Beritaterheboh.com - Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) angkat bicara terkait polemik pemecatan Kepala RSPAD Gatot Soebroto,...
Beritaterheboh.com - Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) angkat bicara terkait polemik pemecatan Kepala RSPAD Gatot Soebroto, Mayjen TNI dr Terawan Agus Putranto dari keanggotaan IDI.
Lewat video berdurasi 8 menit 35 detik, SBY memberikan kesaksian tentang dokter Terawan yang dikenal sebagai ahli terapi cuci otak.
Bahkan sebelumnya Edie Baskoro Yudhoyono atau akrab dipanggil Ibas menyuarakan pendapatnya lewat akun twitternya.
Dalam video yang diupload, SBY mengaku bangga dengan sosok dokter Terawan. Jenderal bintang dua itu dianggap berhasil membawa RSPAD Gatot Subroto ke arah lebih baik lagi.Jika benar seperti ini, sungguh TERLALU! Semestinya Dokter Terawan dapatkan gelar tanda jasa bukan justru dipecat. Aneh Bin Ajaib persaingan masa kini! #SaveDokterTerawan Dipecat IDI, Dokter Terawan Dikenal Tak Doyan Duit dan Tangani 40 Ribu Pasien Stroke https://t.co/7lcTK3Cp2L— | iBas Yudhoyono | (@Edhie_Baskoro) 4 April 2018
Berkat keahlian dr Terawan, tak sedikit orang asing yang datang berobat ke RSPAD Gatot Subroto Jakarta. Padahal, selama ini banyak orang Indonesia justru berobat keluar negeri.
Menurut SBY, dr Terawan telah menyembuhkan ribuan orang. Karena itu, dia berharap agar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) mencari jalan terbaik untuk menyelesaikan polemik dr Terawan.
“Saya menjadi saksi bahwa ribuan saudara-saudara kita merasa tertolong oleh dr Terawan, terlepas apakah metodologinya masih dipolemikkan atau didebatkan tetapi kenyataannya banyak yang merasa ditolong,” ujar SBY dalam video tersebut, Kamis (5/4).
SBY lantas menceritakan bahwa pernah ada seorang pemimpin dunia yang juga sahabatnya memiliki keluhan di bagian kepala. Dia sudah berobat ke berbagai negara, tapi tak kunjung sembuh. Setelah itu, sahabatnya itu datang ke Jakarta dan ditangani langsung oleh dr Terawan.
“Saya punya sahabat seorang pemimpin dunia, tidak perlu saya sebut namanya, memiliki keluhan di bagian kepala berobat ke dua negara, negara tetangga kita yang dianggap maju dalam bidang kedokteran, tidak sembuh,” ucap dia.
Pemimpin dunia itu kemudian datang ke RSPAD Gatot Subroto untuk berobat. Karena dia seorang Perdana Menteri, maka dokter Terawan melapor dan meminta izin kepada SBY yang saat itu masih menjabat Presiden RI.
“Karena dia seorang Perdana Menteri, dr Terawan sempat menyampaikan kepada saya dan saya bilang silakan sesuai dengan apa yang berlaku selama ini,” imbuhnya.
Singkat kata, sahabatnya itu ternyata bisa sembuh dari keluhan yang selama ini dideritanya berkat metode DSA (Digital Substraction Angiography) yang dipakai dr Terawan. Padahal metode DSA itu kini dipersoalkan oleh IDI karena tidak memiliki metodologi yang jelas.
“Harapan saya IDI juga tidak boleh begitu saja memberhentikan lantaran metodologinya itu dianggap belum sahih. Saya bukan dokter tapi tidakkah ilmu pengetahuan, sains itu berangkat dari common sense dari akal sehat begitu?” tuturnya.
“Mungkin belum dikenal saat ini, pada saat yang lain akan dikenal dan diakui sebagai suatu metodologi yang sahih,” pungkas SBY.
Berikut video pernyataan lengkap SBY soal dr Terawan:
Pojoksatu.id