Wajah Anies Baswedan kecut. Beritaterheboh.com - Melalui twit yang dicuitkan oleh Antasari Azhar, ia menyatakan kekagumannya ke...
Beritaterheboh.com - Melalui twit yang dicuitkan oleh Antasari
Azhar, ia menyatakan kekagumannya kepada Pak Ahok. Antasari Azhar memuji
sekaligus terkagum-kagum dengan sistem sekuritas yang dikembangkan oleh
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bawah Gubernur DKI Jakarta Basuki
Tjahaja Purnama dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat.
Sy terkejut ya baca surat kabar kemaren kalau APBD DKI 2017 di kunci dngan pasword tembusan bpk KPK Ternyata Pak ahok sangat pintar sekali – Antasari Azhar @azhar_antasari
Twit ini belum tentu merupakan
cuitan langsung dari Pak Antasari Azhar ketua KPK, namun melalui cuitan
tersebut, seharusnya kita melihat bagaimana adanya audiensi dan
perhatian rakyat yang begitu tertuju kepada profesionalitas Pak Ahok di
dalam melindungi uang negara. Sebab belum ada klarifikasi bantahan.
Ataupun pembenaran (ditambahkan pada tanggal 25 April 2017)
Untuk kita ketahui bersama, Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD), adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. APBD ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Tahun anggaran APBD meliputi masa satu tahun, mulai dari tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember.
“Saya sudah minta tim anggaran Pak Anies kirim ke sini deh. Kan kitaopen data, kita duduk bareng, kita susun mana yang harus cepat, supaya begitu ( Anies-Sandi) masuk, bisa memenuhi janji-janjinya,” – Ahok.
Sebelumnya penyusunan APBD disusun hanya dengan sebuah perangkat lunak sederhana, yaitu Microsoft Excel. Namun piranti lunak tersebut memiliki suatu kelemahan, khususnya di dalam keamanan sistem informasinya. Melalui excel, tidak akan ada orang yang bisa mengetahui kapan APBD tersebut diubah, oleh siapa, dan untuk kepentingan apa. Namun di dalam e-Budgeting
yang sedang digarap dan sudah diimplementasikan di Pemprov DKI Jakarta,
tentu piranti yang digunakan bukan lagi piranti sesederhana Ms Excel.
Dengan hanya menggunakan Microsoft
Excel, maka orang-orang dengan mudah melakukan tindakan-tindakan
korupsi. Unit-unit yang yang dianggarkan untuk dibelanjakan pada tahun
depan, mencapai ribuan, bahkan ratusan ribu. Tentu merupakan hal yang
mudah untuk melakukan tindakan korupsi. Sederhana saja, Anda tinggal
selipkan puluhan bahkan ratusan unit fiktif yang akan dibelanjakan di
list APBD tersebut. Tindakan ini merupakan tindakan yang mudah dan bisa
dilakukan oleh siapa saja.
Maka untuk menghindari hal tersebut,
Pemprov DKI membuat sebuah sistem sekuritas yang bisa dipantau secara
langsung, baik oleh warga Jakarta, maupun KPK. Menurut saya, hal ini
merupakan tindakan brilian yang dikerjakan oleh Pemprov DKI Jakarta.
Maka tidak heran jika Anies Baswedan cemberut begitu rupa ketika
berjumpa dengan Pak Ahok.
Wajah kecut Anies Baswedan |
Jadi untuk gubernur berikut yang akan
memimpin, Pak Ahok sudah mempersiapkan segala sistem informasi berbasis
online untuk dapat dipantau. Inilah yang menjadi kekaguman Pak Antasari
kepada Ahok di dalam berperan sebagai “anjing galak” yang menjaga uang
rakyat. Maka jangan sampai Pak Anies nantinya tidak menggunakan
e-budgeting di dalam penyusunan dan pelaksanaan APBD DKI Jakarta. Karena
sebaik apapun sistem yang sudah dipersiapkan, segala sesuatu tentu akan
kembali kepada “the man behind the gun”, yakni Anies dan Sandi.
“Iya, saya memang anjing. Saya anjing yang menjaga harta tuannya. Tuan saya adalah warga DKI. Makanya, kalau mau main-main sama harta tuan saya, sampai mati pun akan saya gigit.” – Basuki Tjahaja Purnama
Apa yang Pak Ahok kerjakan untuk
menyelamatkan uang rakyat, patut diacungi jempol. Bahkan jempol kaki
sayapun akan saya angkat, untuk memberikan apresiasi tertinggi kepada
Pak Ahok. Melihat konsistensi dan ketegasan Pak Ahok di dalam menjaga
uang rakyat, tentu merupakan sesuatu tindakan “nekat” yang harus
diberikan apresiasi setinggi-tingginya.
Permasalahannya, rakyat Jakarta lebih
memilih untuk ditipu dengan iming-iming “masuk neraka” jika tidak
memilih gubernur yang seiman. Ini merupakan kegagalan pemahaman tentang
agama, pemikiran, dan cara pandang mayoritas warga Jakarta. Tidak dapat
dibayangkan jika warga Jakarta yang modern saja begini, bagaimana dengan
warga luar Jakarta? Ini harus menjadi perhatian bersama.
Ternyata warga Jakarta lebih memilih
uangnya dikorbankan dan digunakan oleh para elit politik, yang
menggunakan isu SARA untuk mengambil dan mencuri uang rakyat. Sekali
lagi, sebaik apapun sistem yang sudah dipersiapkan oleh Pak Ahok, akan
percuma dan terkubur jikalau orang yang memimpin Jakarta kelak, tidak
menggunakannya dengan alasan-alasan yang tidak masuk akal.
Setidaknya dengan keberadaan sistem
informasi yang begitu mutakhir yang disiapkan oleh Ahok, rakyat Jakarta
diperlihatkan apakah Anies Sandi benar-benar ingin “Maju Kotanya,
Bahagia Warganya”, atau justru malah “Mundur Kotanya, Sengsara Warganya”
? Dengan keberadaan e-budgeting ini, Pak Ahok ingin melihat apakah
Anies Sandi benar-benar menjalankan visi mereka atau tidak. Pak Ahok
benar-benar cerdas!
Cerdas kan yang Ahok lakukan?
Betul kan yang saya katakan? (HY.Sebastian, seword.com)