Beritaterheboh.com - Pemerintah Provinsi Jakarta akan melakukan kajian mendalam sebelum merubah nama di Jalan Mampang Prapatan Raya, Jala...
Beritaterheboh.com - Pemerintah Provinsi Jakarta akan melakukan kajian mendalam sebelum merubah nama di Jalan Mampang Prapatan Raya, Jalan Buncit Raya, menjadi jalan Jenderal Besar DR. A. H. Nasution.
Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan pemerintah DKI tidak akan mengambil kebijakan tanpa melakukan kajian. Terlebih wacana pergantian nama menuai pro dan kontra di masyarakat. Serta mendapat penolakan dari Perkumpulan Betawi Kita.
"Ya, itu bagian dari proses yang tadi kami sampaikan. Kami akan terbuka dan kami tidak akan terburu-buru (mengambil keputusan)," ujar Sandiaga di Balai Kota Jakarta, Kamis (1/2/2018) malam.
Meski wacana pergantian nama menuai perdebatan di masyarakat, Sandiaga mengatakan, pahlawan nasional wajib dihargai oleh seluruh masyarakat Indonesia. Salah satunya bisa dengan cara menempatkan namanya sebagai nama jalan di ibu kota.
"Pahlawan harus kita hargai. Tapi juga masukan dari semua pihak harus kami dengarkan," kata Sandiaga.
Sebelumnya, Gubernur Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan pemerintah mesti lebih dulu merevisi keputusan gubernur sebelumnya.
"Bahwa yang namanya pergantian nama itu ada keputusan gubernurnya. Jadi, ikuti proses itu. Dan tidak bisa sekonyong-konyong, nggak bisa," ujar Anies di Gedung Teknis, Jalan Abdul Muis, Jakarta Pusat.
Anies mengatakan, kalau pemerintahan terdahulu dalam membuat keputusan dikerjakan oleh internal pemerintah. Sekarang, Anies ingin mengubah dengan cara melibatkan tokoh masyarakat, sejarawan, budayawan, dan ahli tata kota.
"Kemudian mekanisme pengusulan juga dibuat terstruktur. Jadi tidak bisa pengusulan itu diterima siapa saja, kemudian dieksekusi oleh siapa saja," kata Anies.
Sebelum semua prosedur dilewati, Anies meminta Wali Kota Jakarta Selatan dan Lurah Kuningan Barat menghentikan sosialisasi perubahan nama jalan. Padahal, sosialisasi sudah dilakukan sejak 23 Januari 2018.
"Dihentikan semua," kata Anies.
Keluarga Nasution akan Apresiasi
Keluarga besar Jenderal Besar A. H. Nasution bangga kalau pemerintah Jakarta akhirnya menyetujui usulan perubahan nama jalan terusan H. R. Rasuna Said - T. B. Simatupang menjadi Jalan Jenderal Nasution.
"Keluarga kami mendukung dan terharu, bangga yang sudah mau mengabadikan nama kakek kami," ujar cucu Nasution, Marina, kepada Suara.com, Kamis (1/2/2018).
Usulan itu datang dari Ikatan Keluarga Nasution dan disampaikan kepada wali kota Jakarta Selatan dan sudah pula diteruskan ke Gubernur Anies Baswedan.
Jalan yang diusulkan berubah namanya mulai dari perempatan Jalan jenderal Gatot Subroto - Jalan Mampang Prapatan Raya - Jalan Buncit Raya sampai perbatasan Jalan Letjend. T. B. Simatupang.(Suara.com)
Sandi Ingin Bangun Jakarta Transport Academy Seperti di Hongkong
Wakil Gubernur DKI Jakarta mengatakan BUMD PT Mass Rapid Transportation (MRT) akan mengirim pegawainya ke Hongkong untuk meningkatkan keahlian mereka. Ke depan, Sandi ingin DKI punya Jakarta Transport Academy.
"Jadi untuk yang tahap pertama, ini yang kerja samanya tadi baru di-launch. MRT Academy yang sudah berdiri sejak lama di Hong Kong, mereka akan mengundang senior manager dari MRT Jakarta yang nama-namanya akan diseleksi oleh pimpinan dari MRT Jakarta," kata Sandiaga di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (1/2/2018).
Sandiaga mengatakan pengiriman pegawai MRT penting untuk melihat secara langsung operasional transportasi di Hongkong. Dia juga ingin pegawai yang dikirim belajar langsung modernnya fasilitas transportasi di sana.
"Supaya mereka bisa melihat secara live, secara real, operasinya di sana seperti apa dan bagaimana Hongkong bisa achieve 99,9 persen on time arrival dan mengangkut 5,5 juta penumpang per hari," terangnya.
Sandiaga berencana ke depannya pegawai yang dikirim ke Hongkong dapat menularkan ilmunya di Indonesia. Dia ingin membangun pusat institusi transportasi yang diberi nama Jakarta Transport Academy.
"kKta ingin juga Jakarta punya akademi, kita namakan Jakarta Traffic Academy, atau Jakarta Transport Academy. Ini yang juga punya kemampuan mencetak talenta-talenta terbaik seperti MTR Academy," terangnya. (detik.com)