Beritaterheboh.com - Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siradj, menyebut sindikat penyebar berita bohong Saracen berpotensi terorisme. ...
Beritaterheboh.com - Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siradj, menyebut sindikat penyebar berita bohong Saracen berpotensi terorisme.
"Belum teroris. Tapi berpotensi terorisme," katanya, kepada wartawan di Surabaya, Sabtu.
Dia
berterima kasih kepada Kepolisian Indonesia membongkar sindikat Saracen,
di antaranya menangkap tersangka berinisial MFT (43), yang ditangkap di
Koja, Jakarta Utara, pada 21 Juli, JAS (32/Pekanbaru, Riau, 7 Agustus),
serta SRN (32/Cianjur, Jawa Barat, 5 Agustus).
"Kalau
orang sudah mau bikin gaduh, bikin kita konflik, perang saudara, membuat
orang saling menghalalkan darah, itu sudah teror," katanya.
Siradj
menduga ada kepentingan politik yang mendanai sindikat Saracen.
"Sindikat ini menjadi berbahaya pada saat proses Pilkada dan berpotensi
memecah belah persatuan bangsa," katanya.
Polisi
mengungkap sindikat Saracen telah menjalankan bisnis ujaran kebencian
melalui berbagai akun media sosial dan laman di dunia maya sejak
November 2015, termasuk di dalamnya menyebar hoaks pada Pemilihan Kepala
Daerah DKI Jakarta.
Para
anggota Saracen disebut mahir membuat akun palsu, anonim, semianonim,
hingga riil, serta bisa memulihkan akun-akun yang yang sudah diblokir,
dengan cara kerja yang terorganisasi.
Mereka
menawarkan jasa seharga Rp75 juta hingga Rp100 juta dengan mengajukan
semacam proposal "paket menyebarkan berita bohong dan provokatif" ke
sejumlah organisasi kemasyarakatan.
Penelusuran
digital forensik yang dilakukan polisi menemukan kurang lebih 800 ribu
akun dan laman yang terkait dalam sindikat grup Saracen.
Said juga mendesak polisi agar dapat mengungkap sidikat Saracen hingga ke aktor intelektualnya.
"Saya minta polisi mengungkap aktor politik yang mendanainya," ucapnya, seperti dikutip dari Antara. (antara.com)