Beritaterheboh.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim dirinya mampu membuktikan bahwa penutupan Panti Pijat Alexis di Ancol J...
Beritaterheboh.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim dirinya mampu membuktikan bahwa penutupan Panti Pijat Alexis di Ancol Jakarta Utara tidak mengurangi pendapatan Pemprov DKI Jakarta namun sebaliknya.
Menurutnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bahkan berhasil menaikkan pendapatan yang melebihi target yakni 103 persen. Dia juga mengklaim telah menutup banyak tempat hiburan malam yang diduga melanggar Peraturan Daerah dan melakukan prostitusi, namun tidak terekspose.
“Kami menutup (Alexis) akhir Oktober dan, apa yang terjadi, pada Desember pendapatan Pemprov DKI untuk pertama kalinya melampaui target, naik 103 persen,” ujar Anies dalam acara Special Interview with Claudius Boekan di BeritaSatu News Channel, Jakarta, Jumat (26/1).
Anies mengatakan Pemprov DKI terus menggenjot penerimaan pajak dari sumber-sumber potensial lain di DKI.
“Jadi yang kita saksikan bukan penurunan (pendapatan) tapi malah peningkatan. Di aspek hiburan kita menurun tapi di aspek lain kita meningkat,” katanya.
Berdasar data, target penerimaan pada tahun 2017 sebesar Rp 35,36 triliun dan tercapai Rp 36,1 triliun. Itu berarti Pemprov DKI telah melampaui target sebesar 103 persen.
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) menjadi aspek tertinggi dalam mendongkrak pendapatan daerah sebesar 121 persen. Selanjutnya disusul pajak reklame sebesar 106 persen. Sedangkan untuk perolehan pajak terendah DKI didapat dari pajak hiburan.
Faktanya investigasi tempo terbaru, kegiatan esek-esek Alexis masih berjalan. Di akunnya tempodotco menulis caption, Alexis yang Terus Eksis
PRAKTIK prostitusi masih terus terjadi di Hotel Alexis kendati pemerintah DKI Jakarta tak memperpanjang izin hotel dan griya pijatnya. Gembar-gembor keberhasilan ini pun tak terbukti karena ”surga dunia” di Alexis masih tetap berdesis.
Ikuti reportase Tempo mengenai 5 tempat hiburan malam di Jakarta yang terbesar dan terlaris.
Komentar netizen:
Menurutnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bahkan berhasil menaikkan pendapatan yang melebihi target yakni 103 persen. Dia juga mengklaim telah menutup banyak tempat hiburan malam yang diduga melanggar Peraturan Daerah dan melakukan prostitusi, namun tidak terekspose.
“Kami menutup (Alexis) akhir Oktober dan, apa yang terjadi, pada Desember pendapatan Pemprov DKI untuk pertama kalinya melampaui target, naik 103 persen,” ujar Anies dalam acara Special Interview with Claudius Boekan di BeritaSatu News Channel, Jakarta, Jumat (26/1).
Anies mengatakan Pemprov DKI terus menggenjot penerimaan pajak dari sumber-sumber potensial lain di DKI.
“Jadi yang kita saksikan bukan penurunan (pendapatan) tapi malah peningkatan. Di aspek hiburan kita menurun tapi di aspek lain kita meningkat,” katanya.
Berdasar data, target penerimaan pada tahun 2017 sebesar Rp 35,36 triliun dan tercapai Rp 36,1 triliun. Itu berarti Pemprov DKI telah melampaui target sebesar 103 persen.
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) menjadi aspek tertinggi dalam mendongkrak pendapatan daerah sebesar 121 persen. Selanjutnya disusul pajak reklame sebesar 106 persen. Sedangkan untuk perolehan pajak terendah DKI didapat dari pajak hiburan.
Faktanya investigasi tempo terbaru, kegiatan esek-esek Alexis masih berjalan. Di akunnya tempodotco menulis caption, Alexis yang Terus Eksis
PRAKTIK prostitusi masih terus terjadi di Hotel Alexis kendati pemerintah DKI Jakarta tak memperpanjang izin hotel dan griya pijatnya. Gembar-gembor keberhasilan ini pun tak terbukti karena ”surga dunia” di Alexis masih tetap berdesis.
Ikuti reportase Tempo mengenai 5 tempat hiburan malam di Jakarta yang terbesar dan terlaris.
Baca selengkapnya di Majalah Tempo edisi 29 Januari 2018.
Komentar netizen:
Beritasatu.com/beritaterheboh.com