Beritaterheboh.com - Ahmad Dhani menyebut ada pihak-pihak yang sengaja menjebak Pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab. Jebakan ini lah yang m...
Beritaterheboh.com - Ahmad Dhani menyebut ada pihak-pihak yang sengaja menjebak Pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab. Jebakan ini lah yang membuat Habib Rizieq pergi ke Arab Saudi.
Hal ini diungkap Ahmad Dhani dalam suratnya. Dhani menulis surat ini di dalam Rutan Medaeng, dan menitipkannya pada relawan untuk disebarkan ke awak media. Dalam surat tersebut, Dhani juga mengaku dipersekusi hingga tak mendapat kesempatan kampanye.
"Menurut sumber terpercaya Habib Rizieq pun dijebak untuk lari ke Arab Saudi bukan melarikan diri," kata Dhani dalam surat yang diterima detikcom di Surabaya, Sabtu (4/5/2019).
Dhani menegaskan suatu saat akan terungkap siapa-siapa saja dalang di balik hal ini. Dia juga menyebut jika dalang tersebut merupakan jenderal.
Sementara itu, Dhani pun mengaitkan hal ini dengan gelaran Pemilu 2019. Dia mengatakan wajar saja jika pihaknya ragu dengan rezim yang menyelenggarakan Pemilu ini.
"Suatu saat akan terungkap Jenderal siapa yang menjebak. Jadi wajar jika kita patut ragu dengan rezim yang menyelenggarakan Pemilu. Rezim ini rezim licik," pungkas Dhani dalam suratnya.
Curhat Lewat Surat, Tak Bisa Kampanye Hingga WA Diblokir
Ahmad Dhani kembali menulis surat yang berisi curahan hatinya di penjara. Surat yang ditulisnya di dalam Rutan Medaeng ini bertajuk 'Rezim ini Rezim Licik'.
Surat ini dititipkan ke salah satu relawan yang sedang berkunjung untuk disebarluarkan ke media. Sebagai caleg DPR RI Dapil 1 Surabaya-Sidoarjo, Ahmad Dhani mengaku dirinya tak memiliki kesempatan untuk berkampanye.
Dhani menyebut dia dipersekusi oleh sejumlah oknum saat hendak mendatangi Deklarasi #2019GantiPresiden di Surabaya. Menurut Dhani, oknum tersebut bekerja sama dengan polisi untuk mengusirnya dari Surabaya.
"Semenjak saya nyaleg di Surabaya-Sidoarjo di hari itu juga saya dipersekusi di hotel Majapahit tanggal 26 Agustus 2018. Polisi bekerja sama dengan persekutor berhasil mengusir saya dari Surabaya sore itu (berdasarkan fakta persidangan) Pengadilan Negeri Surabaya," kata Dhani dalam suratnya yang diterima detikcom di Surabaya, Sabtu (4/5/2019).
Dhani mengaku sejak kejadian itu dia merasa susah untuk mendapat izin dari kepolisian. Jangankan untuk kampanye, menghadiri diskusi kecil saja, Dhani tak mendapat izin polisi.
"Semenjak itu selama tahun 2018 saya tidak pernah bisa mendapatkan izin dari polisi untuk acara apapun di Surabaya bahkan hanya sebagai narasumber untuk sebuah diskusi kecil," ungkapnya.
"Hingga akhirnya saya di penjara tanpa sebab hingga akhirnya saya tidak punya kesempatan untuk kampanye bahkan sekalipun," lanjut Dhani.
Sementara itu, hingga Pemilu 2019 usai, Dhani mengaku dirinya tak bisa mengawal suaranya. "Sampai pada akhirnya saya pun tidak bisa mengawal suara saya di Dapil Surabaya-Sidoarjo," sesal Dhani.
Tak hanya itu, Dhani juga menyesalkan sikap polisi yang memblokir WhatsApp-nya. Dia mengatakan nomor handphone nya dipegang salah satu relawan, Siti Rafika. Nomor tersebut masuk dalam 500 grup WhatsApp.
Namun, Dhani mengaku tak bisa berbuat banyak akibat pemblokiran WhatsApp-nya itu.
"Kelicikan mereka belum tuntas, nomor HP saya yang dipegang admin saya saudari Rafika, relawan yang berisi 500 WA grup politik pun diam-diam diblokir. Penakut sekali orang orang licik ini," pungkasnya.(detik.com)