Beritaterheboh.com - Anggota Komisi I DPR Andreas Hugo Pareira angkat bicara soal penolakan masyarakat Maumere, Kabupaten Sikka, Nus...
Beritaterheboh.com - Anggota Komisi I DPR Andreas Hugo Pareira angkat bicara soal penolakan masyarakat Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur terhadap Jonru Ginting di Desa Pemana, Kecamatan Alok, Jumat (26/5/2017).
"Sikap tegas warga Kabupaten Sikka menolak kehadiran Jonru Ginting di niang tanah (tanah tumpah darah) Sikka patut diacungi jempol. Masyarakat Kabupaten Sikka adalah masyarakat yang toleran terhadap kemajemukan, terhadap kebhinekaan," kata politikus senior PDI Perjuangan iti kepada Netralnews.com, di Jakarta, Jumat (26/5/2017) malam.
"Sejak jaman dahulu orang Maumere Sikka yang beragama Katolik sudah biasa hidup berdampingan dengan para pendatang dari Sulawesi dan Jawa yang kebanyakan beragama muslim. Demikian juga pendatang dari Timor yang beragama kristen protestan atau pendatang dari Bali yang beragana Hindu. Masyarakat setempat sudah biasa hidup tenang, saling bantu, saling tolong menolong baik waktu senang maupun susah. Jadi ada hal-hal yang menurut mereka agak aneh, pasti saja menolaknya,"tegas Andreas.
Menurut anggota DPR asal dapil NTT 1 itu, bahwa, dalam adat budaya masyarakat Kabupaten Sikka, kerukunan antar warga, saling tolong menolong dalam suka dan duka tidak mengenal batas suku dan agama.
"Jadi, kehadiran Jonru yang dikenal sebagai provokator medsos, anti toleransi, berkedok kegiatan sosial di tengah masyarakat kota Maumere kabupaten Sikka, jelas akan menimbulkan kemarahan warga setempat," papar Andreas Hugo Pareira, Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Dijelaskan, pengusiran Jonru, karena warga tidak ingin kerukunan, kenyamanan hidupnya yang toleran terganggu oleh seorang yang mempunyai track record provokator.(netralnews.com)