Beritaterheboh.com - Terjangan angin puting beliung yang terjadi pada Kamis (6/12/2018) sore kemarin memporak porandakan rumah yang ber...
Beritaterheboh.com - Terjangan angin puting beliung yang terjadi pada Kamis (6/12/2018) sore kemarin memporak porandakan rumah yang berada diwilayah Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.
Hantaman angin puting beliung ini, selain merusak sejumlah bangunan rumah warga juga membuat sejumlah pohon tumbang.
Dinding hingga atap bangunan warga pun hancur diterjang angin puting beliung.
Kencangnya hembusan angin puting beliung bahkan sampai merobohkan pohon besar hingga akarnya tercabut dari tanah.
Nahasnya, beberapa pohon yang tumbang menimpa kendaraan pribadi maupun angkot yang melintas pada saat itu.
Akibatnya, 848 rumah rusak dan seorang warga meninggal dunia.
Kabag Ops Polresta Bogor Kota Kompol Fajar Hari Kuncoro, mengatakan bahwa peristiwa bencana alam hujan yang di sertai angin puting beliung di wilayah hukum Polresta Bogor Kota yang mengakibatkan kerusakan dan korban Jiwa di dua Kecamatan
"Kecamatan Bogor Selatan dan Kecamatan Bogor Timur yang mangakibatkan, satu orang meninggal dunia, 20 pohon tumbang, lima kendaraan rusak tertimpa pohon, 848 Rumah warga rusak berat dan ringan," katanya.
Korban tewas atas nama Enny Reno (45) warga Perumahan Bogor Nirwana Residance (BNR), RT 3/12, Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.
Korban yang ketika itu melintas menggunakan kendaraannya meninggal dunia lantaran mobil yang sedang ia kendarai tertimpa pohon saat angin puting beliung menerjang kawasan tersebut.
Korban yang saat itu menggunakan mobil Avanza silver bernomor polisi F 1618 EY, tertimpa pohon tepatnya di Jalan Lawang Gintung, Kota Bogor.
Anak sulung korban yakni Aziz Arrazi Sugeha mengatakan bahwa ibundanya sedang menjalankan ibadah puasa sunnah.
Menurutnya, sang ibu sering kali mengingatkan kepada anak-anaknya untuk tidak meninggalkan shalat.
Tak hanya itu, menurut Aziz, bahwa ibunya pernah berpesan jika meninggal dunia, ia ingin dishalatkan sama anak sulungnya.
"Iya pesan mamah itu kalau meninggal minta dishalatkan dipimpin sama anaknya, mamah juga suka pesan jangan tinggalkan shalat," katanya.
Sementara itu, suami korban yakni Abraham Sugeha mengatakan, saat kejadian istrinya baru saja mengantar anaknya untuk les.
"Kejadian itu sehabis mengantar anak untuk les. Setelah itu, berbelanja kebutuhan sehari-hari," katanya.
"Istri saya dalam keadaan puasa dan sudah memersiapkan bukaan, sikapnya biasa, ia juga pernah mengendarai mobil sendirian ke Bandung," katanya.
Kematian Enny (45) menyisakan kesan mendalam bagi suami dan ketiga anaknya. Pesan terakhir almarhum apabila meninggal dunia, anak pertamanya harus memimpin salat jenazah.
Anak pertama Enny, Aziz Arrizal Sugeha (20) mengatakan, mendiang ibunya berpesan agar tak tinggalkan ibadah dan jadi contoh baik bagi kedua adiknya.
"Kalau ada yang meninggal perempuan, mamah saya memandikan. Jadi setiap habis itu mamah selalu bilang kalau meninggal saya yang harus memimpin salat jenazahnya. Tadi pagi juga mamah bilang minta pijit nanti malam, sebelum kejadian saya dikabari nenek bahwa ibu mau belanja ke pasar," ungkap Aziz saat ditemui dirumah duka di Perumahan Bogor Nirwana Residance (BNR), RT3/12, Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan.
Sementara itu suami Enny, Abraham Sugeha mengatakan, istrinya sangat suka melintasi jalur Lawang Gintung, Bahkan, bisa dibilang jalur favoritnya. Enny melintas di Jalan Lawang Gintung sehabis mengantar anak bungsu yang bernama Nurul untuk les.
"Saya mendapat informasi dari nomor istri saya dan ada nomor lain juga. Saat saya cek ke rumah benar informasinya, tetangga sudah datang kerumah juga. Segera saya bergegas ke tempat kejadian," ungkapnya usai salat Isya di Masjid Almuhajirin.
Ia menuturkan, di tempat kejadian sudah banyak polisi dan aparat TNI tengah mengevakuasi jenazah istrinya dari dalam mobil yang tertimpa pohon. Ditempat kejadian dirinya memfoto situasi juga ditawarkan jenazah dibawa ke RS PMI.
"Istri saya dalam keadaan puasa dan sudah memersiapkan bukaan. Untuk firasat saya ada sedikit, bergerak-gerak mata tapi belum ngobrol sama istri saya. Sikapnya biasa rutinitasnya, saat kejadian mengandarai mobil sendirian. Istri saya biasa ke Bandung ke anak saya juga sendirian," tambahnya.
Abraham membeberkan, saat kejadian dirinya tengah bekerja, istri kegiatannya ibu rumah tangga tapi sering sekali ikut pengajian. Di rumah dipanggil Mamah dengan sikap yang bijaksana juga teladan dalam hal beribadah baik yang wajib maupun sunah.
"Pesan istri saya kalau meninggal anak pertama saya yang harus memimpin shalat jenazahnya. Untuk pemakaman saya masih berdiskusi dengan keluarga, almarhum akan dimakamkan dimana. Alhamrhun meninggalkan tiga anak yang pertama Aziz, kedua Mutiara Razak Sugeha (19) tengah kuliah di Unpad Bandung dan Nurul Izza Afifah Sugeha (14) masih belajar di SMA Negeri 3 Kota Bogor," pungkasnya.
Relawan Prabowo-Sandi
Diketahui Enny Reno adalah Relawan Prabowo Sandi EMAS PADI Bogor.
. . . .
Kerusakan yang terjadi
Kecamatan Bogor Selatan
- Satu orang pengendara mobil Avanza, Enny Retno (45) meninggal karena mobilnya tertimpa pohon tumbang.
- 5 Kendaraan tertimpa Pohon tumbang dengan rincian sebagai berikut :
1 Unit Toyota Avanza F-1618-EY Warna Silver
1 Unit Daihatsu Ayla F-1577-RJ Warna Hitam
1 Unit Angkot Trayek-14 no.pol. F-1909-AZ
1 Unit Angkot Trayek-02 no.pol. F-1932-AF
1 Unit Daihatsu Zebra warna Merah F-1371-CH
- 20 Pohon Tumbang yakni 10 pohon di Kel. Lawang Gintung, 7 Pohon di Kel. Cipaku dan 3 pohon di Kel. Batu Tulis
- 770 Rumah Rusak berat dan ringan dengan rincian sebagai berikut :
160 rumah di Kelurahan Batu Tulis
300 Rumah di Kelurahan Pamoyanan
225 Rumah di Kelurahan Cipaku
85 Rumah di Kelurahan Lawang Gintung
Kecamartan Bogor Timur
-78 Rumah Rusak berat dan ringan dengan rincian sebagai berikut :
44 rumah di Kelurahan Baranangsiang
34 Rumah di Kelurahan Sukasari.
Beritaterheboh.com