Beritaterheboh.com - Presiden Joko Widodo ingin agar pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) ikut melihat dan...
Beritaterheboh.com - Presiden Joko Widodo ingin agar pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) ikut melihat dan menyaksikan kondisi yang ada di Kabupaten Asmat, Papua.
"Mungkin nanti ya, mungkin nanti saya akan kirim semua ketua dan anggota di BEM untuk ke Asmat, dari UI ya," kata Presiden Joko Widodo setelah menghadiri Haul Majemuk Masyayikh di Pondok Pesantren Salafiyah Safi`iyah Sukorejo, Situbondo, Jawa Timur, Sabtu (3/2/2018), seperti dikutip Antara.
Hal ini disampaikan menanggapi aksi Ketua BEM UI Zaadit Taqwa yang mengacungkan kartu kuning ke Jokowi.
Aksi itu terjadi pada Jumat (2/2/2018) lalu, saat Jokowi menghadiri Does Natalis UI di Kampus UI, Depok.
Kartu kuning itu diberikan sebagai peringatan kepada Presiden Jokowi atas berbagai permasalahan yang terjadi di dalam negeri, termasuk soal masalah gizi buruk di kabupaten Asmat, Papua. Namun Jokowi menilai, sebaiknya BEM UI melihat langsung kondisi di Asmat.
Karena aksi netizen yang melanjutkan buliyan setiap hari di akun instagramnya akhirnya Zaadit pun membuka donasi untuk Asmat dengan menuliskan caption,
Halo, #OrangBaik. Saya Zaadit Taqwa, Mahasiswa Fisika UI, Ketua BEM UI 2018.
Hari-hari ini kita semua terenyuh mendengar dan menyaksikan pemberitaan gizi buruk dan wabah campak yang menimpa saudara-saudara kita di Asmat, Papua.
Karena itu saya bersama dengan teman-teman di BEM UI melalui GABRUK! (Gerakan Asmat Bebas Gizi Buruk), sangat membutuhkan dukungan kawan-kawan sekalian untuk membantu saudara kita di Asmat, Papua.
Seperti diketahui, menurut pemerintah daerah setempat, tercatat 71 anak meninggal dunia terkena wabah campak dan gizi buruk sejak September 2017 hingga saat ini.
Data dari Kemenkes, menyebutkan, terdapat 646 anak terkena wabah campak dan 144 anak menderita gizi buruk di Asmat.
Selain itu, ditemukan pula 25 anak suspek campak serta empat anak yang terkena campak dan gizi buruk.
Kini, Ayo kita bersatu dan tunjukkan bahwa kita semua bersama Papua. Kita semua bisa saling membantu suadara-saudara kita di Asmat, Papua
Dana yang terkumpul nantinya, berapapun itu akan Kami salurkan melalui lembaga kemanusiaan* kepada para korban sebagai bentuk solidaritas kita untuk rakyat Papua.
Atas nama kemanusiaan, Ayo berdonasi untuk Asmat dengan klik https://kitabisa.com/donasiasmat
Sontak saja postingan tersebut kembali mendapat builliyan pasalnya aksi tersebut baru dilakukan setelah mendapat teguran dari Presiden Jokowi dan jutaan netizen, sementara itu Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Universitas Indonesia (PMII-UI) yang mengkritik keras aksi Zaadith justru telah melakukan aksi penggalangan donasi bahkan PMII UI telah mengadakan Focus Group discussion (FGD) dengan Ikatan Mahasiswa Papua Universitas Indonesia (IMAPA UI) pada 25 Desember 2017 terkait masalah-masalah yang terjadi di Papua.
Ditempat lain UGM, UKSW, dan Unhas bahkan sudah menurunkan teamnya ke Asmat jauh hari sebelum Zaadit beraksi dan ketika dipertanyakan soal aksinya Zaadith malah membuka donasi.
Padahal dana otsus Papua sangat besar dan Menkeu bakal melakukan evaluasi dengan Kemendagri
Dana otsus ini, menurut Sri Mulyani adalah dana langsung yang ditransfer dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau block grant, sehingga pemanfaatan dana ditentukan langsung oleh Pemerintah Daerah setempat.
Di dalam APBN 2018, dana otsus Papua dipatok di angka Rp 5,6 triliun.
“Selama ini kan diberikan dalam bentuk block grant sehingga hal itu sangat tergantung pada Pemda. Padahal otsus itu memiliki tujuan khusus. Jadi dalam hal ini kami bisa melakukan evaluasi tentu dengan Kemdagri dalam implementasi dari dana otsus ini,” ucap dia.
Mengacu UU Nomor 21 Tahun 2001, alokasi dana otsus ditetapkan 2% dari total pagu dana alokasi khusus (DAU) nasional dalam APBN. Pemerintah telah menggelontorkan Rp 63,8 triliun sejak dana otonomi khusus ini digulirkan tahun 2002 hingga 2017 lalu.
Sementara itu KLB Asmat sudah selesai sejak 1 Februari kemarin!
Panglima TNI : KLB Asmat dinyatakan Selesai, Lanjut Tahap Pendampingan dan Pemantauan https://t.co/DLt9KYO5ce @Puspen_TNI @tni_ad @_TNIAU @_TNIAL_ @KemenkesRI #KitaBersamaAsmat #Asmat #Timika #Papua #PapuaNKRI #PapuaIndonesia #Jayapura #Indonesia #SatgasKes pic.twitter.com/7ddDCfYQHm— Kodam XVII/Cen (@Kodam17Cen) 1 Februari 2018