Deklarasi Berkali-kali, Wajarkah Prabowo Klaim Dirinya Presiden? Jokowi Langsung Jawab Begini

Beritaterheboh.com - Tayang di Mata Najwa, wajarkah Prabowo Subianto klaim dirinya Presiden Indonesia? Jokowi sang lawan pun menjawab. ...


Beritaterheboh.com - Tayang di Mata Najwa, wajarkah Prabowo Subianto klaim dirinya Presiden Indonesia?


Jokowi sang lawan pun menjawab.


Calon presiden petahana nomor urut 01, Joko Widodo atau Jokowi buka suara terkait hasil quick count Pilpres 2019 yang dilansir sejumlah lembaga survei.


Diketahui, pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 01, Joko Widodo dan Maruf Amin unggul dibanding Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno dalam perolehan suara berdasarkan hasil quick count sejumlah lembaga survei.


Namun, hasil quick count ini masih dipersoalkan oleh kubu Prabowo-Sandi.


Prabowo Subianto bahkan mengklaim jika dirinya bersama Sandiaga Uno unggul dalam perolehan suara Pilpres dengan angka 62 persen berdasarkan hasil Real Count internal.


Jokowi pun buka suara menanggapi sikap lawan politiknya itu.


"Quick count itu kan hasil Ilmu pengetahuan. Kok kita gak senang sih dengan ilmu pengetahuan, akurasinya kan terukur," kata Jokowi dalam acara Mata Najwa yang tayang melalui stasiun televisi Trans 7, Rabu (24/4/2019) malam.



Najwa Shihab sempat menanyakan terkait klaim kemenangan yang dilakukan kubu nomor urut 02, Prabowo-Sandi.

Deklarasi kemenangan tersebut dilakukan sampai berkali-kali.


Bahkan Prabowo terang-terangan menyebut dirinya Presiden Indonesia.

Host Mata Najwa, Najwa Shihab, awalnya sempat menyinggung soal deklarasi kemenangan yang dilakukan kubu capres-cawapres 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Prabowo bersikukuh bahwa dialah yang memenangkan pilpres, bahkan deklarasi sampai berkali-kali. Tanggapan Anda?" tanya Najwa.


"Ya gak pa-pa. Wong deklarasi aja kok. Yang jelas, kita memiliki mekanisme aturan Undang-Undang Pemilu. Bahwa yang mengumumkan hasil perhitungan resmi yang dipakai untuk menentukan menang kalah adalah KPU. Jadi kita tunggu saja. Bahwa sudah ada quick count, di situ sudah gamblang indikasinya," jawab Jokowi.


Najwa Shihab, lantas balik bertanya.  



"Menurut Anda wajarkah Prabowo mengklaim dirinya Presiden Indonesia?" tanya Najwa.

"Kalau melihat angka yang ada di lembaga independen, yang menghitung lembaga survei, angkanya gambalng kok. Kita sabar saja menunggu real count KPU," jawab Jokowi.


Jokowi juga menampik anggapan yang menyebut situasi pasca pemungutan suara semakin panas.


"Nggak, nggak, nggak panas. Biasa saja. Yang ramai mungkin di medsos saja. Saya lihat kehidupan masyarakat sehari-hari sudah normal. Saya imbau elite politik tidak memanas-manasi. Ini proses pencoblosan sudah selesai," kata Jokowi.

Lantas, apakah polarisasi itu akan menyatu?


"Tentu saja (menyatu) dengan injeksi dari semua pihak terutama politikus, partai, dan elite pemerintah," ujar Jokowi.


Pertanyaan kemudian berlanjut tentang isu people power yang kerap didengungkan kubu 02.

"Dalam beberapa orasi yang disampaikan elite lingkaran 02, sejumlah pihak bernada provokatif mengajak turun ke jalan menyuarakan people power, tanggapan Anda?" tanya Najwa.

"Kemarin people power 180 juta orang menggunakan hak pilihnya. Ya, people power di situ. Mekanisme Undang-Undang sudah jelas. Kok masih mau turun ke jalan. Sabar, ditunggu saja pengumuman resmi KPU," jawab Jokowi.

Jokowi juga menjawab berbagai tudingan sejumlah pihak yang mengatakan Pemilu 2019 adalah pemilu terburuk sepanjang sejarah Republik Indonesia.

Tudingan itu didorong dugaan kecurangan pemilu.

"Sepertinya mekanisme itu kan sudah ada. Kalau ada yang curang laporkan ke Bawaslu," ujar Jokowi.


Pada kesempatan itu, Jokowi juga menegaskan penyelenggara pemilu dalam hal ini KPU bersikap sangat netral dan profesional.

Lantas, bagaimana soal salah input data C1 yang dinilai menguntungkan petahana?

