Beritaterheboh.com - Beberapa waktu lau publik dihebohkan dengan kasus penipuan yang dilakukan oleh layanan penyedia jasa perjalanan um...
Beritaterheboh.com - Beberapa waktu lau publik dihebohkan dengan kasus penipuan yang dilakukan oleh layanan penyedia jasa perjalanan umrah yakni First Travel. Terkuaknya kasus penipuan tersebut membuat ketidakberesan manajemen banyak biro perjalanan umrah di Indoensia menjadi perhtian publik.
Seperti diketahui First Travel memerikan penawaran menggiurkan yakni biaya berangkat umrah murah Rp 14,5 juta untuk kunjungan ke Baitullah selama 9 hari. Dengan iming-iming biaya murah itu perusahaan yang terdaftar dengan anam PT Firs Anugerah Karya Wisata ini berhasil menyiduk puluhan ribu jemaah asal Indonesia.
Biaya murah itupun akhirnya berhasil membuat puluhan ribu jemaah menyetorkan uangnya untuk mendaftar berangkat umrah. Namun bukan berangkat ke tanah suci, para korban justru dibuat kaget bukan kepalang oleh perusahaan.
Bagaimana tidak uang yang sudah mereka setorkan dipakai pemilik perusahaan untuk membeli rumah mewah, barang-barang eksklusif, tas hermes berharga ratusan juta hingga liburan keluar negeri. Setelah skandal First Travel terbongkar banyak para korban tipu muslihat biro umrah lainnya secara ramai-ramai melapor ke polisi.
Sebanyak tujuh korban yang melaporkan, perusahaan ini tak hanya membuat agen-mitra rugi besar, namun ternyata jemaah juga celaka dibuatnya.
Selain itu sebelum kasus PT Azizi mengemuka, dua laporan terlebih dahulu diterima oleh Bareskrim Polri. Pertama dari calon jemaah Hannien Tour yang bernaung di PT Usmaniyah Hannien Tour. Diperkirakan perusahaan ini telah menipu korbannya sebanyak 1.800 orang.
Kemudian laporan kedua muncul dari laporan jemaah Kaifah Rindu Kabah yang bernaung di bawah PT Assyifa mandiri Swasta. Diperkirakan korban yang terkena tipu muslihat perusahaan satu ini mencapai 3.000 orang.
Modus Klifah Rindu Kabah ini mirip dengan Firs Travel yakni menawarjan harga paket murah dibawah rata-rata. Harga yang ditawarkan mulai dari Rp 11 juta hingga 23 juta.
Sementara itu jauh kasus First Travel mencuat ke publik, penipuan perjalanan umrah sudah berulang terjadi. Salah satu faktor penipuan tersebut terjadi karena pihak yang tidak bertanggung jawab melihat kesempatan dimana calon jemaah umrah yang terus meningkat setiap tahunnya. Data yang didapat dari Kementerian Agama menunjukan jumah angka jemaah naik setiap tahunnya yakni 600 (2014), 652 (1015) dan 699 (2016).(indowarta.co)