Beritaterheboh.com - Saya berharap mudah-mudahan umat Islam Indonesia mampu membuka mata lebar-lebar dengan fakta yang terpampang d...
Beritaterheboh.com - Saya berharap mudah-mudahan umat Islam
Indonesia mampu membuka mata lebar-lebar dengan fakta yang terpampang di
depan mata. Tidak bisa dipungkiri, sebagian besar umat Islam sepaka
bahwa MUI adalah perwakilan dari umat Islam di Indonesia. Apa yang MUI
keluarkan dianggap sebagai sebuah kebenaran dan harus diikuti. Saya
yakin mayoritas umat Islam mengakui hal ini.
Selain MUI, ada ormas yang memiliki
pengikut yang sangat bahkan terbesar di Indonesia yaitu NU. Anggota NU
menyebar dari mulai Sabang sampai Meraoke. Saya sepakat jika NU
merupakan perwakilan dari umat Islam Indonesia melihat jumlah anggotanya
yang begitu besar.
MUI dan NU saya pikir sudah mewakili
suara-suara umat Islam. Keduanya pantas untuk dijadikan panutan. Jika
ada umat Islam yang tidak mau mengikuti pendapat MUI atau NU, saya
menjadi bertanya-tanya. Mengapa dua kekuatan besar umat Islam Indonesia
tidak mau mereka ikuti? Kalau begitu mereka ikut kekuatan yang mana?
NU sejak dulu kala sudah menjadi ormas
yang setia mengawal pemerintah dan bersama-sama menjaga pancasila dan
NKRI dari ormas-ormas radikal yang ternyata datang dari luar negeri. HTI
adalah bukan ormas produk Indonesia, namun impor dari luar negeri.
Kedatangan HTI yang ingin merongrong Pancasila menjadi ancaman nyata.
Pemerintah lewat Perppu Ormas membubarkan HTI. Keputusan pemerintah
membubarkan HTI mendapat dukungan dari NU.
MUI yang sempat berseberangan dengan
pemerintah perlahan mulai merapat. MUI sepertinya menyadari bahwa selama
ini telah diboncengi oleh ormas radikal. Mereka memanfaatkan MUI untuk
melegitimasi aksi mereka. MUI juga dimanfaatkan oleh oknum yang kemudian
mendirikan GNPF-MUI. Pada akhirnya MUI menyadari itu semua, terlebih
GNPF-MUI juga semakin terlihat mengkhianati MUI.
Ketik Pemerintah menerbitkan Perppu Ormas
dan membubarkan HTI, bersam NU, MUI mendukung kebijakan pemerintah. KH.
Ma’ruf Amien sepakat dengan dibubarkannya ormas anti pancasila.
Kembali ke pertanyaan awal, jika ada orang
yang menganggap rezim Jokowi anti-Islam karena menerbitkan Perppu Ormas
dan membubarkan HTI, mereka itu berasal dari kelompok mana? Padahal
sebelum ramai soal Perppu Ormas, mereka begitu mendewa-dewakan MUI yang
mengelurkan pernyataan sikap bahwa Ahok menodai. Namun ketika MUI
mendukung Jokowi membubarkan HTI, mereka sebut Jokowi anti-Islam.
Saya yakin mereka adalah penjilat. Mereka
akan membonceng siapapun yang bisa dimanfaatkan untuk merongrong
pemerintahan Jokowi. Jika kubu yang dibonceng sudah berbeda haluan
dengan mereka, mereka kabur dan menjadi pengkhianat.
Saya kembali mengingatkan kepada mayoritas
umat Islam Indonesia agar jangan sampai tertipu dengan mereka yang
menggembor-gemborkan bahwa rezim Jokowi adalah anti-Islam. Mereka yang
mengatakan hal tersebut adalah oknum yang ingin menggoyang kedaulatan
pemerintah. Mereka hanya menjual agama untuk kepentingan mereka.
Pendapat bahwa rezim Jokowi adalah anti-Islam telah dibantah langsung oleh ketua MUI, KH. Ma’ruf Amien, seseorang yang pernah disanjung-sanjung oleh umat Islam sumbu pendek dan ormas radikal ketika mengeluarkan pernyataan sikap bahwa Ahok menista agama. Jika mereka benar-benar sendiko dawuh dengan beliau, sudah selayaknya pernyataan beliau diindahkan oleh mereka.
Dalam acara haul akbar Syekh Nawawi Al Banteni ke-124 yang digelar di Pondok Pesantren An Nawawi Tanara Kabupaten Serang, Banten, Jumat (21/7) malam, Pengasuh Pondok Pesantren Pondok Pesantren An Nawawi, KH Ma’ruf Amin menyanjung Presiden Joko Widodo. Menurut beliau, Jokowi merupakan Presiden yang mencintai para ulama.
Kiai Ma’ruf mengatakan, Jokowi mempunyai kesibukan yang luar biasa untuk mengurus Indonesia. Namun, kata dia, Jokowi masih menyempatkan diri untuk hadir dalam acara tahunan tersebut lantaran sangat cinta terhadap Syekh Nawawi.
Apalagi, lanjut Kiai Ma’ruf, Presiden Jokowi juga akan menggelar zikir nasional untuk menyambut hari kemerdekaan Indonesia pada 1 Agustus 2017 mendatang. Karena itu, beliau pun mendoakan Jokowi agar tetap sehat, panjang umur, dan sukses dalam menjalankan tugasnya.
Jika testimoni ini datang dari KH. Said Aqil Shirdj, mungkin ormas radikal dan umat Islam sumbu pendek tidak akan percaya dan justru akan mencelanya. Namun testimoni ini datang dari sosok yang pernah menjadi junjungan mereka, yiatu KH. Ma’ruf Amien. Terus mengapa mereka tidak mau mengikuti dawuh beliau?
Jawabannya karena orang-orang mengatakan
bahwa rezim Jokowi anti-Islam adalah provokator yang ingin mengadu domba
antara Islam dengan pemerintah. Mereka ingin merongrong pemerintahan
Jokowi dengan menjual Islam. Sangat tidak masuk akal jika Jokowi disebut
anti-Islam mengingat hubungan kelompok terbesar Islam (NU dan MUI)
dengan Jokowi sangat harmonis. NU dan MUI juga mendukung penuh Jokowi
yang menerbitkan Perppu Ormas serta membubarkan HTI. (seword by Saefudin Achmad)