Beritaterheboh.com - Ny Jayati tak menyangka jika peristiwa bom gereja di tiga tempat di Surabaya, akhir dari hidup suaminya. Ya, salah ...
Beritaterheboh.com - Ny Jayati tak menyangka jika peristiwa bom gereja di tiga tempat di Surabaya, akhir dari hidup suaminya. Ya, salah satu korban tewas di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Jalan Arjuno, adalah Nursin (56), suaminya.
Warga Tropodo, Sidoarjo, ini terakhir kali bertemu suaminya Minggu (13/5/2018) pagi. Saat itu suaminya pamit membeli burung di Surabaya. Namun hingga malam hari, dirinya tak kunjung melihat suaminya pulang.
"Dia pamit ke istrinya mau beli burung di Surabaya. Ternyata hari itu tidak pulang-pulang," kata seorang kerabat yang enggan disebut namanya kepada detikcom, Selasa (15/5/2018).
Keluarganya sempat bingung mencari karena tak kunjung pulang. Keluarga pun sepakat melapor ke polisi. "Karena tidak pulang-pulang, akhirnya keluarga sepakat lapor ke polisi dan mencari ke rumah sakit-rumah sakit," tandasnya.
Jenazah Nursin, korban bom dimasukkan kantung mayat/Jenazah Nursin, korban bom dimasukkan kantung mayat/ Foto: Deny Prastyo Utomo
Dia menjelaskan, kebingungan keluarga akhirnya terjawab saat petugas RS Bhayangkara menghubungi istrinya pukul 16.30 WIB. "Ternyata suaminya jadi korban bom di Jalan Arjuno. Keluarga syok dan kaget. Akhirnya menuju ke RS," tambahnya.
Sementara pihak RS meminta anak korban untuk dilakukan tes DNA memastikan identitas korban benar-benar sesuai KTP dan Kartu Keluarga (KK).
"Anaknya sudah dites DNA dan hasilnya cocok," jelasnya.
Kini, jenazah pria yang memiliki satu anak itu telah diserahkan ke keluarga, Senin (14/5) malam dan dimakamkan di pemakaman setempat.
Nursin merupakan salah satu jenazah yang ditemukan di tengah jalan tertindih sepeda motor. Tubuhnya ditemukan hangus di tengah jalan, tepat di depan Gereja Pantekosta Pusat. Diperkirakan saat kejadian, Nursin sedang melintas. Evakuasi jenazah Nursin juga baru dilakukan Minggu sore. Lantaran petugas masih melakukan olah TKP.(detik.com)