Beritaterheboh.com - Wakil Ketua Umum PB PABBSI, Joko Pramono angkat bicara terkait kasus perselingkuhan yang dialami lifter angkat besi,...
Beritaterheboh.com - Wakil Ketua Umum PB PABBSI, Joko Pramono angkat bicara terkait kasus perselingkuhan yang dialami lifter angkat besi, Deni.
"Kalian belum tahu apa yang terjadi di keluarga Deni. Kalau saya katakan di sini tidak bagus. Ini keluarga orang," tutur Joko dalam konferensi pers yang digelar di kantor Kemenpora, Jakarta, Rabu (31/1/2018).
Atlet angkat besi peraih medali emas SEA Games Kuala Lumpur 2017 sudah memberikan klarifikasi soal tuduhan perselingkuhan yang diungkapkan istrinya, Wiwi Sofianty.
Deni menjelaskan bahwa konflik dengan Wiwi sudah terjadi sejak 2016 dan mereka telah resmi bercerai secara agama pada November 2017.
Akan tetapi, ketika hendak mengurus perceraian secara hukum negara, Deni mengaku terkendala persoalan buku nikah.
"Deni sudah secara pribadi mengirimkan surat kepada pak Menteri (Imam Nahrawi). Intinya memohon ampun. Dia (Deni) bilang saya salah dan saya akan perbaiki. Saya ingin berjuang. Saya ingin persembahkan emas bagi Indonesia di Asian Games 2018."
"Dia janji mau selesaikan dengan baik. Mari kita bantu. Jangan lama dia diganggu latihannya oleh masalah ini."
Viral Kasus Selingkuh, Kemenpora Tunda Status CPNS Lifter Deni
Kementerian Pemuda dan Olahraga akan menunda status rekomendasi atlet angkat besi penghuni pelatnas Asian Games 2018, Deni, untuk menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS). Langkah ini diambil setelah Deni terjerat masalah keluarga, yang kemudian ramai diperbincangkan di media sosial.
Kasus ini menjadi viral dan memicu pro dan kontra. Deni dituduh sang istri, Wiwi Sofianty, telah berselingkuh dan menikahi wanita lain. Padahal Deni masih berstatus suami Wiwi, yang telah dikaruniai dua anak.
"Kalau dari Kemenpora, prinsipnya, setinggi apa pun prestasi, yang nomor satu adalah etika karakter kepribadian. Atlet sekarang kan jadi role model masyarakat, bagian dari sportivitas," kata Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S. Dewa Broto di kantornya, Rabu, 31 Januari 2018.
Status Deni di pelatnas pun terancam. Apalagi Deni baru saja mendapat rekomendasi dari Kementerian untuk menjadi CPNS. Nama Deni termasuk 137 atlet berprestasi yang akan diangkat menjadi PNS. Rekomendasi ini diberikan atas prestasi Deni meraih emas dalam SEA Games 2017 di nomor 69 kilogram.
Gatot mengatakan surat keputusan (SK) 137 atlet itu akan keluar pada 1 Mei 2018. Atas adanya masalah ini, kata dia, Kementerian memutuskan akan meninjau ulang status rekomendasi terhadap Deni.
"Kami sudah sepakat dengan Pak Joko (Pramono, Wakil Ketua Pengurus Besar Persatuan Angkat Berat, Binaraga, Angkat Besi Seluruh Indonesia) untuk sementara menunda status pengusulan Deni sebagai CPNS. Kemenpora harus konsisten. Artinya, tidak diusulkan untuk SK 1 Mei, tapi pada periode berikutnya," ujarnya.
Hal ini berarti Deni baru bisa mendapatkan kembali rekomendasi pada tahun depan.
Deni sendiri telah mengirimkan surat permohonan maaf kepada Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi hari ini. Deni mengaku khilaf dan akan segera menyelesaikan masalahnya dengan istri pertamanya. Ia pun meminta Imam tidak mengeluarkannya dari pelatnas angkat besi bagi Asian Games 2018.(tempo.co/tribunnews.com)
Sebelumnya status Wiwi Sofianty yang viral
Sebelumnya status Wiwi Sofianty yang viral
Deni Akhirnya Angkat Suara, Sebut sudah Ceraikan Wiwi
Atlet angkat berat (lifter) nasional Indonesia, Deni, akhirya mengkonfirmasi perihal isu tak sedap dirinya yang disebut istrinya, Wiwi Sofianty, di media sosial berselingkuh dan poligami.
Wiwi juga berharap status PNS sang suami dibatalkan.
Saat dihubungi JPNN, Minggu (28/1) petang, dia menceritakan panjang lebar terkait kondisi dan masalah rumah tangganya.
"Kalau inti permasalahan sebenarnya sudah sejak 2016 lalu. Bahkan di awal nikah, saya juga sudah dikomplain sama orang tuanya karena mahar kekecilan, tapi saya bertahan dan terus berusaha menjalani hidup sama mantan istri saya itu," kata Deni.
Dia menyebut Wiwi sudah sebagai mantan istri karena menurutnya telah dilakukan talak atau cerai lebih dari dua kali. Terakhir, November lalu dia mengiyakan ancaman permintaan cerai dari sang istri karena berselisih pendapat.
"Saya sudah resmi cerai sama dia secara agama itu sejak November lalu 2017 lalu. Itu jauh dari masa saat saya belum PNS, sekarang saya masih CPNS, pemberkasan juga belum. Dia memang ingin menghancurkan saya, sehancur-hancurnya," ungkap Deni.
Perlakuan buruk sang istri pun diutarakan Deni secara terang-terangan. Satu momen yang membuatnya sangat marah dan memuncak sampai muncul kata cerai adalah saat di akhir pekan dirinya mendapatkan perlakuan tak sopan dari seorang istri kepada suami.