Persepsi gw jelas kok konteksnya apa, ga mutlak, ga semua musti setuju, tapi ga ada niat juga u/ menghina personal…. Gw malah kaget lo akan took things personally.
Annisa merespon komentar Deehan di atas dengan penuh kegeraman: Gwa rasa hati lo juga tau niat lo Menghina paslon lain selain nomor 2… dilihat dr paragraf terakhir…padahal lo bisa di inner circle aja komennya… aspirasi urusan masing-masing… tp keluarga gw itu jadi urusan gw.
Aneh sekali Annisa ini, bicara soal “keluarga gw”. Debat tadi malam adalah debat Pilgub DKI, bukan debat Keluarga AHY, Ahok dan Anies. Annisa hanyalah istri dari AHY, yang tadi malam menjadi peserta dalam kontestasi Pilgub DKI.
Komentar Deehan benar 100%, Annisa sudah membawa masalah ini ke hal personal, bahkan ke masalah keluarganya. Padahal debat tadi malam soal “Ekonomi-Sosial dan Rakyat Jakarta” bukan debat mana keluarga yang paling baik antara 3 pasangan calon gubernur dan wakil gubernur tadi malam.
Terlihat dari komennya, Annisa bukan orang yang terdidik dan dewasa, dia potret anak manja, anak petinggi Bank Indonesia yang kemudian masuk penjara dan mantu dari seorang presiden yang saat ini, keluarga itu masih mengalami “post-power syndrome”. Selama 10 tahun terbiasa dilayani dan dipuja-puji oleh orang sekelilingnya.
Menanggapi komentar Annisa, seorang teman dari mereka, menulis komentar yang mendukung Deehan:
Christine: “Gw sih berharap paslon 1 dipilih berdasarkan logika and akal sehat, bukan karena alasan keluarga or moneytalk
Telak! Komentar Christne sangat menohok Annisa yang telah kehilangan logika dan akal sehat. Dan tentu saja, karena Pasangan No 1 lebih mengandalkan duit, dan pendukungnya yang emosional.(gerilyapolitik.com)