Beritaterheboh.com - Badan usaha milik negara, PT Barata Indonesia (Persero), resmi mengakuisisi pabrik milik PT Siemens Indonesia. Pabri...
Beritaterheboh.com - Badan usaha milik negara, PT Barata Indonesia (Persero), resmi mengakuisisi pabrik milik PT Siemens Indonesia. Pabrik ini memproduksi komponen turbin uap dan gas serta peralatan tambahan untuk pembangkit listrik.
Menurut Presiden Direktur Barata Silmy Karim, penguasaan pabrik tersebut akan meningkatkan kemandirian dalam negeri seiring bertambahnya kandungan lokal dalam setiap proyek strategis pemerintah. “Kita tidak hanya bisa ekspor, juga digunakan dalam negeri,” kata Silmy Karim di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/8).
Saat ini, semua hasil produksi pabrik Siemen yang berada di Cilegon, Banten itu diekspor ke sejumlah negara tujuan utama seperti Amerika Serikat, Mesir, dan negara-negara Afrika lainnya. Selain itu dikirim ke beberapa negara di benua Eropa.
Namun, dengan diambil alih oleh Barata, Silmy memastikan akan bersinergi dengan perusahaan pelat merah lainnya, seperti PT Perusahaan Listrik Negara. Adapun terkait distribusi produk masih mengikuti perkembangan pasar. “Yang penting bagaimana pembangkit di Indonesia menggunakan komponen lokal, sehingga ada keberpihakan,” katanya.
Aksi korporasi yang ditandai dengan penandatanganan asset purchase agreement. Di dalamnya mengatur dalam tiga tahun ke depan Barata sudah menandatangani kontrak guarantee. Kontrak ini mengatur 50 persen kapasitas pesanan dari Siemens. Kemudian, adanya akses teknologi dan dukungan dari teknologi informasi (TI) akan tetap terjaga.
Berdasarkan jam kerja dari komponen yang dihasilkan, kapasitas produksi dari pabrik ini mencapai 500 ribu jam per tahun. Saat ini, utilitas pabrik masih di atas 50 persen. Jadi, sekitar 250 ribu jam per tahun akan diserap oleh Siemens selama tiga tahun ke depan. Artinya, itu separuh dari load pabrik dan akan terus berlanjut.
Sebagaimana diketahui, Barata Indonesia memegang peran penting dalam program elektrifikasi di Indonesia. Hal itu sejalan dengan penugasan pemerintah kepada Barata sebagai koordinator dalam program produk lokal pembangkit listrik. (Baca pula: Impor Tekan Rupiah, Ekonom: Perbanyak Produk Lokal Buat Infrastruktur).
Pengambilalihan aset dan tenaga kerja Siemens akan meningkatkan kegiatan operasi Barata dan lebih meningkatkan akses pasar lokal dan internasional dengan komponen Siemens sebagai base load, terutama dalam bisnis pembangkit tenaga listrik.
“Saya melihat pendekatan ini sejalan dengan semangat untuk memperkuat kapasitas industri nasional. Kami berharap untuk bisa terus berinovasi dan tumbuh bersama,” kata Silmy. Selama hampir 30 tahun, pabrik ini telah mengekspor produk-produknya ke banyak proyek pembangkit listrik Siemens yang tersebar di seluruh dunia.
Untuk diketahui jauh sebelumnya, di tahun 1975, Siemens sudah mulai mengoperasikan pabriknya di kawasan Pulomas, Jakarta. Selama 43 tahun, pabrik tersebut telah menghasilkan produk berkualitas untuk kebutuhan dalam negeri, juga negara-negara tetangga.
Kiri ke kanan: Andreas Alke (Pimpinan Divisi Manajemen Energi PT Siemens Indonesia), Josef Winter (CEO PT Siemens Indonesia), Roland Busch (Anggota Dewan Direksi Siemens AG), Ralf Christian (CEO Divisi Manajemen Energi Siemens AG)
(Katadata.co/tambang.co.id)