Beritaterheboh.com - Pria terduga pelaku plecehan di National Hospital, Jn deisinyalir kabur dari Surabaya. Hingga kini polisi masih m...
Beritaterheboh.com - Pria terduga pelaku plecehan di National Hospital, Jn deisinyalir kabur dari Surabaya.
Hingga kini polisi masih mencari dan memburu Jn yang melakukan plecehan terhadap seprang wanita, W, pasien rumah sakit tersebut.
Informasi yang dikumpulkan Surya co.id, pelaku menghilang dari rumahnya di Babatan, Surabaya Barat.
Petugas Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya sudah mendatangi dan mencari plaku ke rumahnya pada Kamis (25/1/2018).
Cuma, belum menemukan pelaku hingga pukul 17.00 WIB.
"Belum, masih dicari dan dikejar," sebut seorang anggota Satreskrim Polrestabes Surabaya yang menolak disebut namanya, Kamis (25/1/2018) petang.
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan menerangkan, pihaknya belum melakukan pemeriksaan saksi plaku.
"Secepatnya akan dilakukan pemeriksaan yang diduga pelaku, sekarang masih dalami keterangan dari korban," jelas Rudi.
Selain meminta keterangan saksi korban, lanjut Rudi, pihaknya juga melakukan klarifikasi dan meminta keterangan dari manajemen rumah sakit selanjutnya pemeriksaan saksi yang diduga pelaku.
Rudi menegaskan, pelaku akan dikenai Pasal 290 KUHP dengan ancaman hukuman 7 tahun.
Pelaku, melakukan pencabulan orang dalam keadaan korban tak sadarkan diri.
Manajemen National Hospital Pecat Perawat yang Lecehkan Pasien
Manajemen National Hospital Surabaya meminta maaf atas aksi pelecehan perawatnya terhadap pasien.
Rumah sakit menindak tegas oknum perawat tersebut dengan memecatnya secara tidak hormat.
"Kami meminta maaf kepada pasien dan keluarga pasien. Kami juga menyesalkan hal ini bisa terjadi," kata Kepala Perawat Rumah Sakit National Hospital Surabaya, Jenny Firsariana, Kamis (25/1/2018) kepada wartawan.
Manajemen, sambung dia, tidak mentolerir segala tindakan yang merugikan pasien.
"Oknum perawat akan ditindak tegas dan diberhentikan secara tidak hormat," jelasnya.
Saat ini pihaknya sedang mengkoordinasikan masalah tersebut dengan pihak yang berwajib maupun dengan organisasi profesi perawat.
"Kita memiliki standar tinggi dalam merawat pasien," jelasnya.
Aksi pengakuan pelecahan seksual oleh seorang perawat kepada pasien perempuan beredar di media sosial sejak Rabu (24/1/2018).(Tribunnews.com)
\