Nyesek! Kisah Idris, Ribut Pilpres-Habisi Subaidi, Berbuntut Vonis Seumur

Beritaterheboh.com - Idris harus meringkuk di dalam penjara karena menembak mati Subaidi. Pemicunya karena mereka cekcok soal beda pendap...


Beritaterheboh.com - Idris harus meringkuk di dalam penjara karena menembak mati Subaidi. Pemicunya karena mereka cekcok soal beda pendapat tentang pilpres. 

Penasihat hukum terdakwa Arman Syahputra mengatakan atas putusan hakim PN Sampang tersebut Idris masih pikir-pikir.

"Kita punya waktu selama 7 hari, terdakwa masih pikir-pikir dengan pihak keluarganya, hal yang menjadi keberatan adalah eksepsi terdakwa tidak dipertimbangkan oleh hakim," ujar Arman sebagaimana dilansir Antara, Rabu (3/4/2019).

PN Sampang menyatakan Idris terbukti melakukan pembunuhan berencana menggunakan senjata api yang menewaskan Subaidi. Hakim menyebut terdakwa terbukti melanggar Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan berencana dan Pasal 1 Ayat (1) Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951.

"Menyatakan terdakwa secara sah dan meyakinkan terbukti melakukan tindak pidana pembunuhan berencana dan tanpa hak memiliki senjata api dan amunisi, menjatuhkan hukuman seumur hidup," kata ketua majelis hakim Budi Setyawan didampingi hakim I Gde Perwata dan Afrizal.

Vonis hukuman seumur hidup ini, sama dengan tuntutan yang disampaikan jaksa penuntut umum (JPU) Kejaksaan Negeri Sampang pada sidang sebelumnya.
Baca juga: Awas! Beda Pilihan Politik Juga Bisa Bikin Suami-Istri Cerai

Perbuatan Idris warga Desa Tamberu Laok, Kecamatan Sokobanah, itu terjadi pada Rabu 21 November 2018 lalu di Jalan Desa Sokobanah Tengah. Tersangka membunuh Subaidi karena sebelumnya sempat cekcok dengan korban melalui media sosial Facebook, gara-gara beda dukungan calon presiden.

Kini, Idris meringkuk di balik dinginnya jeruji tahanan Rutan Sampang.


Ribut Pilpres Berbuntut Vonis Seumur Hidup Idris, TKN Ingatkan Kekeluargaan


 Idris (30) dihukum seumur hidup karena menembak mati Subaidi gegara postingan soal capres di Facebook. Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin meminta masyarakat Indonesia belajar dari kasus Idris agar dewasa menyikapi politik di media sosial.

"Kejadian Idris sebagai contoh yang mengedepankan emosional daripada rasa kekeluargaan, perbedaan pendapat dan pilihan tidak harus diselesaikan dengan cara emosi dan anarkis," ungkap Direktur Hukum dan Advokasi TKN, Ade Irfan Pulungan kepada wartawan, Rabu (3/4/2019).

Idris menembak Subaidi (40) pada 21 November 2018 di Sampang, Madura. Persoalan ini bermula ketika akun Idris berkomentar di laman Facebook seseorang yang memposting 'Siapa pendukung Jokowi yang ingin merasakan pedang ini'. Akun milik Idris memberikan komentar 'Saya pingin merasakan tajamnya pedang tersebut'.

Keesokan harinya Idris didatangi oleh seseorang yang tidak terima dengan komentar Idris di laman Facebook itu. Kepada orang yang mendatangi itu, Idris mengatakan akun Facebook miliknya sudah tidak bisa dia kendalikan karena ponsel miliknya sudah dijual. Sehari kemudian, beredar video yang memperlihatkan Idris saat didatangi oleh orang tersebut.


Polisi menyatakan posting-an di video itu dibumbui kalimat yang menyudutkan dan mengancam Idris. Idris, yang tidak terima dengan video itu, kemudian menghampiri Subaidi, yang diketahui merupakan pengunggah video itu. Keduanya terlibat kecelakaan motor dan kemudian berkelahi. 

Subaidi yang diketahui merupakan Anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) di Sampang itu sempat mengeluarkan pisau dalam perkelahian itu. Sedangkan Idris mengeluarkan pistol dan menembak dada kiri Subaidi hingga akhirnya tewas. Akibat perbuatannya, Idris dihukum penjara seumur hidup.

TKN Jokowi-Ma'ruf Amin miris dengan kejadian ini. Menurut Irfan, pilpres seharusnya disambut dengan gembira, bukan dengan cara-cara anarkis.

"Pilpres sebagai Pesta Demokrasi untuk rakyat harusnya disambut dengan riang gembira, suka cita dan penuh kehangatan. Perbedaan pilihan politik tidak harus membuat dan menjadikan kita sebagai anak bangsa saling menghujat, mencela dan menyakiti satu sama lain," kata politikus PPP itu.

Ribut Pilpres Berbuntut Vonis Seumur Hidup Idris, TKN Ingatkan KekeluargaanFoto: Idris dihukum seumur hidup lantaran menembak Subaidi buntut ribut-ribut postingan soal capres. (Dok Istimewa).


Irfan menyebut, beda pilihan politik merupakan hal yang biasa. Ia berharap semua pihak menghargai perbedaan politik dan tidak melupakan bahwa meski berbeda, semua adalah sesama anak bangsa.

"Rakyat harus dapat lebih memahami pilihan politik yang berbeda tersebut adalah sebagai bentuk saling menghargai dan menghormati untuk penyaluran aspirasi dan menjalankan hak sebagai warga negara dalam Pilpres 17 April 2019," tutur Irfan.

