Beritaterheboh.com - Bau busuk sudah tercium sangat kuat di lingkungan pasangan calon Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Kebusukan ini ...
Beritaterheboh.com - Bau busuk sudah tercium sangat kuat di lingkungan pasangan calon Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Kebusukan ini diucapkan langsung oleh Sandiaga Uno ketika ditanya mengenai tanggapan pengusiran Pak Haji Djarot. Perkataan selalu muncul dari hati.
Nyinyir busuk Sandiaga tidak lain dan
tidak bukan muncul dari hatinya yang juga sudah busuk. Bagaimana mungkin
pengusiran Djarot merupakan bagian dari kampanye timses paslon 2?
Bagaimana mungkin timses 2 memiliki strategi yang sebusuk para pendukung
Anies Sandi? Bagaimana mungkin Haji Djarot yang pernah meneriakkan
kebinekaan dapat melakukan itu?
Pasangan Anies dan Sandi betul-betul
memiliki hati dan motivasi yang sangat busuk. Mereka menggiring opini
publik seolah-olah pengusiran Pak Haji Djarot Saiful Hidayat ini
merupakan strategi yang dilakukan di dalam masa kampanye ini. Kampanye
di masjid? Saya rasa Pak Djarot tidak serendah Sandi yang pernah
melakukan kampanye OK OCE.
Di dalam kampanye mengenai OK OCE, Sandi
sempat mengatakan bahwa OK OCE bukan kampanye. Mungkin Sandiaga harus
tahu apa definisi kampanye. Berikut saya paparkan definisi kampanye.
Kampanye merupakan suatu usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh para calon wakil rakyat sebagai sarana komunikasi pengenalan diri serta sebagai sarana untuk mendapatkan dukungan suara dari rakyat sebelum diadakannya pemilu (pemilihan umum). Kampanye juga dilakukan dengan tujuan untuk memaparkan visi, misi dan rencana setiap calon wakil rakyat apabila terpilih menjadi pemimpin.
Masa pelaksanaan kampanye dalam pemilihan umum di Indonesia sendiri biasanya telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan diawasi oleh Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu). Pada umumnya, pelaksanaan kampanye dilakukan dengan cara penyebaran brosur, pemasangan spanduk dan baliho wakil rakyat atau partai yang bersangkutan, pembagian atribut-atribut kampanye lainnyv seperti kaos, pin, stiker dan lain-lain.
Selain itu, kampanye dapat pula
dilakukan dengan pelaksanaan kegiatan sosial maupun pemasangan iklan di
televisi, dengan selalu memaparkan slogan, visi dan misi dari calon
wakil rakyat maupun partai yang mendukungnya. Selain untuk mempengaruhi
dan mengambil hati rakyat, kampanye juga bertujuan untuk membangun
komitmen antara rakyat dan calon wakil rakyat sebagai pemimpin negara. (sumber)
Lalu berikut ini adalah kalimat yang
dikatakan oleh Sandiaga Uno pada tanggal 10 Maret 2017 di Masjid Jami Al
Istianah Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat. Mari kita simak
kalimat yang dikatakan Sandiaga sebagai bukan kampanye.
“OK OCE sudah jalan, OK OCE itu bukan kampanye. Program ini sudah jalan termasuk program Santripreneur di dalamnya, yang akan membuat masjid berperan penting dalam memajukan perekonomian masyarakat sekitar dan bagi masjid itu sendiri,” – Sandiaga Uno di Masjid Jami Al Istianah, Tanah Tinggi, 10 Maret 2017
Membandingkan dengan kalimat Sandiaga
dengan definisi dari kampanye itu sendiri, Sandiaga Uno seharusnya sadar
bahwa ia sedang melakukan kampanye. Semakin mirip dengan Ahmad Dhani
yang menghina presiden dan diakhiri kalimat “itu tidak boleh”.
Konyol sekali ucapan yang dilontarkan
Sandiaga Uno. Mungkin terlalu banyak uang yang ia sudah keluarkan untuk
memperkenalkan dan mengkampanyekan program-programnya, sehingga membuat
Sandi tidak rela kalah dan menggunakan isu apapun untuk menghancurkan
Pak Haji Djarot.
“Saya percaya sih semua warga masyarakat menerima, kecuali itu bagian dari strategi kampanye mereka untuk hal seperti itu. Terlihat ada penolakan,” – Sandiaga Uno di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Jumat, 14 April 2017.
Hal ini tentu membuat warga Jakarta,
netizen, dan khususnya pendukung Ahok Djarot sangat berang. Statement
Sandiaga Uno menunjukkan seberapa rendah harga dirinya dan penilaiannya
terhadap Pak Haji Djarot Saiful Hidayat.
Kekonyolan dari statement Sandiaga Uno
harus menjadi bahan pembelajaran kita semua. Mengenai calon pemimpin
yang baik, Sandiaga Uno justru sudah memberi tahu langsung dan secara
eksplisit, bahwa Anies Sandi dengan sifat suudzon tidak layak menjadi
penguasa kota Jakarta. Ahok Djarot lah yang layak menjadi pelayan kota
Jakarta.
Melalui statement yang diucapkan oleh
Sandiaga Uno, tentu kita melihat seolah-olah Tuhan sedang memberikan
kemudahan kepada warga Jakarta di dalam memilih cagub dan cawagub. Tuhan
seolah sedang mengatakan “Sandiaga sudah suudzon dengan Haji, sekarang
tentukan pilihanmu.”
Betul kan yang saya katakan?
Jika pembaca ingin melihat dan menikmati buah pemikiran saya yang lainnya, silakan klik link berikut: https://seword.com/author/hans-sebastian/
http://metro.news.viva.co.id/news/read/905427-aksi-penolakan-bagian-dari-strategi-ahok-djarot-metro
http://www.tribunnews.com/metropolitan/2017/03/10/sandiaga-uno-sosialisasikan-program-ok-oce-di-masjid
https://news.detik.com/berita/3474847/djarot-diusir-usai-salat-jumat-di-tebet-sandi-mestinya-diterima?_ga=1.67311249.147588219.1492135321
(seword, hysebastian)