Beritaterheboh.com - Aktivis Persaudaraan Alumni (PA) 212 Kapitra Ampera menyesalkan pernyataan pencabutan nama Tuan Guru Bajang (TGB) da...
Beritaterheboh.com - Aktivis Persaudaraan Alumni (PA) 212 Kapitra Ampera menyesalkan pernyataan pencabutan nama Tuan Guru Bajang (TGB) dari daftar calon presiden hasil rakornas.
Menurutnya PA 212 tak berwenang melakukan hal itu karena bukanlah partai politik.
"PA 212 tidak punya kewenangan untuk menyalonkan dan mencabut penyalonan TGB sebagai Presiden atau wakil presiden, karena PA 212 bukan partai politik dan PA 212 juga bukan subkordinat dari partai politik mana pun," ujar Kapitra dalam pesan kepada detikcom, Kamis (5/7/2018).
Selain itu, Kapitra juga mengatakan PA 212 tidak berafiliasi dengan partai politik manapun.
Sehingga tidak ada rekomendasi capres atau cawapres yang sifatnya mengikat.
Dia mengajak anggota PA 212 untuk melakukan klarifikasi kepada TGB terkait keputusannya untuk mendukung Joko Widodo.
"PA 212 juga tidak mempunyai kontrak politik yang mengikat partai politik agar menerima rekomendasinya untuk seseorang dicalonkan jadi presiden atau wakil presiden. Untuk itu saya imbau jangan terlalu berprasangka buruk dulu kepada TGB sesama muslim sudah sepantasnyalah kita mendahulukan klarifikasi atau tabayyun. Jangan langsung menyerang apa lagi mengeluarkan statement yang mendeskriditkan. Saya sebagai aktivis 212 menyesalkan pernyataan itu!" katanya.
Sebelumnya, jubir PA 212 Novel Bamukmin mempertimbangkan menghapus nama TGB dari daftar calon presiden hasil rakornas.
Novel mengatakan tak berat bagi PA 212 menghapus nama TGB dari daftar rekomendasi capres.
"Akan kami coret kalau memang dia positif mendukung Jokowi. Karena buat kami itu harga mati untuk tidak mendukung Jokowi," kata Novel kepada detikcom, Rabu (4/7/2018).
Sebab, diakui Novel, PA 212 tidak pernah punya hubungan baik dengan TGB. Begitu pula hubungan PA 212 dengan Partai Demokrat (PD) tempat TGB bernaung
sumber: detik.com