Beritaterheboh.com - Jagat dunia maya dihebohkan dengan cuitan dari akun di twitter @IreneViena yang meragukan keaslian ijazah SMA Calon...
Beritaterheboh.com - Jagat dunia maya dihebohkan dengan cuitan dari akun di twitter @IreneViena yang meragukan keaslian ijazah SMA Calon Presiden Jokowi. Cuitannya menjadi ramai diperbincangkan lantaran menuding Jokowi telah berbohong soal asal SMA-nya. Bahkan dalam cuitannya, akun tersebut sampai rela mati jika tuduhannya ternyata salah.
Belakangan tak sedikit yang terpengaruh isu tersebut. Mengingat sekolah yang ada di Solo bagian utara itu baru berdiri pada tahun 1985. Sedangkan Jokowi diketahui lulus tahun 1980.
Kepala SMA Negeri 6 Solo, Agung Wijayanto membantah kabar yang menyatakan jika ijazah tersebut palsu. Dia memastikan ijazah mantan Wali Kota Solo itu asli. Jokowi merupakan lulusan SMA Negeri 6 Solo.
"Memang dulu namanya bukan SMA Negeri 6, tapi Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan atau SMPP," ujar Agung saat ditemui wartawan, Rabu (16/1).
Menurut Agung, SMPP berdiri pada 26 November 1975. Selain di Kota Solo, SMPP juga ada di Purwodadi dan Wonosobo. Hal ini sesuai dengan surat dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 025.b/0/1975 tentang pembukaan beberapa SMPP di Jawa Tengah.
"Untuk SMPP di Solo, baru menerima peserta didik pada tahun 1976. Karena, sejak dirikan perlu dilakukan penataan dan persiapan untuk penerimaan peserta didik pertama," katanya.
Jokowi merupakan siswa angkatan pertama di sekolah tersebut. Untuk kurikulum yang diajarkan di SMPP juga sama dengan SMA mengingat pengajarnya dulu juga dari SMA Negeri 5 Solo.
Untuk pendaftaran siswa saat itu, masih menjadi satu dengan SMA Negeri 5 yang saling bersebelahan. Kemudian jumlah siswa dibagi menjadi dua sekolah sesuai dengan urutan kelasnya. Untuk kelas 1.1 sampai 1.5 masuk ke SMA Negeri 5. Sedangkan siswa dari kelompok selanjutnya masuk di SMPP.
"Pak Jokowi tercatat sebagai siswa dari kelompok kelas 1.9, sehingga masuk di SMPP," jelasnya.
Dari data yang ada, Agung menambahkan, Jokowi lulus pada tahun 1980. Kemudian pada tahun 1985, SMPP berubah menjadi SMA Negeri 6 Solo. Hal ini sebagaimana surat dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 353/0/1985 tentang perubahan nama sekolah dari SMPP menjadi Sekolah Menengah Utama Tingkat Atas atau SMA.
Ia menganggap wajar, kalau ijazah Jokowi tidak berbunyi lulusan SMA Negeri 6. Melainkan lulusan SMA yang sekarang ini berubah menjadi SMA Negeri 6.
"Saat itu kepala sekolahnya adalah Pak Soekidjo," tutupnya.
Terungkap nilai rapor semasa sekolah
Lantas, bagaiman dengan nilai rapor Jokowi semasa sekolah?
Dikutip dari TribunSolo.com, sumber yang pernah melihat buku induk sekolah dan rapor Jokowi mengungkapkan, tidak ada nilai merah dalam rapor Jokowi di SMAN 6 Solo.
Rata-rata Jokoi mendapatkan nilai di atas rata-rata, seperti nilai 90 untuk mata pelajaran Pendidikan Kesenian saat semester IV atau saat duduk di kelas dua SMA.
Sumber lain mengungkapkan, Jokowi juga memperoleh nilai 9 untuk mata pelajaran Geografi, yaitu saat semester II.
Adapun saat lulus (semester enam atau kelas tiga), Jokowi mendapat nilai di atas rata-rata.
Jokowi mendapatkan nilai delapan, antara lain, untuk mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.
Agung Wijayanto (45), Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 6 Solo, ketika diwawancara TRIBUNSOLO.com tak bersedia menyebut nilai-nilai Jokowi selama bersekolah di SMAN 6 Solo.
Agung hanya mengatakan bahwa nilai rapor Jokowi bagus.
Dia mengaku bangga memiliki alumnus yang bernilai rapor bagus sekaligus menjadi Presiden RI.
"Nilainya (Jokowi) bagus, SMAN 6 Solo patut berbangga," kata Agung kepada TribunSolo.com, Senin (4/4/2016) siang.
Tribunnnews.com/merdeka.com