Beritaterheboh.com - Riyad, pembunuh Linda Wati (32) membuat pengakuan mengejutkan. Riyad mengaku melihat hantu sebelum membunuh Linda Wa...
Beritaterheboh.com - Riyad, pembunuh Linda Wati (32) membuat pengakuan mengejutkan. Riyad mengaku melihat hantu sebelum membunuh Linda Wati di kamarnya di Jalan Sultan Adam, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin.
Menurut Riyad, dia gemetaran melihat Linda Wati seperti hantu. Hal itulah yang membuatnya kalap hingga nekat menghabisi korban di dalam kamar. Pengakuan tersebut disampaikan Riyad saat diintrogasi polisi di dalam kamarnya, Minggu malam (10/6).
Setelah meninggal, pelaku membungkus mayat Linda Wati dengan kantong plastik berwarna hitam, lalu memasukkan mayat korban ke dalam box plastik.
Selanjutnya, pelaku membawa mayat korban ke musala Al Musyarrofah, Jalan Bakti, RT 03, Desa Pemakuan Laut, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Minggu (10/6/2018) sekitar pukul 02.00 wita.
Sesampainya di musala Al Musyarrofah, pelaku menurunkan box plastik yang diikat di atas sepesa motor. Pelaku sempat kesulitan menurunkan mayat dalam box tersebut karena terlalu berat.
Melihat pelaku sedang kesulitan, beberapa remaja yang sedang itikaf dan tadarusan di musala mendatangi pelaku dan membantu menurunkan box berwarna putih tersebut.
Pelaku meminta izin untuk menitipkan box itu di musala. Dia beralasan ponsel miliknya ketinggalan di rumah. Karena itu, dia ingin pulang mengambilnya.
Pelaku mengatakan bahwa isi box plastik itu adalah barang dagangan yang hendak dijual ke pasar. Sebelum meninggalkan musala, dia berpesan agar box dimasukkan ke dalam masjid jika dirinya belum pulang hingga Subuh.
”Orang itu bilang nitip box ini sebentar karena mau mengambil handphone. Kalau kesiangan nanti bawa masuk saja boxnya,” ujar Darpai, jamaah musala Al Musyarofah.
Tanpa curiga, jamaah musala Al Musyarofah membiarkan pelaku pergi dan menaruh kotak box plastik di depan musalla.
Namun hingga habis subuh, pelaku tidak kunjung datang mengambil barang tersebut. Karena itu, para jamaah memberanikan diri membuka box tersebut untuk mengetahui isinya.
Setelah box plastik dibuka,ternyata di dalamnya ada tiga lapis kantong plastik. Setelah dibuka semua, jamaah pun terkejut, ternyata isinya mayat wanita yang diikat tali rafia.
Mayat tersebut dalam kondisi tidak mengenakan baju. Pengurus musalla dan beberapa jamaah lantas melaporkan ke Ketua RT dan Polsek Sungai Tabuk. Tak berselang lama, polisi tiba di lokasi dan membawa mayat Linda Wati ke RSUD Ulin Banjarmasin.
Polisi tidak langsung percaya dengan pengakuan pelaku yang diintrogasi di lokasi penangkapan. Polisi lantas membawa pelaku ke Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Kamar pelaku telah dipasangi garis polisi. Selain itu, polisi juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengamankan sejumlah barang bukti di lokasi kejadian.
Informasi yang dihimpun, korban Linda Wati datang ke kamar pelaku pada Sabtu pagi (9/6). Kedatangan korban diketahui tetangga korban dab pembantu rumah tangga (PRT) yang bekerja di rumah pemilik kost bernama Ani.
Ani mengaku melihat korban masuk ke dalam kamar pelaku. Namun wanita berusia sekitar 55 tahun itu tak mengetahui apa yang diperbuat pelaku dan korban di dalam kamar.
“Sabtu pagi dia (korban) ke sini. Saya lihat masuk ke kamar Riyadi. Pas tadi pagi, dapat kabar kalau korban meninggal,” ucap wanita berjilbab itu, Minggu malam (10/6).
(one/pojoksatu)