Beritaterheboh.com - Kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara Dies Natalies ke-68 Universitas Indonesia (UI) sempat diwarnai ...
Beritaterheboh.com - Kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara Dies Natalies ke-68 Universitas Indonesia (UI) sempat diwarnai dengan aksi demo.
Demo penolakkan pidato Presiden Jokowi dalam Dies Natalies UI sempat digalang sejumlah aktivis UI khususnya aktivis malari dan aktivis reformasi sejak kemarin.
Mereka yang aktif menyebarkan seruan penolakkan adalah Salim Hutadjulu, Herry Hernawan dan Ari Wibowo yang dihubungi di tempat terpisah.
Salim Hutadjulu, aktivis malari UI mengatakan kedatangan pak Jokowi ke kampus UI dan kampus lainnya hanyalah untuk pencitraan.
“Intinya Jokowi adalah pencitraan,” kata aktivis yang selalu ikut bersama aksi 212 itu dilansir dari tribunrakyat, Jumat (2/2/2018).
Salim sendiri tercatat sebagai kader Partai Gerindra. Dia merupakan lulusan FISIP tahun 1977, yang pernah bekerja sebagai PNS Pemda DKI 1977-2005.
Meski diwarnai aksi demo, mayoritas civitas akademia UI menyambut suka cita kedatangan Presiden Jokowi di Kampus Depok hari ini.
Presiden Jokowi sendiri memuji kualitas UI sebagai penghasil tokoh dan pemikir di Indonesia. Menurut dia, Kabinet Kerja yang dipimpinnya saat ini paling banyak adalah lulusan UI
“UI penyumbang terbanyak menteri-menteri di Kabinet Kerja,” kata Presiden di Balairung UI, Depok, Jumat (2/2/2018).
Sejumlah menteri yang merupakan alumni UI juga terlihat hadir dalam kesempatan itu, seperti Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (FEB UI), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution (FEB UI).
Kemudian, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil (FH UI), dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang PS Brodjonegoro (FEB UI). Tampak hadir pula Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo (FEB UI).
Hadir pula Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. Ada pula Menteri Kesehatan Nila Moeloek (FK UI) dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani (FISIP UI). Staf Khusus Kepresidenan Moeldoko pun menempuh pendidikan S2 dan S3 di UI.
UI menyandang nama Indonesia pada 2 Februari 1950 silam. Sebelumnya, UI sudah berdiri sejak tahun 1849 atau 169 tahun lalu sebagai Sekolah Dokter Hindia Belanda (*)