Beritaterheboh.com - Heru Widiyantoro (31) meminta maaf telah menyebarkan ujaran kebencian dengan mengajak melempar kotoran ke polisi mel...
Beritaterheboh.com - Heru Widiyantoro (31) meminta maaf telah menyebarkan ujaran kebencian dengan mengajak melempar kotoran ke polisi melalui video yang tersebar viral di media sosial. Heru mengaku tidak ada niat menyebarkan kebencian dan videonya itu hanya untuk lelucon.
"Saya menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya dari lubuk hati saya kepada seluruh Kepolisian Republik Indonesia agar bisa memaafkan saya," kata Heru di Polres Jakarta Barat, Slipi, Jakbar, Senin (27/5/2019).
Heru adalah sosok pria yang menyerukan ajakan tersebut dan merekamnya melalui kamera ponselnya. Dia mengenakan jaket ojek online saat itu.
Heru mengatakan video itu dia buat hanya untuk lelucon di grupnya. Namun kemudian, salah satu temannya mem-posting di Instagram sehingga video itu menjadi viral di media sosial.
"Saya benar-benar tidak sengaja, merekam atau menyebar video itu. Saya hanya di grup internal hanya untuk lucu-lucuan dan saya tidak menyangka akan viral seperti ini," katanya.
Heru menyampaikan permohonan maaf kepada polisi atas caciannya itu.
"Sekali lagi saya minta maaf kepada Bapak Polisi seluruh Indonesia, akibat perkataan saya mungkin Bapak-bapak Polisi jadi marah sama saya," tutur Heru.
Temannya, Dwi Septiyanto alias Anto (27), juga meminta maaf. Jaket ojek online yang dipakai oleh Heru adalah miliknya.
Anto sudah menjadi mitra Grab sejak 2006. Heru mengatakan memakai jaket Grab milik Anto karena spontanitas dan tidak bermaksud untuk mencemarkan nama baik Grab Indonesia.
"Spontan. (Jaket) ada di setang saya pakai, saya cuma pake kaus," tutup Heru.
Atas perbuatannya itu, keduanya ditangkap Polres Jakarta Barat. Heru dan Anto ditangkap di Bekasi dan di Cipinang Bali, Jaktim, pada Minggu (26/5).
Polisi: Pelaku Ajak Lempar Kotoran ke Panser Tak Ikut Aksi 22 Mei
Heru (31) dan Anto (27) memvideokan ajakan melempar kotoran ke polisi saat berada di flyover Cideng, Jakarta Pusat, pada Rabu, 22 Mei. Namun keduanya mengaku tidak terlibat dalam aksi kerusuhan tersebut.
"Hasil pemeriksaan sementara, dia sedang ada di TKP di flyover, melihat bagaimana kita melaksanakan tugas untuk menghalau perusuh-perusuh itu yang bertindak anarkis," ujar Kapolres Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan di kantornya, Slipi, Jakarta Barat, Senin (27/5/2019).
Hengki mengatakan pihaknya masih mendalami kasus tersebut. Polisi masih akan mengembangkan apabila ada keterkaitan pelaku lainnya.
"Tentunya apabila kita lihat masih ada, kita akan kejar. (Untuk) sementara kita fokus pada yang membuat (video) itu sendiri," kata Hengki.
Hengki mengatakan, dengan perbuatan tersebut, keduanya telah menyebarkan kebencian kepada aparat TNI-Polri. Padahal TNI-Polri tengah bertugas mengamankan jalannya aksi 22 Mei dari perbuatan anarkistis.
Dua pelaku yang mengajak melempar kotoran ke panser saat aksi 22 MeiDua pelaku yang mengajak melempar kotoran ke panser saat aksi 22 Mei. (Mei Amelia/detikcom)
Baca juga: Polisi Tangkap Driver Ojol yang Ajak Lempar Kotoran ke Dalam Panser
"Di mana delik pidana ini dilakukan dua orang pada hari Rabu dengan kata-kata yang tidak senonoh, tidak semestinya yang ditujukan kepada aparat keamanan, baik TNI maupun Polri, yang saat itu sedang melaksanakan kegiatan pengamanan daripada rusuh yang melakukan tindakan-tindakan anarkis," kata Hengki.
Kasus ini terungkap setelah video itu tersebar viral di media sosial. Dalam video itu, tersangka Heru menyerukan ajakan kepada teman-temannya untuk melemparkan kotoran ke polisi.
Video itu dibuat di flyover Cideng, Jakarta Pusat, pada Rabu (22/5). Video itu menjadi viral sejak Jumat (24/5).
Dalam video itu, Heru-lah yang menyerukan ajakan untuk melempar kotoran ke polisi. Sedangkan temannya, Anto, ikut menimpali.
Keduanya kemudian ditangkap polisi di kawasan Bekasi dan Cipinang Bali, Jakarta Timur, pada Minggu (26/5) kemarin. Setelah penangkapan itu, terungkap ternyata Heru bukan driver ojek online, melainkan temannya, Anto.
(mei/jbr)