Beritaterheboh.com - Rumah Dinas (Rumdin) Gubernur DKI bakal dipasangi lift. Padahal Rumdin Gubernur DKI diketahui hanya memiliki 2 lan...
Beritaterheboh.com - Rumah Dinas (Rumdin) Gubernur DKI bakal dipasangi lift.
Padahal Rumdin Gubernur DKI diketahui hanya memiliki 2 lantai, yakni lantai dasar dan lantai 1.
Hal itu kelihatan di sistem informasi rencana umum pengadaan (SIRUP) Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
Dalam SIRUP ditulis pengadaan elevator Rumdin Gubernur dianggarkan sebesar Rp 750,2 juta.
Pengadaan lift akan dilakukan dengan skema pengadaan langsung.
Berdasarkan informasi, anggaran pengadaan lift Rumdin Gubernur DKI masuk dalam pos anggaran Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan Pemprov DKI tahun 2018.
Kepala LKPP, Agus Prabowo, mengatakan, SIRUP sifatnya masih deklarasi bahwa Pemprov DKI akan mengadakan lift.
"Kalau dokumen, personel, dan sebagainya sudah siap baru dieksekusi dengan lelang atau penunjukan langsung, dan sebagainya," kata Agus ketika dihubungi Wartakotalive.com, Selasa (23/1/2017).
Kepala Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan Pemprov DKI, Benny Agus Chandra, belum berkomentar panjang terkait pengadaan lift di Rumdin Gubernur DKI.
Benny tak mau menjawab pertanyaan Wartakotalive.com ketika dihubungi lewat pesan whatsapp sejak pagi sampai sore ini.
"Bentar saya pagi rapat ngomong sama kabid saya dulu yah," ujar Benny dalam salah satu pesan singkatnya.
Setelah itu pesan singkat berikutnya tak lagi ditanggapi Benny.
Namun begitu berita ini menyebar dan menjadi bulan-bulanan netizen mengingat rumah dinas tersebut hanya memiliki 2 lantai, yakni lantai dasar dan lantai 1.
Bahkan kocaknya lagi akun resmi Anies-Sandi yaitu @Suaraanies menungkapkan alasan dibalik pemasangan lift tersebut yang membuat netizen tambah geger. Cuitan ini adalah membalas dari cuitan akun
Berikut cuitannya:Percayalah @aniesbaswedan penuh tipu muslihat.. Tutur santunnya itu palsu, bela rakyatnya pun cuma kedok— Lolong LuNganga (@HajiLolong) 24 Januari 2018
Dia berusaha keras citrakan diri sangat pro rakyat buat modal maju pemilihan presiden
Dia jg usaha keras spy namanya sering jadi buah bibir biar makin populer
Tolak Anies! pic.twitter.com/rdq7mu0ui0
Sebenarnya ini untuk akomodir teman-teman difabel.
Ingat, ini rumah dinas Gubernur DKI Jakarta, tentu harus ramah terhadap semua warga, termasuk yg terbatas fisiknya.
Kenapa baru sekarang diadain? Ya karena baru sekarang ada yg nempatin lagi setelah sekian lama.
Sebenarnya ini untuk akomodir teman-teman difabel.— Suara Anies Baswedan (@SuaraAnies) 24 Januari 2018
Ingat, ini rumah dinas Gubernur DKI Jakarta, tentu harus ramah terhadap semua warga, termasuk yg terbatas fisiknya.
Kenapa baru sekarang diadain? Ya karena baru sekarang ada yg nempatin lagi setelah sekian lama.
Komentar netizen:
Saya rasa teman2 difabel pun kalau bertamu, tidak harus sampai masuk ke lantai 2 rumah. Ditemui di ruang tamu pun sudah cukup, mbok ya kalo mau bikin alasan yg agak cerdas sedikit
. .Ngapain teman2 difabel sampai naik ke lantai dua rumah dinas gubernur? Apa tidak cukup di Balai Kota saja? Kok alasannya seperti dipaksakan dan justru terkesan menjual kaum difabel? https://t.co/ZWa8BXh6DwSaya rasa teman2 difabel pun kalau bertamu, tidak harus sampai masuk ke lantai 2 rumah. Ditemui di ruang tamu pun sudah cukup, mbok ya kalo mau bikin alasan yg agak cerdas sedikit— Lisa Fahrani (@fahraniee) 24 Januari 2018
. .Saran kami sebaiknya @SuaraAnies berhenti menjual kemalangan orang, itu perbuatan rendah. Toh yg kalian lakukan di Tanah Abang justru menghilangkan hak teman2 penyandang tuna netra. Kontradiktif bukan? pic.twitter.com/skw4Lik6HbNgapain teman2 difabel sampai naik ke lantai dua rumah dinas gubernur? Apa tidak cukup di Balai Kota saja? Kok alasannya seperti dipaksakan dan justru terkesan menjual kaum difabel? https://t.co/ZWa8BXh6Dw— PS (@PartaiSocmed) 24 Januari 2018
. .Tuit Sapa tum?Saran kami sebaiknya @SuaraAnies berhenti menjual kemalangan orang, itu perbuatan rendah. Toh yg kalian lakukan di Tanah Abang justru menghilangkan hak teman2 penyandang tuna netra. Kontradiktif bukan? pic.twitter.com/skw4Lik6Hb— PS (@PartaiSocmed) 24 Januari 2018
Dibalai kota saja ssh ditemui apalagi dirumah...
. .Iya, gak malu apa jadiin teman2 difabel sbg alasan. Ampun deh nihTuit Sapa tum?— Djan Choek Koen (@DjanChoek) 24 Januari 2018
Dibalai kota saja ssh ditemui apalagi dirumah...
. .Sptnya stok jualan pak gubernur banyak juga ya tum. Jualan agama, jualan sara, jualan kaum difabel, dll. Nanti kalau timing-nya tepat, mgkn beliau juga akan jualan banyak hal supaya bisa membeli jalur menuju ke RI 1.Iya, gak malu apa jadiin teman2 difabel sbg alasan. Ampun deh nih— Lisa Fahrani (@fahraniee) 24 Januari 2018
. .Mungkin gubernur tidak bisa membedakan apa itu fungsi/kegunaan rumah dinas dengan kantor dinas. Untuk meningkatkan citranya yg pro rakyat kecil maka segala sesuatu diluar milik pribadi dia akan dieksploitasi meskipun itu diluar aturan atau kewajaran/etika.Sptnya stok jualan pak gubernur banyak juga ya tum. Jualan agama, jualan sara, jualan kaum difabel, dll. Nanti kalau timing-nya tepat, mgkn beliau juga akan jualan banyak hal supaya bisa membeli jalur menuju ke RI 1.— tazmanian (@JungleDevil) 24 Januari 2018
. .Mungkin gubernur tidak bisa membedakan apa itu fungsi/kegunaan rumah dinas dengan kantor dinas. Untuk meningkatkan citranya yg pro rakyat kecil maka segala sesuatu diluar milik pribadi dia akan dieksploitasi meskipun itu diluar aturan atau kewajaran/etika.— Muda Eka / Yoyok (@mudaeka) 24 Januari 2018
Sungguh alasan diatas sangat kontradiktif karena yang paling terbaru selain tanah abang, trotoar Jatinegara yang sempat terlihat lebar dan cantik. Kini suasana itu berubah sejak PKL dan parkir liar kembali memenuhi lokasi tersebut.
BEFORE
AFTER
AFTER
Beritaterheboh.com