Beritaterheboh.com - Apakah ada pengaruh langsung & besar hasil Pilkada DKI terhadap Pilpres 2019 ? Jawabannya jelas : Tentu !...
Beritaterheboh.com - Apakah ada pengaruh langsung & besar hasil Pilkada DKI terhadap Pilpres 2019 ?
Jawabannya jelas : Tentu !
Bayangkan jika Paslon no 1 yg terpilih. Bagaimana loyalitas dia kepada Jokowi ? Tentu tidak ada ! Karena jelas, Bapaknya tidak sejalan dgn Jokowi.
Banyak masalah yg akan dihadapi sang 'mantan' sebentar lagi, maka sang 'mantan' perlu bersedia diri. Kemungkinan besar sang 'mantan' akan mencalonkan si anak atau bahkan istri sebagai Capres yad.
Untuk itu, semua rencana Jokowi beberapa tahun yad tentunya akan dijegal dan nantinya akan dibuat skenario bahwa Jokowi lah yg gagal. Jokowi akan 'pusing' berhadapan dgn DKI 1 jika Paslon no 1 yg terpilih. Ga kebayang deh.
Bagaimana jika Paslon no 3 yg terpilih ?
Weleh-weleh. Kan sudah jelas, dulu Paslon ini sudah dipecat.
Kenapa dipecat ? Apa karena tersandung KPK ? Bukan (kalau karena tersandung KPK, tentu dia sudah ditahan).
Jadi karena apa ? Satu2nya jawaban adalah karena dia memang ga becus (ga bisa kerja). Juga loyalitasnya tipis banget. Demi jabatan, rela menjilat ludah sendiri (dalam kerangka demokrasi, Bhinneka Tunggal Ika dll).
Sebagai mantan 'pecatan' bagaimana kira-kira perasaan dia ? Tentunya kesel, benci dlsb kepada Jokowi.
Maka bisa dibayangkan jika dia terpilih jadi DKI 1 ? Kasihan sekali Jokowi nantinya. Bisa-bisa semua program Jokowi akan dia jegal dengan alasan yang berbunga-bunga.
Dan saat Pilpres nanti, semua 'kerusakan' itu akan dilemparkan kepada Jokowi. Jokowi tidak akan bisa memecat dia (kan Gubernur kan bisa begitu saja dipecat).
Waduh. Kasihan sekali Jokowi nya kan ? Nah, siapa yang paling cocok ? Ga ada pilihan lain. Hanya Paslon no 2 karena :
1. Dia orangnya Jokowi (loyal, dipercaya & sejalan sepikiran).
2. Dia jujur, bersih & pekerja keras.
3. Dia berani terhadap para pelanggar hukum, tapi pembela kaum miskin.
4. Dalam waktu singkat, dia sudah berhasil mengubah wajah Jakarta (Kali-kali bersih, banjir hampir tidak ada lagi, tempat2 kumuh & bermasalah - seperti Kalijodo - dirobah total, danau & taman diperbaiki total, RPTRA dibangun dimana-mana dll).
5. Pegawai rendah di lingkungan DKI (seperti petugas kebersihan dlsb) di gaji tinggi.
6. Jalur Trans Jakarta ditambah dan dibenahi. Warga miskin gratis naik Trans Jkt.
7. Dlsb (terlalu banyak yg sudah dia kerjakan dalam waktu singkat).
Jadi, jelas toh, siapa yg harus dipilih ?
Tapi, bagaimana dengan kasus penistaan agama ? Kan masih di pengadilan. Belum tentu dia salah. Tunggu saja hasilnya. Yang pasti, mereka yg nuduh / memojokan dia, punya agenda politik sendiri, tapi menggunakan agama sebagai alatnya.
Bagaimana dengan perilaku ucapannya yang kasar ? Kasar kepada siapa ? Kan kepada mereka yg kerjanya ga becus, koruptor, penjahat dlsb. Kenapa mesti baik-baik kepada orang2 seperti itu ?
Kalaupun dirasa dia perlu merubah sedikit gaya bicara nya, ya minta dia perbaiki saja. Kan yg kita inginkan adalah Gubernur yg bisa kerja, bukan yg bisa ngomong saja.
Merdeka !!!
(fb. Harry Halim)