Bantuan IHR berada di markas milisi Jays al-Islam di Aleppo. (Foto: Youtube/Euronews) Beritaterheboh.com - Kantor Kedutaan Besar Rep...
Bantuan IHR berada di markas milisi Jays al-Islam di Aleppo. (Foto: Youtube/Euronews) |
Beritaterheboh.com - Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Damaskus Suriah tidak mendapat laporan, mengetahui, atau mencatat pengiriman bantuan kemanusiaan yang dikirim lembaga Indonesian Humanitarian Relief (IHR) ke Aleppo. Padahal setiap pengiriman bantuan kemanusiaan dari Indonesia seharusnya sepengetahuan Kementerian Luar Negeri atau KBRI.
Pejabat Protokol Konsuler, sekaligus Pejabat Penerangan Sosial Budaya KBRI Damaskus, AM Sidqi mengatakan dalam kurun waktu setahun terakhir ini KBRI di Damaskus hanya memfasilitasi penyaluran bantuan dari beberapa lembaga seperti Dompet Duafa dan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) dan organisasi pelajar Indonesia di luar negeri.
"KBRI di Damaskus memfasilitasi (penyaluran) bantuan dari Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Suriah dan PPI Damaskus pada bulan April 2016. Dan sekarang ini, KBRI sedang memfasilitasi (penyaluran) bantuan mobil ambulan dari Dompet Duafa dan MER-C di Indonesia. Selain lembaga yang saya sebutkan tadi, kalau ada yang menyalurkan bantuan itu tidak melalui KBRI," kata AM Sidqi kepada KBR melalui sambungan telepon, Kamis (29/12/2016).
Pejabat KBRI Damaskus AM Sidqi mengimbau kepada warga Indonesia yang ingin membantu rakyat Suriah yang menjadi korban konflik, agar menyalurkan secara benar agar tidak kontraproduktif terhadap misi perdamaian Indonesia di Suriah.
"Kalau misalnya ingin menyalurkan bantuan lewat lembaga manapun, silakan. Asalkan tetap berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri atau perwakilan RI di Suriah yaitu KBRI Damaskus," kata AM Sidqi.
Sebelumnya, bantuan logistik dari Indonesian Humanitarian Relief (IHR) untuk Aleppo, Suriah, ditemukan warga di gudang kelompok anti-pemerintah, Jays al-Islam. Saat itu, sekelompok warga menemukan gudang logistik kelompok pemberontak anti Presiden Bashar Al-Assad. Video itu dipublikasikan Euronews dan viral di media sosial.
Dalam situs IHR di www.ihr.foundation, KBR tidak menemukan laporan penggunaan dana bantuan. IHR hanya mencantumkan rekening donasi atas nama Yayasan Bantuan Kemanusiaan Indonesia.
IHR yang diketuai Koordinator Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF-MUI) Bachtiar Nasir itu baru dibentuk 17 Mei 2016. KBR sempat menghubungi nomor kantor IHR untuk meminta tanggapan. Namun operator lembaga itu menolak berkomentar.
Belakangan IHR mengeluarkan klarifikasi, namun isi tidak menjelaskan mengapa bantuan mereka bisa sampai ke gudang kelompok milisi antipemerintah Suriah, yaitu Jaisul Islam. (kbr.id)