Beritaterheboh.com – Ketua Umum Perguruan Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa, Mimih Haeruman turut angkat bicara terkait a...
Beritaterheboh.com – Ketua Umum Perguruan Silat Nahdlatul Ulama
(PSNU) Pagar Nusa, Mimih Haeruman turut angkat bicara terkait adanya
rencana aksi Bela Islam besar-besaran yang akan dilangsungkan saat
persidangan putusan kasus dugaan penistaan agama.
Ia menyayangkan adanya pihak-pihak yang membawa nama Islam untuk
melakukan kegiatan demonstrasi. Menurutnya, aksi itu sudah melenceng
jauh dari ajaran Islam yang sesungguhnya.
“Kalau bagi saya terlalu jauh, aksi bela Islam tapi tujuannya karena Ahok. Islam itu janganlah dipakai untuk yang seperti itu,” ujarnya saat dihubungi Kriminalitas.com, Senin (24/4/2017),
Mimih mengatakan bahwa sesungguhnya Islam adalah agama yang mengajarkan umatnya untuk mampu bersosialisasi dengan baik kepada sesama manusia.
“Kayak kemarin ada aksi macam-macam. Itu kan tidak ada artinya. Orang yang pro dan kontra Ahok juga tidak dapat apa-apa. Apa sih untungnya karena Islam itu bukan untuk itu,” tegas pendekar NU itu.
Ia menilai aksi-aksi semacam itu sangat kental muatan politisnya. “Kalau mau ada aksi biarlah digerakkan oleh Tuhan. Kalau ini kan nggak, muatan politisnya terasa sekali. Islam terlalu kecil kalau kaya-kaya gitu,” paparnya.
Menurutnya, biarlah kasus yang dialami Ahok itu diserahkan sesuai aturan hukum yang berlaku.
“Kan ini sudah diserahkan ke negara, Ahok mau diapain aja juga biar aja diserahin ke negara. Lebih baik kita lebih memahami Alquran. Tidak perlu Alquran dijadikan tameng, dan jangan sekali-kali Anda menjual ayat dengan harga yang kecil,” pungkasnya.(kriminalitas.com)
“Kalau bagi saya terlalu jauh, aksi bela Islam tapi tujuannya karena Ahok. Islam itu janganlah dipakai untuk yang seperti itu,” ujarnya saat dihubungi Kriminalitas.com, Senin (24/4/2017),
Mimih mengatakan bahwa sesungguhnya Islam adalah agama yang mengajarkan umatnya untuk mampu bersosialisasi dengan baik kepada sesama manusia.
“Kayak kemarin ada aksi macam-macam. Itu kan tidak ada artinya. Orang yang pro dan kontra Ahok juga tidak dapat apa-apa. Apa sih untungnya karena Islam itu bukan untuk itu,” tegas pendekar NU itu.
Ia menilai aksi-aksi semacam itu sangat kental muatan politisnya. “Kalau mau ada aksi biarlah digerakkan oleh Tuhan. Kalau ini kan nggak, muatan politisnya terasa sekali. Islam terlalu kecil kalau kaya-kaya gitu,” paparnya.
Menurutnya, biarlah kasus yang dialami Ahok itu diserahkan sesuai aturan hukum yang berlaku.
“Kan ini sudah diserahkan ke negara, Ahok mau diapain aja juga biar aja diserahin ke negara. Lebih baik kita lebih memahami Alquran. Tidak perlu Alquran dijadikan tameng, dan jangan sekali-kali Anda menjual ayat dengan harga yang kecil,” pungkasnya.(kriminalitas.com)