Media di Australia mengatakan, pacar atau kekasih dari pelaku penembakan di Las Vegas memegang paspor Australia dan keturunan Indonesia. ...
Media di Australia mengatakan, pacar atau kekasih dari pelaku penembakan di Las Vegas memegang paspor Australia dan keturunan Indonesia. Perempuan tersebut dikatakan bernama Marilou Danely yang berdarah Asia. |
Beritaterheboh.com - Perempuan keturunan Indonesia berpaspor Australia, Marilou Danley, yang dikatakan memiliki kaitan dengan tersangka pelaku penembakan massal di Las Vegas, Stephen Paddock, kini sedang dicari polisi Las Vegas.
Informasi pencarian oleh polisi tersebut dimuat dalam akun Twitter Las Vegas Metropolitan Police Department (LVMPD) yaitu @LVMPD.
"Marilou Danley sedang dicari untuk diinterogasi kembali dalam penyelidikan insiden penembakan massal. Jika dilihat silahkan hubungi 9-1-1!" begitu bunyi Tweet @LVMPD.
Perkembangan terakhir yang didapat oleh CNN dan Fox News melalui BBC Indonesia, dengan mengutip sumber-sumber kepolisian setempat, Danley diduga tak terkait dengan insiden penembakan tersebut. Namun demikian, pencarian tetap dilakukan untuk merunut latar belakang pelaku.
Dugaan sementara, pelaku sudah bersama Danley dalam beberapa tahun terakhir. Media di Australia memberitakan bahwa Danley adalah kekasih Paddock dan memegang paspor Australia dan kemungkinan keturunan Indonesia.
Stephen Paddock, pelaku penembakan yang paling mematikan di Las Vegas, AS, Minggu (1/9/2017) waktu setempat. Lebih dari 50 orang tewas dan ratusan orang terluka. |
Kepolisian Las Vegas mengatakan Paddock melepaskan tembakan dari lantai 32 Hotel Mandalay Bay, ke arah konser ruang terbuka yang berlangsung di lapangan sekitar. Setidaknya 50 orang tewas dan lebih dari 400 orang lainnya luka-luka.
Angka korban bisa bertambah dan jika memang demikian keadaannya ini menjadi salah satu insiden penembakan paling mematikan dalam beberapa tahun terakhir di Amerika Serikat, melebihi angka korban insiden penembakan di klub malam di Orlando tahun lalu yang menewaskan 49 orang.
Polisi setempat, Sheriff Lombardo, menyatakan Paddock dalam keadaan tewas saat polisi memasuki kamar hotelnya dan di lokasi ini ditemukan beberapa pucuk senjata.
Sheriff Lombardo menambahkan, mereka meyakini bahwa penembakan itu merupakan serangan 'lone wolf,' serangan yang dilakukan berdasarkan prakarsa sendiri.
Diyakini pula ia tidak terkait dengan kelompok militan mana pun.
Ratusan orang melarikan diri dari tempat kejadian dan suara berondongan tembakan senjata otomatis yang berkepanjangan terdengar pada video yang beredar di media sosial.
Penembakan tersebut terjadi sekitar pukul 22.30 waktu setempat (atau Senin pukul 11:30 WIB).
Saksi mata melaporkan bahwa pria bersenjata itu memberondongkan ratusan tembakan.
Seiring terus berlangsungnya penembakan, sejumlah penerbangan dialihkan dari bandara McCarran, Las Vegas .
Festival musik country digelar di kawasan Las Vegas Strip, Nevada, sejak hari Jumat (29/9/2017). Nevada termasuk negara bagian di AS yang longgar memberlakukan peraturan tentang senjata api.
Orang-orang dibolehkan membawa senjata api dan tidak diwajibkan mendaftarkan diri sebagai pemilik senjata.
Pengecekan latar belakang (semacam rekam jejak) dilakukan ketika orang-orang membeli senjata, namun mereka dibolehkan menjual secara pribadi. Nevada tidak melarang senjata serbu seperti senjata otomatis maupun semiotomatis dan tak pula menerapkan pembatasan pembelian amunisi.
Stephen Paddock, Penyerang Paling Mematikan di Las Vegas
Stephen Paddock, pria bersenjata yang membunuh lebih dari 50 orang dan melukai lebih dari 400 orang dalam serangan di Las Vegas, AS, tinggal di sebuah komunitas para pensiunan di Mesquite, Nevada.Dia tidak memiliki catatan yang buruk dan namanya tidak pernah masuk dalam berbagai tindak kriminal sehingga tak dikenal polisi, seperti dilaporkan CNN, Senin (2/10/2017) malam.
Sheriff Distrik Clark Joseph Lombardo mengatakan, Paddock adalah pria berkulit putih. Kota Mesquite berjarak 130 kilometer timur laut Las Vegas.
Paddock diduga pernah tinggal di negara bagian California dan Florida.
Polisi menduga serangan itu dilakukan seorang diri dan tidak terkait dengan terorisme atau tidak berafiliasi dengan kelompok terror mana pun di dunia.
Ia telah melakukan penembakan paling mematikan yang menarget massa peserta konser musik country di sebuah ruang terbuka di Route 91 Harvest dan dilakukan dari lantai 32 Hotel Mandalay Bay, Minggu (1/9/2017) malam waktu setempat.
Akibat serangan itu, 58 orang tewas dan sedikitnya 200 orang terluka. CNN menyebutkan, 400 orang terluka dan jumlah korban tewas mungkin saja bertambah karena banyak korban kritis.
Laporan tentang kematiannya masih simpang siur. Ada yang menyebutkan, dia tewas akibat bunuh diri tak lama setelah serangan itu. Laporan lain sebut dia tewas ditembak polisi.
Foto yang dirilis media-media di Amerika menunjukkan wajah asli Paddock, tetapi tidak dijelaskan kapan foto itu diambil. Polisi menyebutkan, ia membeli senjata secara ilegal.
“Sejauh ini, penyidik yakin bahwa senjata api itu dibelinya secara legal,” tulis situs berita CNN.
Kecurigaan tersebut, berdasarkan laporan awal, adalah bahwa salah satu senapan yang digunakan telah diubah agar berfungsi sebagai senjata otomatis, kata pejabat tersebut.
Seorang pejabat mengatakan, penyidik belum menemukan hubungan antara Paddock dan kelompok teroris asing lainnya.
Namun, ISIS telah mengeluarkan klaimnya sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangan mematikan itu.(kompas.com)