Seperti diketahui, Pengadilan Negeri (PN) Sampang, Jawa Timur, menjatuhkan vonis hukuman seumur hidup terhadap Idris. Ia melakukan pembunuhan berencana menggunakan senjata api yang menewaskan seorang anggota PPS asal Kecamatan Sokobanah, Subaidi.


Hakim menyebut terdakwa terbukti melanggar Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan berencana dan Pasal 1 Ayat (1) Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup.

"Menyatakan terdakwa secara sah dan meyakinkan terbukti melakukan tindak pidana pembunuhan berencana dan tanpa hak memiliki senjata api dan amunisi, menjatuhkan hukuman seumur hidup," kata ketua majelis hakim Budi Setyawan didampingi hakim I Gde Perwata dan Afrizal sebagaimana dikutip dari Antara, Rabu (3/4). (detik.com)

Name

ABDUL AZIZ,1,abu tours,10,ACT,3,agus,1,ahmad dhani,62,Ahok,397,ahoker,1,amien rais,4,Anies,16,AniYudhoyono,13,anti virus,1,asian games 2018,2,bahar smith,3,bbm,1,Bela Islam,4,Berita,3427,Berita Islam,14,bom bunuh diri,1,bom medan,12,bom surabaya 13 Mei,29,bpjs,4,corona,278,Daerah,72,data corona,59,debat capres,8,deddy,2,demo,1,demokrat,3,djarot saiful hidayat,21,dki,736,dpr,1,DPR/DPRD,19,Ekonomi,17,enter,1,entertainment,1804,erick tohir,1,fadli zon,42,fahri hamzah,17,farhat,5,first travel,8,FPI,189,ganti presiden,12,garuda,66,gempa bumi,1,gempa palu,6,gerindra,2,Gibran,44,guru honorer,1,habib bahar,1,habib rizieq,4,hatespeech,13,Hukum,239,ILC,17,intermezzo,3,Internasional,369,investasi bodong,2,Iriana Jokowi,4,Isu,1,Jakarta,119,jogja,1,Jokowi,197,jonru,2,Jusuf Kalla,8,Kaesang,49,Kahiyang,9,kampanye akbar Jokowi,1,kasus 22 mei,10,kasus ektp,3,kasus jessica,1,kasus sepakbola,6,kecelakaan,8,keraton agung sejagat,26,Kesehatan,1,Kontroversi,112,korban,1,KPK,1,Kriminal,16,leasing,1,lina sule,82,lion air,62,lucinta luna,71,mafia bola,1,Mario Teguh,3,mata najwa,13,mca,13,menteri susi,10,messi,1,mudik,1,MUI,12,mulan jameela,1,mustafa nahra,1,najwa,1,nanggala402,12,nas,1,nasioanal,5,nasiona,7,Nasional,6848,News,3,Novel Baswedan,19,NU,46,NUSRON WAHID,3,ojol,3,Olahraga,13,Opini,244,PAN,1,papua,1,Partai,15,pdip,1,pemilu2019,1,Pendidikan,8,Peristiwa,44,Pilgub DKI,203,pilgub sumut,1,pilkada,5,pilkada2018,10,pilpres2019,48,PKB,1,pks,7,poli,1,polirik,1,polisi,1,polit,1,politi,6,Politik,7972,politiki,1,poliyik,1,POLRI,17,prabowo,2,pssi,1,raga,2,Ragam,4609,ragan,3,Ramalan,3,ratna sarumpaet,103,realcount,2,rekapitulasi,1,Revisi UU,1,ridwan kamik,1,ridwan kamil,1,risma,6,s,1,sandiaga uno,11,saracen,1,SBY,39,sehat,1,sejarah,5,sele,2,Seleb,1315,serba serbi,1,setnov,2,shio,7,sidang MK 2019,35,sinovac,2,SJ182,18,sport,1,sunda empire,14,surat ahmad dhani,4,syilviana,2,T,1,telkomsel,1,Teror,9,teroris riau,2,Tips,2,TNI,10,tol cipularang,8,tommy soeharto,1,topic netizen,758,tragedi 9 mei 2018,22,tre,1,trending topik,1853,UAS,27,UN,1,Unik,1,vaksin,3,viral,1,zodiak,17,
ltr
item
Berita Heboh: Nyesek! Kisah Idris, Ribut Pilpres-Habisi Subaidi, Berbuntut Vonis Seumur
Nyesek! Kisah Idris, Ribut Pilpres-Habisi Subaidi, Berbuntut Vonis Seumur
https://1.bp.blogspot.com/-Qh1gBKvwtVA/XKSINsigfHI/AAAAAAAAZZ8/Y88kfWPnsDEF3LFTqCxcWRorcxOGX2EVQCLcBGAs/s1600/idris.jpeg
https://1.bp.blogspot.com/-Qh1gBKvwtVA/XKSINsigfHI/AAAAAAAAZZ8/Y88kfWPnsDEF3LFTqCxcWRorcxOGX2EVQCLcBGAs/s72-c/idris.jpeg
Berita Heboh
http://www.beritaterheboh.com/2019/04/nyesek-kisah-idris-ribut-pilpres-habisi.html
http://www.beritaterheboh.com/
http://www.beritaterheboh.com/
http://www.beritaterheboh.com/2019/04/nyesek-kisah-idris-ribut-pilpres-habisi.html
true
5276501411807228324
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy Table of Content