Beritaterheboh.com - Daeng Tadda (83) harus menabung Rp 10 ribu per hari selama 10 tahun untuk dapat umrah. Impiannya pupus setelah ditip...
Beritaterheboh.com - Daeng Tadda (83) harus menabung Rp 10 ribu per hari selama 10 tahun untuk dapat umrah. Impiannya pupus setelah ditipu Abu Tours.
Daeng Tadda (83) warga Desa Marumpa, Kecamatan Marusu, Maros. Ia menyetor uang ke Abu Tours bersama istrinya, Daeng Lenteng (50) masing-masing Rp 17 juta pada Agustus 2017 lalu.
Oleh pihak Abu Tours, mereka dijanjikan berangkat pada Januari dan Februari 2018, tapi urung terjadi. Padahal semua perlengkapan umrah, seperti koper dan baju ihram serta seragam khusus jemaah Abu Tours, sudah mereka siapkan.
"Uang hasil keringat saya dari tukang becak, saya kumpulkan sedikit demi sedikit. Paling banyak saya dapat Rp 50 ribu per hari kadang juga tidak ada sama sekali. Saya juga ikut arisan umrah biar lebih mudah terkumpul uangnya. Pas nama saya naik, saya langsung daftar," kata Daeng Tadda, Rabu (11/4/2018).
Uang arisan itu ternyata juga belum cukup buat mereka setor. Daeng Tadda akhirnya memberanikan diri meminjam uang Rp 8 juta kepada keluarganya, berharap agar keduanya segera diberangkatkan umrah. Tadda, yang tak bisa baca-tulis, terpaksa berutang karena beberapa tetangganya berencana berangkat bersama.
"Terpaksa berutang dulu. Saya ini tidak bisa baca-tulis. Ini kan banyak tetangga yang mau pergi, jadi ceritanya rombongan biar saya juga enak dan tidak susah-susah saat di sana," paparnya.
Saban hari, lelaki yang sudah memiliki 5 cucu ini mangkal di depan Pasar Bulu-bulu, yang tak jauh dari rumahnya. Tak hanya penumpang, ia juga kerap mendapatkan order mengangkut barang belanjaan. Dari upahnya, ia menyisihkan uang Rp 10-30 ribu per hari untuk ditabung.
Di umurnya yang sudah terbilang uzur ini, Tadda kadang tak sanggup lagi mengayuh becak jauh-jauh. Profesinya pun telah 'diwarisi' anak lelakinya, yang hanya bekerja serabutan. Sekarang, ia hanya mengayuh becak 2-3 kali dalam seminggu lantaran mulai dirundung sakit.
"Tidak bisa lagi seperti dulu, masih bisa bawa becak jauh. Banyak penumpang saya tolak kalau jauh karena saya merasa tidak sanggup. Anak saya kalau tidak ada kerjaan lain biasa gantikan saya," akunya.
Kini, ia bersama istrinya hanya bisa pasrah. Tak ada keinginan lain. Mereka berharap tetap ditakdirkan menjadi tamu Allah dan melihat Kakbah secara langsung sebelum ajal menjemput. Namun, jika tidak, artinya Allah belum memanggil mereka menjadi tamu-Nya.
"Ya pasrah saja. Kalau Allah berkehendak, segala sesuatu bisa terjadi. Kami tidak pernah putus asa meski kecil kemungkinan. Setiap saat kami berdua berdoa biar Allah kasih kami jalan melihat Kabbah secara langsung sebelum kami mati," ujarnya.
Oleh pihak Abu Tours, mereka dijanjikan berangkat pada Januari dan Februari 2018, tapi urung terjadi. Padahal, semua perlengkapan umrah seperti koper dan baju ihram dan seragam khusus jemaah Abu Tours sudah mereka siapkan.
Kini, ia bersama istrinya hanya bisa pasrah. Tak ada keinginan lain, Mereka berharap, tetap ditakdirkan menjadi tamu Allah dan melihat Kakbah secara langsung sebelum ajal menjemput.(detik.com)