Beritaterheboh.com - Dukungan kepada Mahfud MD jadi cawapres Joko Widodo (Jokowi) terus mengalir. Setelah PBNU, kali ini dukungan datang ...
Beritaterheboh.com - Dukungan kepada Mahfud MD jadi cawapres Joko Widodo (Jokowi) terus mengalir. Setelah PBNU, kali ini dukungan datang dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Ketua Dakwah Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abrar Aziz menilai mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu merupakan figur yang merepresentasikan Islam.
Menurut dia, Mahfud layak dipilih calon petahana itu menjadi cawapres untuk Pilpres 2019 mendatang.
Demikian disampaikan Abrar melalui keterangan tertulisnya yang diterima JawaPos.com, Rabu (18/7/2018).
“Pak Mahfud itu kan meskipun Guru Besar Tata Negara, tapi beliau kan sangat religius, terutama sangat dekat dengan Gus Dur dulu. Sangat NU,” ujar Abrar.
Abrar menyebut, dengan adanya Mahfud MD sebagai cawapres, bakal memudahkan mantan Gubernur DKI Jakarta itu menangkal isu politik identitas.
Selain itu, pihaknya meyakini, dinamika Pilpres 2019 tidak akan jauh berbeda dari Pilpres 2014.
Ketika itu, Jokowi diserang oleh isu-isu politik identitas.
Atas pertimbangan tersebut, ia juga menilai kehadiran Mahfud MD dapat memaksimalkan perolehan suara Jokowi.
Pengacara Habib Rizieq Angkat Bicara Dikabarkan Nyaleg Lewat PDIP, Beberkan Keterangan Sekjen
“Saya pikir Pak Mahfud sangat representatif kalau menyebut beliau tokoh Islam. Kelompok-kelompok keumatan penting dipertimbangkan,” katanya.
Terpisah Komandan Densus 99 Banser-Ansor, Nurruzaman juga menyampaikan dukungannya kepada guru besar ilmu hukum tata negara Unibersitas Islam Indonesia (UII) itu.
Menurut Nurruzaman, Mahfud bukan saja mewakili kelompok Islam.
Akan tetapi, pria kelahiran Pamekasan, Madura, Jawa Timur itu juga memiliki pengalaman di pemerintahan sebagai menteri dan pernah menjadi anggota DPR.
Nurruzaman juga menilai, Mahfud MD juga sangat dekat dengan tokoh-tokoh nasional dari NU ataupun Muhammadiyah.
Degan kedekatannya itu, Mahfud juga bisa dan mudah diterima oleh semua pihak dan kalangan.
“Pak Mahfud kan berpengalaman, tokoh berpengaruh, dekat dengan Muhammadiyah, dekat dengan NU,” katanya.
“Kemudian berintergritas dan bersih,” pungkasnya.(Pojoksatu.id)