Beritaterheboh.com - Masyarakat yang ingin berolah raga atau sekadar berjalan-jalan pada hari bebas kendaraan atau car free day ini akhir...
Beritaterheboh.com - Masyarakat yang ingin berolah raga atau sekadar berjalan-jalan pada hari bebas kendaraan atau car free day ini akhirnya memanfaatkan area di depan gerbang barat Monas.
Tampak sejumlah aparat dari kesatuan Brigade Mobile (Brimob) Polda Metro Jaya berjaga-jaga di sekitar Monas.
Satu mobil pengurai massa, Raisa V8 juga sudah terparkir berikut sejumlah alat pendukung pengamanan.
Bahkan di tiap pintu gerbang juga dipasang spanduk pengumuman bertuliskan “Pada hari ini, 18 November 2018 Kawasan Monas dan Wisata Tugu Monas tutup. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Tertanda Unit Pengelola Kawasan Monumen Nasional”.
Informasi yang dihimpun, pengamanan ini untuk mengantisipasi rencana massa aksi syiar dan silaturahmi Kekhalifahan Islam se-Dunia 1440 Hijriyah dialihkan ke Monas.
Awalnya hendak digelar di Masjid Az Zikra Bogor, namun batal karena mendapat penolakan dari pihak pengelola. Hingga akhirnya acara itu dialihkan ke Kemayoran, Jakarta Pusat.
Syiar dan silaturahmi Kekhalifahan Islam se-Dunia kembali batal digelar karena tak diizinkan oleh pihak pengelola dan kepolisian.
Sebelumnya Acara Syiar dan Silaturahim Kekhilafahan Islam Sedunia dibatalkan di Masjid Akbar Kemayoran, Jakarta. Para peserta yang datang dari luar Jakarta tak bisa menginap di lokasi tersebut karena masjid ditutup.
Kegiatan yang diadakan oleh Organisasi Khilafatul Muslimin itu rencananya digelar pada 17 dan 18 November 2018. Selain dibatalkan di Kemayoran, acara tersebut juga tak mendapat izin penyelenggaraan di Bogor.
"Iya, semuanya dibatalkan itu," kata Ketua Panitia Syiar dan Silaturahim Kekhilafahan Islam Se-Dunia 1440 Hijriah Hadiwiyanto saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (16/11).
Ia mengatakan awalnya acara itu akan digelar di Masjid Akbar Kemayoran, Jakarta. Pihaknya mengajukan izin kepada Dewan Pengurus Masjid pada 11 Agustus lalu.
Namun pihak Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran (PPKK) tidak memberikan izin.
Koordinator Bidang Publikasi Wuri Handoyo mengatakan peserta yang jumlahnya sekitar 600 orang itu belum mendapatkan tempat menginap pada malam ini.
"Iya, kami belum dapat tempat menginap," ujarnya kepada CNNIndonesia.com di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (16/11).
Para peserta terlanjur datang ke Jakarta karena telah mempersiapkan diri untuk menghadiri acara tersebut sejak jauh-jauh hari.
Sampai saat ini para peserta masih singgah di Masjid At Taqwa kawasan Pekan Raya Jakarta, Kemayoran. Namun, pihak manajemen tidak memperkenankan mereka untuk menginap di sana.
Pihak manajemen pun melaporkan keberadaan para peserta itu ke aparat kepolisian. Pihak Polsek Kemayoran kemudian datang untuk ikut menjaga keamanan.
(wid/rmol/pojoksatu)
Suasana saat ini. Polisi dengan tegas melarang acara Khilafah di Kemayoran, Jakarta Pusat.👍👍👍 Bravo.@DivHumas_Polri membubarkan acara khilafah.#TolakKhilafah #TolakKebangkitanOrba #prabowobersamahti pic.twitter.com/MuprEoRKtb— ardhan (@Ardhanbtw1) November 17, 2018
