Beritaterheboh.com - Ada oknum di Badan Intelijen Negara (BIN), Polri, dan TNI yang tidak netral dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) ...
Beritaterheboh.com - Ada oknum di Badan Intelijen Negara (BIN), Polri, dan TNI yang tidak netral dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2018.
Hal itu sebagaimana diutarakan Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono dalam jumpa pers di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (23/6).
"Tetapi yang saya sampaikan ini cerita tentang ketidaknetralan elemen atau oknum, dari BIN, Polri, dan TNI itu ada, nyata adanya, ada kejadiannya, bukan hoax. Sekali lagi ini oknum," jelasnya.
Dalam banyak kesempatan, Presiden keenam RI ini sudah mencoba menyampaikan agar mereka bisa netral. Salah satunya saat melakukan kunjungan ke Madiun, Jawa Timur, 18 Juni lalu.
"Selama 10 tahun saya tentu kenal negara, pemerintah, BIN, Polri, dan TNI. Selama 10 tahun itu lah doktrin saya, yang saya sampaikan, negara, pemerintah, BIN, Polri, dan TNI netral," jelas SBY.
Dia menegaskan, ada bukti yang dimiliki mengenai keterlibatan aparatur penegak hukum tersebut. Sehingga, membuat dia berani untuk berbicara ke publik.
"Kalau pernyataan saya ini membuat Intelijen dan kepolisian kita tidak nyaman dan ingin menciduk saya, silakan," kata dia.
"Mengapa saya sampaikan saudara-saudara ku. Agar BIN, Polri, dan TNI netral. Karena ada dasarnya, ada kejadiannya," sambung SBY.
Ketua umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono menyesalkan adanya tindakan berat sebelah pihak pemerintah kepada pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi menjelang pencoblosan Pilgub Jabar, Rabu, 27 Juni 2018. SBY menyinggung penggeledahan yang dilakukan Pemprov Jabar di bawah pimpinan Penjabat Gubernur M. Iriawan.
"Di Jawa Barat yang baru saja dengar, apa harus rumah dinas mantan wakil gubernur digeledah, diperiksa Penjabat (Pj) Gubernur. Kalau tidak salah sekarang merembet ke rumahnya calon wakil gubernur," kata SBY di Bogor Jawa Barat, Sabtu 23 Juni 2018.
Menurutnya, hal tersebut sangat disayangkan terjadi. Bahkan, ia mempertanyakan keadilan kenapa hanya pasangan Deddy-Dedi yang menjadi target penggeledahan. Duet Deddy-Dedi merupakan pasangan yang diusung Demokrat bersama Golkar.
Sumber: rmol.co/viva.co.id