Beritaterheboh.com - Putri Amien Rais, Hanum Salsabiela Rais, memberikan komentarnya terkait batalnya Mahfud MD bergabung ke tim hukum ya...
Beritaterheboh.com - Putri Amien Rais, Hanum Salsabiela Rais, memberikan komentarnya terkait batalnya Mahfud MD bergabung ke tim hukum yang dibentuk Wiranto.
Hanum menyepakati cuitan seorang warganet yang membagikan artikel tentang batal gabungnya Mahfud MD ke tim hukum tersebut.
Pengguna akun Twitter @AnnaSuezann tersebut mengomentari perbedaan gaji di BPIP dan tim hukum bentukan Wiranto.
"Disitu gajinya nggak sejelas yang di BPIP ya Pak?" tulisnya pada Sabtu (18/5/2019).
Hanum lantas turut mengomentari unggahan warganet tersebut.
Ia pun mengungkapkan persepsinya yang senada.
Adik Hanafi Rais ini merasa sikap Mahfud bertentangan ketika awal-awal diminta bergabung dengan tim hukum Wiranto.
Menurut Hanum, awalnya Mahfud terlihat menerima penawaran tersebut.
Namun kini dianggap berubah pikiran untuk memilih menolak.
Begini pendapatnya:
"Kalau dr awal menolak mgkn beda ceritanya ya dengan menerima tp terus menolak.
Akhirnya persepsi spt Mbak yang mengemuka :).
Salam 100," tulis Hanum.
Sebelumnya, Hanum juga sempat memberikan komentar terkait isu Mahfud akan bergabung dengan tim hukum bentukan Wiranto.
Cuitan itu ia tuliskan pada 9 Mei 2019 lalu.
Seperti saat ini, ia juga mengomentari pendapat seorang warganet soal artikel pernyataan Mahfud MD.
"Baik untuk prof 100 jt karena dapat job + income tambahan," tulis akun @deddy_irawan87.
Hanum pun memberikan balasannya dengan memberikan nilai atas pendapat warganet tersebut.
"Yup anda dapat 100. Ga pake juta ya," tulisnya kala itu.
Diberitakan TribunSolo.com, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, sempat ditawari untuk bergabung dalam tim hukum nasional Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam).
Dikutip dari Tribunnews.com, Mahfud mengaku telah dihubungi oleh Wiranto atas penawaran tersebut.
Ia menganggap permintaan Wiranto sebagai niat yang baik.
Mahfud meyakini pasti ada alasan sehingga Wiranto ingin membentuk tim hukum nasional yang sempat menuai pro dan kontra tersebut.
"Pastinya ada alasan kalau sampai Menko membentuk itu, dengan asumsi, dengan prasangka bahwa pasti niatnya Pak wiranto ini baik, saya akan datang," imbuhnya.
Sebelumnya, Wiranto berharap Mahfud MD bakal menjadi salah satu anggota tim Hukum Nasional Kemenko Polhukam.
Selain Mahfud, sejumlah akademisi dan pakar juga masuk ke dalam tim tersebut, seperti Guru Besar Ilmu Hukum Universitas Padjajaran Romli Atmasasmita dan mantan Menteri Kehakiman Muladi.
Nantinya tim hukum ini bertugas mengkaji semua ucapan, pemikiran dan tindakan orang atau tokoh yang melanggar hukum.
Tim ini juga bukan badan hukum yang menggantikan lembaga hukum lain seperti kepolisian, kejaksaan dan Mahkamah Agung atau Mahkamah Konstitusi. (Tribunnews.com)
Kalau dr awal menolak mgkn beda ceritanya ya dengan menerima tp terus menolak. Akhirnya persepsi spt Mbak yang mengemuka :). Salam 💯— Hanum Salsabiela Rais (@hanumrais) May 17, 2019
Yup anda dapat 💯. Ga pake juta ya— Hanum Salsabiela Rais (@hanumrais) May 9, 2019