Beritaterheboh.com - Istri Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Veronica Tan, menangis saat membacakan surat sang suami yang ditulis ...
Beritaterheboh.com
- Istri Basuki Tjahaja Purnama (Ahok),
Veronica Tan, menangis saat membacakan surat sang suami yang ditulis
dari balik jeruji besi. Semula Veronica terlihat berusaha tegar saat
akan membacakan surat tersebut.
“Selamat pagi, salam sejahtera pada kita
semua. Bapak meminta saya membacakan surat kepada semua,” kata Vero
dalam jumpa pers di Gado-Gado Boplo, Menteng, Jakpus, Selasa
(23/5/2017).
“Saya mau berterima kasih kepada
saudara-saudara yang terus mendukung saya dalam doa, kiriman bunga,
makanan,” kata Vero yang sempat terhenti karena menangis dalam jumpa
pers di Gado-Gado Boplo, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (23/5/2017).
“Kartu ucapan, surat, buku-buku, bahkan dengan berkumpul menyalakan lilin,” sambung Vero.
Begitu membaca kalimat dalam surat, air
mata Veronica langsung menetes. Dia beberapa kali tampak menyeka air
mata dengan tangannya dan membaca surat dengan sesenggukan.
Sementara itu, adik Ahok, Fify Lety Indra
yang duduk di sebelah Veronica juga berusaha untuk menenangkan. Fify
mengelus punggung Veronica agar tetap sabar. Namun, tak berapa lama
kemudian, Fify juga menangis dan menyeka dengan tisu.
“Tidak mudah menerima kenyataan seperti ini,” kata Vero membacakan surat dari Ahok.
Salah satu anggota tim pengacara, I Wayan
Sudirta juga berusaha untuk menenangkan Veronica. Vero akhirnya
melanjutkan isi surat yang ditulis Ahok dari dalam Rutan Mako Brimob
hingga akhir.
Isinya berupa alasan tentang mengapa pihak
keluarga Ahok akhirnya mencabut permohonan banding. Dalam awal
suratnya, Ahok menyampaikan salam pada seluruh relawan dan pendukung
Ahok.
“Kepada para relawan dan pendukung Ahok
yang saya cintai, semua yang telah menjalankan proses demokrasi di mana
pun berada,” ujar Vero.
Di surat tersebut, Ahok mengungkapkan isi hatinya bahwa ia telah ikhlas menerima vonis hakim.
“Saya tahu tidak mudah bagi saudara
menerima kenyataan seperti ini, apalagi saya. Tetapi saya telah belajar
mengampuni dan menerima semua ini,” kata Vero membaca surat Ahok, Rabu
(23/5/2017).
Dia menuturkan Ahok juga mengkhawatirkan
banyak orang terganggu jika relawan unjuk rasa. Walaupun demikian,
Veronica menuturkan, Ahok mengucapkan terima kasih untuk unjuk rasa yang
memenuhi aturan dan menyalakan lilin perjuangan.
“Tuhan tetap berdaulat dan memegang kendali setiap bangsa,” katanya.
Istri Basuki Tjahaja Purnama (Ahok),
Veronica Tan menegaskan keputusan bulat Ahok mencabut permohonan banding
atas vonis perkara penodaan agama. Ahok disebut Veronica sudah siap
menjalani masa hukuman 2 tahun penara.
“Biar Bapak jalani ini saja, karena untuk
kepentingan semua, kepentingan bersama. dalam arti kita tidak akan
memperpanjang lagi. Kita akan menjalankan apa yang diputuskan saja dan
kita akan menssuport Bapak menjalankan ini,” kata Veronica
Veronica mengatakan keluarganya sudah
menerima putusan majelis hakim yang diketok palu pada Selasa, 9 Mei
lalu. Sejak Ahok ditetapkan sebagai tersangka, keluarga ditegaskannya
juga menerima.
“Dari pertama pada saat bapak menjabat
sebagai gubernur sampai tersangka kami sekeluarga sudah merasa cukup
selanjutnya kami sekeluarga, akan menjalani ini,” sambugnya
Begitulah alasan pencabutan banding kasus
Ahok ini. Ahok telah ikhlas di penjara selama dua tahun demi kepentingan
bangsa ini. Ahok tidak mau pemperpanjang semua ini, ia mau menjalankan
apa yang telah ditetapkan oleh majelis hakim.
Mungkin kita merasa ini tidak adil, memang
beginilah hidup di dunia apalagi di Indonesia. Keadilan sejati itu
sulit diraih jadi ada waktu untuk menerima semua ini walau dirasakan
tidak adil. Demi kepentingan bersama, demi kepentingan bangsa.
Jika Ahok banding sudah pasti akan terjadi
lagi keributan, demo dan demo lagi. Jika Ahok bebas maka akan semakin
ribut lagi. Bahkan bisa jadi kalau banding justru hukuman Ahok
diperberat menjadi 5 tahun.
Sebelumnya juga Ahok dikabarkan telah
memutuskan untuk berhenti dari dunia politik dan memilih untuk berbisnis
saja. Ini yang menurut saya terbaik bagi Ahok dan keluarganya,
Indonesia belum siap menerima pemimpin seperti Ahok. Pemimpin yang jujur
dan apa adanya.
Lagi pula 2 tahun itu tidak lama, belum
dipotong dengan remisi dan sebagainya. Lewati ini semua maka Ahok akan
bebas kembali dan berkumpul kembali bersama keluarga untuk kemudian
menjalani hidup yang damai bersama keluarga.
Setelah sekian lama memikirkan warga Jakarta, rasanya sekarang giliran Pak Ahok memikirkan dirinya sendiri dan keluarganya.
Begitulah kelelawar
(Gusti Yusuf, seword.com)