"KPU itu mengelola 813 ribu TPS di tanah air dan di luar negeri. Kita punya 17 ribu pulau, 514 kabupaten/kota yang medannya juga beda-beda. Ada yang sangat berat mengirimkan logistik. Saya melihat KPU sangat netral dan profesional. Kalau ada salah input data, ya dikoreksi. Kita ini semuanya terbuka kok, bisa ngontrol. Apa sih yang dikhawatirkan? C1 itu kan semua punya, NGO punya, semua caleg pasti punya, parpol, kita sendiri punya, kepolisian juga punya," beber Jokowi.

22 Negara Beri Selamat

Capres petahana Joko Widodo (Jokowi) tak habis pikir soal tudingan kecurangan Pemilu 2019 yang dilontarkan lawan politiknya.

Padahal menurutnya, pelaksanaan Pemilu 2019 di Indonesia mendapat apresiasi dari negara-negara lain.

"Kita ini diapresiasi negara lain. Telepon yang masuk ke kita ada 22 negara. Mereka mengapresiasi dan memberikan selamat," kata Jokowi dalam wawancara eksklusif Mata Najwa yang disiarkan Trans7, Rabu (24/4/2019) malam.

Masih penasaran, Najwa Shihab lantas balik bertanya, "Apakah termasuk selamat karena menang quick count?"

"Iya. Dua-duanya (selamat atas penyelenggaraan Pemilu 2019 dan menang quick count)," jawab Jokowi dengan tegas.

Dia pun meyakini polarisasi yang terjadi saat Pemilu 2019 akan selesai.


Jokowi juga memberi pesan terhadap masyarakat Indonesia, baik para pendukungnya maupun yang tidak mendukungnya saat Pilpres 2019.

"Pesan saya masih sama. Ayo kita bangun negara ini bersama-sama. Mari kita berangkulan, bersama membangun negara ini ke arah yang lebih baik," kata Jokowi.


Buka Ruang Komunikasi dengan Prabowo Subianto


Sebelumnya, Jokowi angkat bicara soal keinginan dirinya untuk menjalin komunikasi kembali secara langsung dengan Prabowo Subianto.


Keinginan tersebut disampaikan langsung oleh Jokowi saat menjadi narasumber acara iNews Sore, Senin (22/4/2019).


Mulanya pembawa acara mengatakan terkait Jokowi yang mengutus Menteri Koordinator Bidang Kemartiman, Luhut Binsar Pandjaitan, untuk bertemu dengan Prabowo Subianto hingga kini belum ada tanda-tanda sambutan.


Lantas, pembawa acara menanyakan apakah Jokowi akan menempuh cara lain untuk bisa berkomunikasi dengan Prabowo setelah hari pencoblosan telah selesai.


"Bapak mengutus Pak Luhut Binsar Pandjaitan untuk bertemu dengan Pak Prabowo, tapi sampai sekarang belum ada tanda-tanda Pak Prabowo bisa dengan Pak Luhut," kata pembawa acara.


"Apakah ada cara lain yang akan bapak tempuh untuk bisa membuka ruang komunikasi dengan Pak Prabowo?" tanyanya.


"Ya, ini kan kita sebetulnya ingin membuka ruang komunikasi," ujar Jokowi.


Jokowi menjelaskan komunikasi akan sangat baik dilakukan mengingat Prabowo Subianto juga ia anggap sebagai sahabatnya sendiri.


Selain itu, ia beranggapan dengan adanya komunikasi antar kedua capres dapat memberikan edukasi politik kepada masyarakat.


"Pak Prabowo itu kan sahabat baik saya yang sudah lama, jadi kalau ada proses komunikasi kan akan sangat baik," ujar Jokowi.


"Baik untuk masyarakat, untuk pendidikan politik kita semuanya, dan juga untuk bangsa dan negara ini," katanya menyambung.


Kemudian, pembawa acara kembali melontarkan pertanyaannya kepada Jokowi apakah pernah menelepon atau bertemu langsung pasca debat kelima Pilpres 2019.


Secara tegas, Jokowi menyatakan belum pernah berkomunikasi secara langsung dengan Ketua Umum Partai Gerindra itu.


"Belum, itu salah satunya saya mengutus Pak Luhut untuk itu," kata Jokowi.


Lantas Jokowi mengajak semuanya untuk menunggu hasil keputusan dari KPU nantinya.


Begitu juga, mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga mengajak kepada para elite politik supaya bersama-sama memberikan pembelajaran politik yang baik untuk masyarakat.


