Beritaterheboh.com - Aksi seorang bule marah-marah di Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor menjadi viral di media sosial. Bule itu marah-ma...
Beritaterheboh.com - Aksi seorang bule marah-marah di Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor menjadi viral di media sosial. Bule itu marah-marah karena mendengar 'karaoke' setiap hari dari pengeras suara di musala.
Dalam video yang beredar di media sosial, bule tersebut mengenakan celana pendek selutut dan kaos tanpa lengan. Pria bule ini mendatangi rumah seorang warga dan komplain soal 'karaoke'.
"Kenapa karaoke?," kata bule itu.
"Bukan karaoke, selawatan (salawatan-red)," jawab seorang ibu yang sedang menyapu.
"Yea i know...solo solo..," timpal si bule.
Baca juga: Viral Nota Pengiriman Dicetak di Balik Lembaran Alquran
"Bukan solo...bukan karaoke," kata ibu itu lagi.
"I know. Lagi semalam aku marah, aku blok masjid," kata bule itu kepada seorang bapak di rumah tersebut.
"Kalau kamu rusak masjid kamu melanggar," jawab bapak itu yang kemudian menggiring bule itu ke pinggir jalan.
"Ok no problem," jawab si bule.
"Mister semua warga juga pada ke sana, gak boleh begitu. Laporin ke RT," ucap ibu tersebut.
Polisi lalu bergerak menelusuri kejadian ini. Pria bule itu diketahui bernama Frank Jean Pierre Schulthess, warga negara Prancis.
"Terkait adanya WNA yang marah-marah tersebut sudah kami lakukan pengecekan ke lokasi," kata Kapolres Bogor AKBP AM Dicky Pastika Gading dalam keterangannya kepada detikcom, Minggu (2/6/2018).
Bule yang Marah soal Selawat di Musala Minta Maaf
Polisi telah memediasi bule Prancis yang marah-marah karena salawat di Musala Nurul Jadid dengan Ustadz Ade Syafei. Pria bernama Frank Pierre Schultless akhirnya menyadari ketidak tahuannya dan meminta maaf.
"Sudah dilakukan mediasi pagi tadi antara WNA tersebut dengan Ustadz Ade Syafei," terang Kapolres Bogor AKBP AM Dicky Pastika Gading kepada detikcom, Minggu (3/6/2018).
Dicky mengatakan, kejadian itu murni karena Frank tidak tahu mengenai kegiatan umat muslim. Ustadz Ade Syafei sendiri telah memaafkannya.
"WNA menyadari akan kesalahan yang diperbuat dengan perkataan dan tersebar di medsos karena tidak mengetahui kegiatan tersebut (salawatan tadarus) merupakan kegiatan umat muslim," jelas Dicky.
Frank kemudian dibawa ke Polsek Ciampea untuk dilakukan pendataan terkait kewarganegaraannya dan wawancara. Ustadz Ade Syafei juga hadir.
"Jam 11.00 WIB Pihak Polsek menghadirkan Ustadz Ade Syafei untuk dilakukan mediasi dan untuk dilakukan sosialisasi ke warga masyarakat bahwa WNA sudah meminta maaf akan kejadian yang telah diperbuat dan tidak akan mengulangi," paparnya.
Sementara polisi juga mengimbau masyarakat untuk tidak reaktif dan tidak terprovokasi atas kejadian itu. Polisi juga menghubungi tokoh-tokoh masyarakat sekitar, di antaranya MUI tingkat desa agar kejadian itu tidak melebar ke mana-mana.(detik.com)
Begini Isi Permintaan Maaf Bule yang Marah soal Selawat di Musala
Frank Pierre Schultless, bule Prancis yang marah-marah karena salawat di Musala Nurul Jadid meminta maaf. Menurut Frank, peristiwa itu terjadi karena dia kurang memahami Bahasa Indonesia.
Video permintaan maaf Frank itu d-posting akun Instagram, @Polresbogor, Minggu (3/5/2018). Frank tampak bersalaman dengan Ustadz Ade Syafei dalam video itu.
"Saya pribadi meminta maaf terhadap masyarakat tegalwaru, Ciampea, dan umat Islam di Indonesia umumnya, atas perkataan dan perbuatan saya menyinggung umat muslim dikarenakan saya kurang memahami bahasa Indonesia," kata Frank dalam video itu seperti dilihat detikcom.
Baca juga: Polisi: Bule Marah karena Dengar Selawat dari Pengeras Suara Musala
Kapolres Bogor AKBP AM Dicky Pastika Gading sebelumnya mengatakan, kejadian itu murni karena Frank tidak tahu mengenai kegiatan umat muslim. Ustadz Ade Syafei sendiri telah memaafkannya.
"WNA menyadari akan kesalahan yang diperbuat dengan perkataan dan tersebar di medsos karena tidak mengetahui kegiatan tersebut (salawatan tadarus) merupakan kegiatan umat muslim," jelas Dicky kepada detikcom.