Beritaterheboh.com - Orang-orang dari kaum jenggoters masih tidak percaya dengan apa yang terjadi di depan mata. Tertangkapnya setela...
Beritaterheboh.com - Orang-orang dari kaum jenggoters masih tidak percaya dengan apa yang terjadi di depan mata. Tertangkapnya setelah diintai enam bulan, dan dipergoki bersama wanita muda bukan muhrimnya di hotel kecil. Ketika salah satu anggota mereka tertangkap tangan melakukan korupsi. Kejadian mirip ketika seorang petinggi partai dakwah ditangkap dalam kasus serupa.
Ketidakpercayaan mereka itu sama dengan ketidakpercayaan bahwa Raja Salman dari Arab Saudi datang ke Indonesia dalam kunjungan kenegaraan untuk membalas kunjungan Presiden RI Joko Widodo yang sudah datang ke Saudi sebelumnya, dan bukan mengunjungi imam besar ormas anu.
Kaum
jenggoters memang terbiasa menghibur diri untuk hal-hal yang membuat
mereka mestinya merasakan sedih perih kalau mengetahui kenyataan
sebenarnya. Maka dikaranglah cerita-cerita oleh para buzzer bahwa ada
konspirasi dalam penangkapan tokoh-tokoh politik yang kadung mereka
kultuskan. Juga soal rencana kunjungan Raja Salman, yang katanya akan
menemui Sang Imam Besar Ormas Anu karena marah mengetahui beliau
dikriminalkan.
Konon informasi di media-media sosial yang disebar para buzzer, mendapat share hingga puluhan ribu. Ck Ck ckkk....
Ketika akhirnya kenyataan terbuka satu per satu, ada sebagian yang berbalik dan mampu melihat kebenaran. Namun sebagian besar tidak. Mereka tetap menolak kenyataan sebenarnya dan memilih untuk mempercayai ilusi alias kepalsuan-kepalsuan yang diciptakan para buzzer itu. Mereka lebih percaya di hotel itu terjadi acara taklim atau sejenisnya. Taklim privat kaliii....
Seperti juga dalam kasus rencana kunjungan Raja Salman. Bukti hitam di atas putih dari pemerintah Arab Saudi membantah berkembangnya isu yang sudah tersebar luas. Sebagian terbuka mata hatinya untuk melihat kebenaran. Namun sebagian lagi tetap tertutup. Hati memang sudah bebal mengeras dan menghitam sebagaimana jidat-jidat mereka. Bagaimana tidak kalau setiap hari buzzer-buzzer entah kepentingan mana, selalu menghasut atas nama agama.
Memang susah memberi masukan pada para jenggoters. Mereka tidak bisa membedakan mana jenggot sebagai lambang kesalehan dan mana jenggot sebagai kedok melakukan kejahatan. Mereka percaya saja kalau sudah berjenggot tebal pasti saleh. Kalau sudah berjenggot ternyata tidak saleh bahkan melakukan kejahatan, dibilang pasti ada konspirasi.
Akhirnya mengahadapi kaum ini tidak perlu ikut baper.Cukup senyum aja sambil berdoa semoga mereka akal sehat mereka akan kembali pada waktunya.
(Sumber: Status Facebook Afa Muafa)
Baca juga: - Saat Sambutan Perayaan Natal, Panglima TNI Kutip Ayat Markus 12: 28-32. 'Mohon Saya jangan di-Ahok-kan'
- Antasari Azhar akan Bergabung ke PDIP di Bulan Februari. Ini Alasannya
- Menteri Yasonna Dorong Antasari Azhar Bongkar Kasusnya, "Kalau Dibiarkan Terus sampai Lebaran Kuda Gak Akan Selesai"
- Mahfud MD: Moral Bobrok! Kalau Terbukti, Patrialis Akbar Bisa Dihukum Seumur Hidup
- Begini Reaksi Ani Yudhoyono saat Mengetahui Antasari Datang dan Mendukung Ahok-Djarot
Konon informasi di media-media sosial yang disebar para buzzer, mendapat share hingga puluhan ribu. Ck Ck ckkk....
Ketika akhirnya kenyataan terbuka satu per satu, ada sebagian yang berbalik dan mampu melihat kebenaran. Namun sebagian besar tidak. Mereka tetap menolak kenyataan sebenarnya dan memilih untuk mempercayai ilusi alias kepalsuan-kepalsuan yang diciptakan para buzzer itu. Mereka lebih percaya di hotel itu terjadi acara taklim atau sejenisnya. Taklim privat kaliii....
Seperti juga dalam kasus rencana kunjungan Raja Salman. Bukti hitam di atas putih dari pemerintah Arab Saudi membantah berkembangnya isu yang sudah tersebar luas. Sebagian terbuka mata hatinya untuk melihat kebenaran. Namun sebagian lagi tetap tertutup. Hati memang sudah bebal mengeras dan menghitam sebagaimana jidat-jidat mereka. Bagaimana tidak kalau setiap hari buzzer-buzzer entah kepentingan mana, selalu menghasut atas nama agama.
Memang susah memberi masukan pada para jenggoters. Mereka tidak bisa membedakan mana jenggot sebagai lambang kesalehan dan mana jenggot sebagai kedok melakukan kejahatan. Mereka percaya saja kalau sudah berjenggot tebal pasti saleh. Kalau sudah berjenggot ternyata tidak saleh bahkan melakukan kejahatan, dibilang pasti ada konspirasi.
Akhirnya mengahadapi kaum ini tidak perlu ikut baper.Cukup senyum aja sambil berdoa semoga mereka akal sehat mereka akan kembali pada waktunya.
(Sumber: Status Facebook Afa Muafa)
Baca juga: - Saat Sambutan Perayaan Natal, Panglima TNI Kutip Ayat Markus 12: 28-32. 'Mohon Saya jangan di-Ahok-kan'
- Antasari Azhar akan Bergabung ke PDIP di Bulan Februari. Ini Alasannya
- Menteri Yasonna Dorong Antasari Azhar Bongkar Kasusnya, "Kalau Dibiarkan Terus sampai Lebaran Kuda Gak Akan Selesai"
- Mahfud MD: Moral Bobrok! Kalau Terbukti, Patrialis Akbar Bisa Dihukum Seumur Hidup
- Begini Reaksi Ani Yudhoyono saat Mengetahui Antasari Datang dan Mendukung Ahok-Djarot