Beritaterheboh.com - Pembantaian sekeluarga terjadi di Perumahan Taman Kota Permai 2 Blok B6 RT 05 / RW 12 Kelurahan Priuk, Kecamatan Priu...
Beritaterheboh.com - Pembantaian sekeluarga terjadi di Perumahan Taman Kota Permai 2 Blok B6 RT 05 / RW 12 Kelurahan Priuk, Kecamatan Priuk, Kota Tangerang.
Dalam insiden tersebut, korban sempat menjerit nyaring.
Hal tersebut diungkapkan oleh Yati (21) yang tinggal di samping rumah korban.
Ia menjelaskan suara gaduh terdengar dari rumah tersebut sekitar subuh tadi.
"Kedengeran ada suara minta tolong sekitar jam tigaan," ujar Yati saat ditemui di lokasi kejadian, Senin (12/2/2018).
Seperti diketahui di dalam rumah tersebut berisikan empat orang yang tinggal di dalamnya.
Mereka di antarnya ayah, ibu, serta dua anaknya.
Masing - masing bernama Efendi, Emah, Nova, dan Tiara.
Ibu serta kedua anaknya ini ditemukan dalam kondisi tewas.
Sedangkan sang ayah dalam kondisi kritis bersimbah darah dilarikan ke rumah sakit.
Polisi pun sudah menggelar olah tempat kejadian perkara terkait kejadian ini.
"Suaranya berisik, kedengerannya ada berantem," ucap Yati.
Menurutnya korban pasangan suami istri ini memang sering kali bertikai.
Pemicunya hanya lantaran faktor ekonomi. Namun dari polisi belum memberitahukan soal motif pelaku hingga tega menghabisi satu keluarga ini.
"Sering ribut, mereka baru nikah setahun. Itu suami ketiganya korban. Korban pernah bercerai dua kali. Anak - anaknya juga hasil pernikahan sebelumnya. Dia (Emah) setiap harinya jualan baju muslim," kata Yati.
Berikut kronologi kasus pembunuhan hingga penemuan jenazah satu keluarga tersebut, melalui keterangan tertulis yang diterima kumparan (kumparan.com) dari Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Harry Kurniawan, Senin (12/2):
Senin 12 Februari
Pukul 01.00 WIB hingga pukul 03.00 WIB
Tetangga mendengar keributan antara Emma dan Muktar.
Pukul 04.00 WIB
Suara keributan itu tiba-tiba berhenti. Namun warga mulai curiga karena hingga siang hari rumah tersebut sepi, tak ada satupun anggota keluarga yang ke luar rumah.
Pukul 14.30 WIB
Teman bermain Tiara melapor ke Pratomo yang merupakan Ketua RT setempat. Bersama warga lain bernama Alwanto, mereka masuk ke dalam rumah yang saat itu dalam keadaan tak terkunci.
"Saat Ketua RT membuka pintu kamar depan, mereka melihat ketiga orang di atas tempat tidur dalam posisi tertelungkup berpelukan dan sudah tak bernyawa," jelas Harry.
Alwanto mengecek kamar belakang dan menemukan Habib dalam kondisi kritis dengan luka robek di perut dan leher.
Pukul 15.25 WIB
Habib dibawa ke RS Sari Asih Sangyang
"Untuk diketahui, Muktar Efendi sudah menikahi korban Emma selama lebih kurang 1 tahun. Sebelum ini korban Emma adalah janda dengan dua anak. Sementara Emma dan anak-anaknya telah tinggal di rumah tersebut selama 7 tahun," kata Harry.
Pukul 16.00 WIB
Anggota Polresta Tangerang melakukan olah TKP di lokasi kejadian serta memasang police line.
Pukul 17.30 WIB
Dua unit ambulans tiba di lokasi. Hingga saat ini polisi masih menyelidiki motif pembunuhan tersebut.
Dalam insiden tersebut, korban sempat menjerit nyaring.
Hal tersebut diungkapkan oleh Yati (21) yang tinggal di samping rumah korban.
Ia menjelaskan suara gaduh terdengar dari rumah tersebut sekitar subuh tadi.
"Kedengeran ada suara minta tolong sekitar jam tigaan," ujar Yati saat ditemui di lokasi kejadian, Senin (12/2/2018).
Seperti diketahui di dalam rumah tersebut berisikan empat orang yang tinggal di dalamnya.
Mereka di antarnya ayah, ibu, serta dua anaknya.
Masing - masing bernama Efendi, Emah, Nova, dan Tiara.
Ibu serta kedua anaknya ini ditemukan dalam kondisi tewas.
Sedangkan sang ayah dalam kondisi kritis bersimbah darah dilarikan ke rumah sakit.
Polisi pun sudah menggelar olah tempat kejadian perkara terkait kejadian ini.
"Suaranya berisik, kedengerannya ada berantem," ucap Yati.
Menurutnya korban pasangan suami istri ini memang sering kali bertikai.
Pemicunya hanya lantaran faktor ekonomi. Namun dari polisi belum memberitahukan soal motif pelaku hingga tega menghabisi satu keluarga ini.
"Sering ribut, mereka baru nikah setahun. Itu suami ketiganya korban. Korban pernah bercerai dua kali. Anak - anaknya juga hasil pernikahan sebelumnya. Dia (Emah) setiap harinya jualan baju muslim," kata Yati.
Berikut kronologi kasus pembunuhan hingga penemuan jenazah satu keluarga tersebut, melalui keterangan tertulis yang diterima kumparan (kumparan.com) dari Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Harry Kurniawan, Senin (12/2):
Senin 12 Februari
Pukul 01.00 WIB hingga pukul 03.00 WIB
Tetangga mendengar keributan antara Emma dan Muktar.
Pukul 04.00 WIB
Suara keributan itu tiba-tiba berhenti. Namun warga mulai curiga karena hingga siang hari rumah tersebut sepi, tak ada satupun anggota keluarga yang ke luar rumah.
Pukul 14.30 WIB
Teman bermain Tiara melapor ke Pratomo yang merupakan Ketua RT setempat. Bersama warga lain bernama Alwanto, mereka masuk ke dalam rumah yang saat itu dalam keadaan tak terkunci.
"Saat Ketua RT membuka pintu kamar depan, mereka melihat ketiga orang di atas tempat tidur dalam posisi tertelungkup berpelukan dan sudah tak bernyawa," jelas Harry.
Alwanto mengecek kamar belakang dan menemukan Habib dalam kondisi kritis dengan luka robek di perut dan leher.
Pukul 15.25 WIB
Habib dibawa ke RS Sari Asih Sangyang
"Untuk diketahui, Muktar Efendi sudah menikahi korban Emma selama lebih kurang 1 tahun. Sebelum ini korban Emma adalah janda dengan dua anak. Sementara Emma dan anak-anaknya telah tinggal di rumah tersebut selama 7 tahun," kata Harry.
Pukul 16.00 WIB
Anggota Polresta Tangerang melakukan olah TKP di lokasi kejadian serta memasang police line.
Pukul 17.30 WIB
Dua unit ambulans tiba di lokasi. Hingga saat ini polisi masih menyelidiki motif pembunuhan tersebut.