Beritaterheboh.com - Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, menjamin tidak ada motif kepentingan politik di balik insiden tercecernya sekit...
Beritaterheboh.com - Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, menjamin tidak ada motif kepentingan politik di balik insiden tercecernya sekitar 6.000 lebih KTP elektronik di kawasan Depok dan Salabenda, Bogor, Jawa Barat.
Ia memastikan, perisitiwa yang terjadi Sabtu pekan lalu, hanya kelalaian bawahannya dalam membawa barang yang sifatnya sensitif.
"Saya menjamin dengan tanggung jawab, bahwa ini tidak akan mungkin untuk digandakan dan digunakan untuk kepentingan Pilkada ataupun Pileg," kata Tjahjo di acara Indonesia Lawyer Club tvOne, Selasa malam, 29 Mei 2018.
Tjahjo akan menerima kritik yang disampaikan publik, termasuk para pimpinan dan anggota DPR. Ini tentu untuk mengevaluasi lembaganya. Apalagi dalam hal ini soal e-KTP ialah merupakan kerahasiaan data penduduk.
"Itu kritik yang membangun untuk kami bisa lebih hati- hati," katanya.
Fadli Zon bahkan menyebutkan bahwa persoalan ini sangat sensitif apalagi di tahun politik terkait dengan pilkada dan pilpres 2019.
Berikut videonya mulai menit 15.10
Menjawab fadli Zon, Dirjen Dukcapil Kemendagri pak Zudan Arif mengatakan sangat tidak mungkin jika E-KTP rusak tersebut digunakan untuk pemenangan pilkada, pileg atau Pilres 2019. Berikut videonya
Beritaterheboh.comPenjelasan e-KTP dari Dirgen Dukcapil Kemendagri pak Zudan Arif.— Aprilia (@ApriliaLin) 29 Mei 2018
Dengerin ya .. biar jelas para kutu kupret yang suka sebar isu hoax dan fitnah untuk menyerang Jokowi.#ILCMisteriEKTP pic.twitter.com/MkDkzFTnpf