Beritaterheboh.com - Anggaran renovasi kolam ikan sebesar Rp 620 juta menjadi viral dan disorot secara tajam oleh netizen. Alhasil ada...
Beritaterheboh.com - Anggaran renovasi kolam ikan sebesar Rp 620 juta menjadi viral dan disorot secara tajam oleh netizen. Alhasil ada tudingan yang dilancarkan kepada Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi yang dianggap suka beraktivitas di sekitar kolam itu. Merasa tertuduh, dia meminta anggaran itu dihapus tapi tidak bisa langsung karena harus lewat sistem. Ketua Komisi E DPRD DKI Syahrial mencoba mencari tahu siapa sebenarnya yang mengusulkan anggaran itu. Akhirnya ketahuanlah siapa pengusulnya! Caranya? Lewat sistem e-budgeting dari Ahok!
Kesaktian sistem e-budgeting Ahok teruji di DPRD dan langsung memakan korban, anggaran renovasi kolam ikan Rp 620 juta dicoret! Adalah Kepala Bappeda DKI Jakarta Tuty Kusumawati menunjukkan sistem e-budgeting untuk mencari tahu hal itu. Tuty mengatakan, sistem e-budgeting merekam siapa saja PNS yang meng-input usulan anggaran. Dari sana diketahui bahwa yang mengusulkan anggaran renovasi kolam adalah Sekretaris Dewan Muhammad Yuliadi, seperti muncul dalam headline Kompas, E-Budgeting Ungkap Pengusul Anggaran Kolam Rp 620 Juta, Ini Orangnya...
"Pertama kali di-input untuk mata anggaran ini dibuat Muhammad Yuliadi pada tanggal 7 April dan diperbarui oleh Muhammad Yuliadi pada 26 Mei," kata Tuty. E-budgeting mencatat setiap perubahan demi perubahan dari anggaran yang diusulkan itu. Nah, Ibu Tuty jelas sudah paham dan familiar dengan cara kerja dari sistem e-budgeting ini sehingga tidak perlu bereaksi keras seperti ketua DPRD!
Ibu Tuty Kusumawati adalah orang andalan Ahok untuk menjaga sistem e-budgeting ini di DKI. Ahok pernah mengutarakan keyakinannya itu seperti dilansir Kompas. "Saya yakin kalau Bu Tuty tidak diganti, pasti aman. Kecuali Bu Tuty dicopot atau gubernurnya perintahkan enggak mau (pakai sistem e-budgeting)," ujar Ahok seperti dilansir Kompas.
Pak Ahok sendiri sudah sangat percaya dengan Ibu Tuty. Sejak menjabat sebagai Kepala Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Januari 2015, Tuty menjadi salah satu pejabat kepercayaan Ahok.
Tuty pun menjadi penjaga gawang, benteng pertahanan terakhir DKI agar APBD itu tidak disusupi 'anggaran siluman'.
"Bagaimana kita tetap lanjutkan penerapan e-budgeting agar semua anggaran transparan. Kami bisa berani melawan karena didukung Gubernur yang berani juga," kata Tuty seperti dilansir Liputan6. Sistem yang baik dan dijaga orang yang jujur dan berintegritas seperti Bu Tuty membuat e-budgeting semakin handal!(Ronny D Rondonuwu, seword.com)