Beritaterheboh.com - Surat PCNU Kabupaten Garut yang ditujukan kepada Ketua DKM Masjid Agung Garut, tentang penolakan Tausiyah oleh Us...
Beritaterheboh.com - Surat PCNU Kabupaten Garut yang ditujukan kepada Ketua DKM Masjid Agung Garut, tentang penolakan Tausiyah oleh Ustad Bachtiar Nasir dan KH Ahmad Shabri Lubis.
Selain itu dalam spanduk tertera bendera yang biasa digunakan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang diletakkan di atas bendera merah putih. “Dari spanduk sendiri sudah kami persoalkan, karena terdapat tanda-tanda yang biasa dipergunakan oleh HTI,” ungkap Aceng.
Rencana kedatangan Bachtiar Nasir dan KH
Ahmad Shabri Lubis di Kabupaten Garut Jawa Barat mendapat penolakan
dari Pengurus Cabang Nadhlatul Ulama (PCNU) Wilayah Garut. Karena PCNU
merasa da’i ini selalu memberikan tausiyah yang tidak menyejukkan,
bahkan cenderung melukai perasaan sebagian warga Indonesia dan
menimbulkan keresahan di tengah-tengah masyarakat dalam surat yang
ditujukan kepada Ketua DKM Mesjid Agung Garut.
Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PCNU)
Kabupaten Garut, Jawa Barat, menolak kehadiran Ustaz Bachtiar Nasir
untuk mengisi acara tablik akbar. Acara itu akan diselenggarakan di
Garut pada Sabtu, 11 November 2017.
Menurut Wakil Sekretaris PCNU Garut,
Aceng Hilman Umar Basori, penolakan tersebut disampaikan melalui surat
resmi yang dikeluarkan pihak PCNU Kabupaten Garut. Penolakan tersebut
berkaitan dengan tema Tabligh Akbar “Garut Bumi Islam”.
“Tema acara yang diusung, Garut Bumi
Islam. Kalau begitu warga non-muslim tidak boleh tinggal di Garut? Umat
Islam harusnya toleran dengan umat non-muslim,” ujar Aceng, Senin 6
November 2017.
Selain itu dalam spanduk tertera bendera
yang biasa digunakan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang diletakkan di
atas bendera merah putih. “Dari spanduk sendiri sudah kami persoalkan,
karena terdapat tanda-tanda yang biasa dipergunakan oleh HTI,” ungkap
Aceng.
Tak cuma itu, Aceng berpendapat ustaz
Bachtiar Nasir juga cenderung membiarkan radikalisme atas nama agama.
Karena itu lah, apapun alasannya PCNU tetap menolak kehadiran Bachtiar
di Garut. “Hal ini sudah kami kaji sebelumnya. Kami tegaskan kami tidak
menolak pengajiannya, tetapi yang kami tolak adalah pengisi acaranya,”
katanya. (salafynews.com)