Beritaterheboh.com - Kesaksian Habib Novel yang dalam kesaksiannya menyatakan bahwa video pidato Ahok yang berdurasi 29 detik di Kepulaua...
Beritaterheboh.com - Kesaksian Habib Novel yang dalam kesaksiannya menyatakan bahwa video pidato Ahok yang berdurasi 29 detik di Kepulauan Seribu, didownload dari video yang telah diunggah oleh Pemprov DKI Jakarta, menyisakan tanda tanya besar dan sulit untuk dipercaya.
Karena video yang menjadi dasar laporan yang dibuat Habib Novel di Polda Metro Jaya pada 6 Oktober 2016 begitu sangat sulit untuk bisa dipisahkan dari video yang sempat diunggah lebih dulu oleh Buni Yani pada 6 Oktober 2016 dini hari, pukul: 12:28 WIB atau sebelum dibuatnya laporan tersebut.
Sehingga kuasa hukum Ahok mulai sekarang harus memulai melempar pernyataan di media. Caranya melalui pertanyaan-pertanyaan: Jika benar video yang menjadi dasar laporan oleh Habib Novel tersebut adalah video yang didownload dari hasil unggahan Pemprov DKI Jakarta, bisakah disebutkan pada tanggal berapa video itu didownload?
Dan, jika benar video itu didownload oleh Habib Novel dari video yang telah diunggah oleh Pemprov DKI Jakarta, menggunakan browser apa saat mendownload video tersebut? Beranikah Habib Novel menyerahkan bukti bahwa video benar didownload sebelum 6 Oktober 2016 (sebelum adanya video yang diunggah Buni Yani), sebagai bukti tambahan kepada Jaksa Penuntut Umum, jika memang benar video sudah didownload sebelum tanggal 6 Oktober.
Selanjutnya, Apakah Habib Novel berani membuktikan , bahwa video itu didownload sebelum tanggal 6 Oktober 2016 (sebelum munculnya video yang diunggah Buni Yani pada 6 Oktober 2016 pukul: 12:28 WIB) , atau beranikah Habib Novel menyerahkan laptop atau komputer atau handphone yang digunakannya pada saat mendownload video pidato Ahok di Kepulauan Seribu kepada Jaksa Penuntut Umum sebagai bukti tambahan, jika memang benar video itu didownload sebelum/bukan pada tanggal 6 Oktober 2016. Beranikah Habib Novel menyerahkannya sebagai bukti tambahan?
Dan jika Habib Novel berani menyerahkan bukti tambahan tersebut, akan gampang sekali untuk membuktikan pada tanggal berapa video itu didownload, yakni dengan cara memeriksa histori pada browser Google Chrome atau Mozilla Firefox dan atau browser lain yang menyerupai dua browser itu (yang digunakan pada saat mendownload video pidato Ahok oleh Habib Novel).
Sekalipun jika histori di browser Google Chrome atau Mozilla Firefox dan atau browser yang menyerupai kedua broser tersebut yang digunakan pada saat mendownload video pidato Ahok yang diklaim Habib Novel didownload dari video hasil unggahan Pemprov DKI Jakarta, ternyata sudah dihapus/terhapus atau hilang entah ke mana, ini lebih gampang lagi bagi kuasa hukum untuk membuktikan pada tanggal berapa sebenarnya video itu didownload, yakni dengan menghadirkan ahli Digital Forensik/IT, yang bisa menjelaskan apa-apa saja yang sudah didownload Habib Novel pada 6 Oktober 2016 dan menggunakan browser apa video tersebut didownload, termasuk pada pukul berapa video itu didownload dan berapa besaran ukuran video pun akan diketahui. Simple untuk membuktikan kesaksian Habib Novel!
Dan jika nanti Habib Novel tidak berani menyerahkan laptop atau komputer atau handphone-nya yang dipakai pada saat mendownload video tersebut sebagai bukti tambahan, maka akan makin jelas alur dari dibuatnya laporan oleh Habib Novel pada 6 Oktober 2016, yakni berhubungan erat dengan Buni Yani yang sudah lebih dulu mengunggah video dan memposting status di akun Facebook miliknya dengan kalimat yang bernada SARA pada 6 Oktober 2016 dini hari, pukul: 12:28 WIB/ hanya berselang belasan jam kemudian, Habib Novel membuat laporan di Polda Metro Jaya.(ricky vinando, kompasiana.com)