"Ya untuk semuanya saja, karena kehendak rakyat sudah ditentukan pada 17 April 2019 yang lalu, dan kita menunggu pengumuman resmi dari KPU, ya elite-elite politik mari kita bersama-sama mengedukasi masyarakat, memberikan pembelajaran-pembelajaran politik pada masyarakat sehingga kita semuanya cara-cara berpilitik kita semakin matang, semakin dewasa," tutur Jokowi.(*)




Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Mata Najwa - Deklarasi Berkali-kali, Wajarkah Prabowo Klaim Dirinya Presiden? Jokowi Langsung Jawab, 


Name

ABDUL AZIZ,1,abu tours,10,ACT,3,agus,1,ahmad dhani,62,Ahok,397,ahoker,1,amien rais,4,Anies,16,AniYudhoyono,13,anti virus,1,asian games 2018,2,bahar smith,3,bbm,1,Bela Islam,4,Berita,3427,Berita Islam,14,bom bunuh diri,1,bom medan,12,bom surabaya 13 Mei,29,bpjs,4,corona,278,Daerah,72,data corona,59,debat capres,8,deddy,2,demo,1,demokrat,3,djarot saiful hidayat,21,dki,736,dpr,1,DPR/DPRD,19,Ekonomi,17,enter,1,entertainment,1804,erick tohir,1,fadli zon,42,fahri hamzah,17,farhat,5,first travel,8,FPI,189,ganti presiden,12,garuda,66,gempa bumi,1,gempa palu,6,gerindra,2,Gibran,44,guru honorer,1,habib bahar,1,habib rizieq,4,hatespeech,13,Hukum,239,ILC,17,intermezzo,3,Internasional,372,investasi bodong,2,Iriana Jokowi,4,Isu,1,Jakarta,119,jogja,1,Jokowi,197,jonru,2,Jusuf Kalla,8,Kaesang,49,Kahiyang,9,kampanye akbar Jokowi,1,kasus 22 mei,10,kasus ektp,3,kasus jessica,1,kasus sepakbola,6,kecelakaan,8,keraton agung sejagat,26,Kesehatan,1,Kontroversi,112,korban,1,KPK,1,Kriminal,16,leasing,1,lina sule,82,lion air,62,lucinta luna,71,mafia bola,1,Mario Teguh,3,mata najwa,13,mca,13,menteri susi,10,messi,1,mudik,1,MUI,12,mulan jameela,1,mustafa nahra,1,najwa,1,nanggala402,12,nas,1,nasioanal,5,nasiona,7,Nasional,6972,News,3,Novel Baswedan,19,NU,46,NUSRON WAHID,3,ojol,3,Olahraga,13,Opini,244,PAN,1,papua,1,Partai,15,pdip,1,pemilu2019,1,Pendidikan,8,Peristiwa,44,Pilgub DKI,203,pilgub sumut,1,pilkada,5,pilkada2018,10,pilpres2019,48,PKB,1,pks,7,poli,1,polirik,1,polisi,1,polit,1,politi,6,Politik,8009,politiki,1,poliyik,1,POLRI,17,prabowo,2,pssi,1,raga,2,Ragam,4683,ragan,3,Ramalan,3,ratna sarumpaet,103,realcount,2,rekapitulasi,1,Revisi UU,1,ridwan kamik,1,ridwan kamil,1,risma,6,s,1,sandiaga uno,11,saracen,1,SBY,39,sehat,1,sejarah,5,sele,2,Seleb,1315,serba serbi,1,setnov,2,shio,7,sidang MK 2019,35,sinovac,2,SJ182,18,sport,1,sunda empire,14,surat ahmad dhani,4,syilviana,2,T,1,telkomsel,1,Teror,9,teroris riau,2,Tips,2,TNI,10,tol cipularang,8,tommy soeharto,1,topic netizen,758,tragedi 9 mei 2018,22,tre,1,trending topik,1853,UAS,27,UN,1,Unik,1,vaksin,3,viral,1,zodiak,17,
ltr
item
Berita Heboh: Deklarasi Berkali-kali, Wajarkah Prabowo Klaim Dirinya Presiden? Jokowi Langsung Jawab Begini
Deklarasi Berkali-kali, Wajarkah Prabowo Klaim Dirinya Presiden? Jokowi Langsung Jawab Begini
https://3.bp.blogspot.com/-kC4KS74z9Bk/XMEIdSAnPtI/AAAAAAAAaNM/X2wCjwgt48wqZ-X0IpCGs5fBRQty5bisQCLcBGAs/s1600/kj.jpeg
https://3.bp.blogspot.com/-kC4KS74z9Bk/XMEIdSAnPtI/AAAAAAAAaNM/X2wCjwgt48wqZ-X0IpCGs5fBRQty5bisQCLcBGAs/s72-c/kj.jpeg
Berita Heboh
http://www.beritaterheboh.com/2019/04/deklarasi-berkali-kali-wajarkah-prabowo.html
http://www.beritaterheboh.com/
http://www.beritaterheboh.com/
http://www.beritaterheboh.com/2019/04/deklarasi-berkali-kali-wajarkah-prabowo.html
true
5276501411807228324
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy Table of Content