Beritaterheboh.com - Kepala Bagian Rumah Tangga Biro Umum Sekretariat Daerah Jawa Barat, Dedi Apendi, membantah berita penggeledahan ruma...
Beritaterheboh.com - Kepala Bagian Rumah Tangga Biro Umum Sekretariat Daerah Jawa Barat, Dedi Apendi, membantah berita penggeledahan rumah dinas wakil gubernur di Jalan Rancabentang, Kota Bandung oleh Penjabat Gubernur M. Iriawan. Rumah dinas itu sebelumnya ditempati Deddy Mizwar. “Saya yang bawanya. Gak enaknya, kok jadi begini,” kata dia pada Tempo di Bandung, Sabtu, 23 Juni 2018.
Dedi berujar pada Kamis, 21 Juni 2018, dia sempat menceritakan soal 11 aset pemerintah Jawa Barat yang dikelola langsung oleh Bagian Rumah Tangga. Saat itu, M. Iriawan spontan mengatakan ingin melihat aset-aset tersebut. Dedi mengajak Iriawan melihat Lapangan Gasibu dan Lapangan Sapura, dua aset milik pemerintah Jawa Barat yang dikelola langsung Bagian Rumah Tangga, Sekretariat Daerah Jawa Barat.
Kunjungan pagi itu tidak tuntas karena Iriawan harus menghadiri sejumlah kegiatan, termasuk memimpin rapat di Gedung Sate, Bandung pada siang harinya. Rapat berlangsung hingga malam hari. Di sela rapat, Dedi mengaku sempat mengajak Iriawan salat maghrib di ruang kerja wakil gubernur yang berada di lantai dua, tidak jauh dari ruang rapat. “Kalau ke ruang Pak Gubernur di bawah, jauh. Saya ajak saja ke ruang kerja wagub. Lebih dekat,” kata dia.
Dedi menuturkan Iriawan baru beres rapat menjelang pukul 10 malam. Dedi masih menemani Iriawan yang memutuskan langsung pulang ke kediaman pribadinya. Saat itu ia meminta Iriawan melanjutkan melihat-lihat sejumlah aset yang dikelola Bagian Rumah Tangga yang paginya belum sempat disambangi sambil berjalan pulang.
Dedi menemani Iriawan malam itu mengunjungi sejumlah lokasi. Keduanya lewat rumah dinas Sekretariat Daerah Jawa Barat di Jalan Aria Jipang. Dedi sempat mengajaknya mampir, namun Iriawan menolak karena sudah malam. Perjalanan diteruskan melewati Gedung Dekranasda.
Di rumah dinas lama wakil gubernur di Jalan Haji Djuanda 148, Iriawan sempat mampir. Iriawan lalu memutuskan hendak pulang dan melanjutkan kunjungan keesokan harinya. “Sekalian saja, saya bilang. Kan besok Bapak banyak kegiatan, sekalian saja ke rumah dinas wagub di Rancabentang,” kata dia.
Dedi mengajak Iriawan mengunjungi rumah dinas wakil gubernur Jawa Barat yang sebelumnya ditempati Deddy Mizwar malam itu. “Sempat naik ke atas, terus turun lagi,” kata dia.
Menurut Dedi rumah dinas wakil gubernur itu sudah diserahkan kembali pada pemerintah Jawa Barat pada 14 Februari 2018. Saat itu, Deddy Mizwar hendak cuti kampanye. Karena itu sekalian dilakukan serah terima barang inventaris, termasuk rumah dan kendaraan dinas yang sebelumnya dipergunakan Deddy Mizwar.
Ditemui terpisah, petugas jaga rumah dinas wakil gubernur membenarkan kunjungan Iriawan bersama Dedi Apendi, Kamis malam, 21 Juni 2018. “Hanya 10 menitan,” kata petugas jaga tersebut pada Tempo, Sabtu, 23 Januari 2018.
Menurut petugas jaga itu, Iriawan bersama Dendi masuk ke dalam rumah dinas dan sempat naik ke lantai atas bangunan berlantai dua itu. Petugas jaga itu mengatakan, sehari-harinya petugas jaga diperintahkan melarang siapa pun memasuki rumah dinas itu kecuali petugas jaga, bagian rumah tangga, dan petugas kebersihan.
Kabar penggeledahan mencuat setelah Ketua Umum Partai Demokrat Soesilo Bambang Yudhoyono atau SBY menyebutkan ada penggeledahan rumah dinas wakil gubernur Jawa Barat yang sempat dihuni Deddy Mizwar.
Dalam banyak kesempatan, Presiden keenam RI ini sudah mencoba menyampaikan agar mereka bisa netral. Salah satunya saat melakukan kunjungan ke Madiun, Jawa Timur, 18 Juni lalu.
"Selama 10 tahun saya tentu kenal negara, pemerintah, BIN, Polri, dan TNI. Selama 10 tahun itu lah doktrin saya, yang saya sampaikan, negara, pemerintah, BIN, Polri, dan TNI netral," jelas SBY.
Dia menegaskan, ada bukti yang dimiliki mengenai keterlibatan aparatur penegak hukum tersebut. Sehingga, membuat dia berani untuk berbicara ke publik.
"Kalau pernyataan saya ini membuat Intelijen dan kepolisian kita tidak nyaman dan ingin menciduk saya, silakan," kata dia.
"Mengapa saya sampaikan saudara-saudara ku. Agar BIN, Polri, dan TNI netral. Karena ada dasarnya, ada kejadiannya," sambung SBY.
Ketua umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono menyesalkan adanya tindakan berat sebelah pihak pemerintah kepada pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi menjelang pencoblosan Pilgub Jabar, Rabu, 27 Juni 2018. SBY menyinggung penggeledahan yang dilakukan Pemprov Jabar di bawah pimpinan Penjabat Gubernur M. Iriawan.(Tempo.co/viva.co.id)