Beritaterheboh.com - Takut tidak diterima masuk SMAN 1 Kota Blitar karena sistem zonasi, diduga kuat menjadi motif kenekatan EP (16), pel...
Beritaterheboh.com - Takut tidak diterima masuk SMAN 1 Kota Blitar karena sistem zonasi, diduga kuat menjadi motif kenekatan EP (16), pelajar SMP gantung diri. EP diduga gagal masuk ke SMA favorit meski ia dikenal pintar.
EP diketahui tinggal di rumah kos Jalan A Yani Kota Blitar sejak akhir kelas 7. Di kos, EP didampingi pengasuhnya yakni seorang wanita berinisal MY (65) yang telah mengasuhnya sejak bayi.
Keterangan dari beberapa teman korban yang ikut ke RSUD Mardi Waluyo, EP merupakan siswa berprestasi di sebuah SMPN Kota Blitar. EP mempunyai cita-cita kuat melanjutkan sekolah ke sebuah SMA favorit di Kota Blitar yakni SMAN 1 Kota Blitar. Namun domisili EP yang ada di Kabupaten Blitar menipiskan harapannya untuk bisa diterima di situ.
"Cuma beberapa hari ini dia bilang stres. Soalnya nilainya turun semua. Dia juga takut gak diterima di SMAN 1 Kota Blitar, soalnya dia kan anak kabupaten," kata teman sekelas korban Sandy pada detikcom, Selasa (29/5/2018).
Baca juga: Seorang Pelajar SMP Berprestasi Ditemukan Gantung Diri di Kosnya Bikin Geger Blitar
Menurut Sandy, EP memang pendiam. Namun punya banyak prestasi. Baik di bidang akademik maupun ekstra. EP selalu ingin menjadi yang terbaik di semua kegiatan yang dilakukannya.
"Anaknya itu punya keinginan untuk selalu ranking 1. Semua keluarganya memang pinter-pinter semua," imbuh siswa berperawakan kurus itu.
Sementara Kasatreskrim Polresta Blitar AKP Heri Sugiono membenarkan, jika kematian korban murni akibat gantung diri.
Baca juga: Penjual Angkringan Ditemukan Tewas Tergantung di Bumi Perkemahan
"Hasil visum luar tim medis tadi menyatakan, korban meninggal akibat gantung diri. Tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan di fisiknya. Namun keluarganya menolak diautopsi, dan sudah membuat surat pernyataan," terangnya.
Sekitar pukul 17.58 wib, korban dibawa keluarganya ke krematorium Wisma Paramita. Tampak beberapa anggota keluarga dan ibu kandung korban, turut masuk ke ambulans yang mengantar jasad siswi berprestasi itu ke Jalan Mawar Kota Blitar.
(iwd/iwd)