Beritaterheboh.com - Direktur Charta Politika Yunarto Wijaya mencium ketidakberesan di lingkung Prabowo Subianto Yunarto Wijaya bahkan ...
Beritaterheboh.com - Direktur Charta Politika Yunarto Wijaya mencium ketidakberesan di lingkung Prabowo Subianto
Yunarto Wijaya bahkan memaparkan sejumlah indikasi yang dinilai menjadi kejanggalan di dalam tim Prabowo Subianto
Awalnya, Jubir BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade mengklaim bahwa Prabowo Subianto unggul di pleno KPU pada sejumlah provinsi
Andre Rosiade di Kompas TV menceritakan soal data penghitungan yang selama ini menjadi modal Prabowo Subianto menang di Pilpres 2019
"banyak kesulitan yang kami alami di lapangan, kami sudah menerima 1,4 juta C1 dari relawan dan tim itu semacan rol materioal harus diverifikasi itu butuh wkatu,
setelah diverifikasi itu sekitar 444 ribu memang kemanangan prabowo 54 persen, saya pikir itu hal yang objektif,
waktu Prabowo 62 persen pada saat data 40 persen, sekarang naiknya memag ga banyak karena kami memastikan c1 yang kita pakai tidak ada yang bermasalah," kata Andre Rosiade dikutip dari Kompas TV
Andre Rosiade klaim bahwa sampai saat ini berdasar data C1 Prabowo Subianto masih mengungguli pasangan Jokowi-Maruf
Malahan menurut Andre Rosiade Prabowo Subianto unggul di pleno KPU pada mayoritas provinsi di Indonesia
"sampai saat ini dalam c1 kami kami unggul, ini kan terpantau dalam rekapituliasi berjenjang dan kalau kita jujur sementara ini kita lihat pleno-pleno di KPU itu pak Prabowo mayorittas memenangkan provinsi-provinsi di Indonesia," kata Andre Rosiade
Pernyataan itu membuat Yunarto Wijaya bahkan pembawa acara tertawa
Andre Rosiade juga menyebut bahwa bila sistem pemilihan seperti yang diterapkan di Amerika maka Prabowo Subianto sudah menang
"jadi kalau pemilihannnya seperti di Amerika, prabowo sudah menang elektoral vote lebih banyak lebih banyak provinsi yang menginginkan prabowo jadi presiden," kata Andre Rosiade
Yunarto Wijaya membantah klaim Andre Rosiade yang menyebut Prabowo Subianto menang mayoritas provinsi di pleno KPU
Menurut Yunarto Wijaya untuk sementara ini dari 19 provinsi, Prabowo Subianto hanya unggul di 6 provinsi
"ini saya gak tau datanya dari mana, per kemarin saja dari 19 provinsi Prabowo hanya menang di 6, saya gak tau datanya bang Andre darimana, itu rekap berjenjang lho, semua saksi dari 01 dan 02 ada di situ," terang Yunarto Wijaya meluruskan data yang disampaikan Andre Rosiade
Yunarto Wijaya lantas mengimbau Prabowo Subianto untuk lebih berhati-hati pada timnya sendiri
"saya hanya ingin pak Prabowo lebih berhati-hati terhadap timnya, karena ada beberapa indikasi yang bisa menjelaskan, ada kejanggalan di internal pak Prabowo sendiri," kata Yunarto Wijaya
Yunarto Wijaya menarik satu kasus soal klaim awal Prabowo Subianto yang sebesar 62 persen
"satu, di hari pertama bahkan masih selisih beberapa jam dari pemilihan pak Prabowo sudah bisa mengklaim 62 persen, bayangkan 300 ribu TPS diklaim sudah bisa dikerjakan dalam waktu beberapa jam,
tadi bung Andre pun sudah mengatakan butuh kehati-hatian memverifikasi C1, artinya apa ? apa yang diklaim Prabowo sampai bersujud syukur di lima jam setelah pemilihan jangan-jangan salah," kata Yunarto Wijaya
Bukan hanya soal data 62 persen, Yunarto Wijaya mencium ketidakberesan dalam tim Prabowo Subianto soal data quick count, real count dan exit poll yang diklaim BPN Prabowo-Sandi
"kedua ada indikasi dulu pak Prabowo jam 5 sore real coun 62 persen, exit poll 55 persen, quick count 52 persen, itu saja secara statistisk selisihnya sudah tidak masuk akal, artinya entah tim quick countnya ngawur, tim real countnya berbohong, atau tim exit pollnya yang ngaco," kata Yunarto Wijaya
Melihat dua kejadian ini, awalnya Yunarto Wijaya berharap Prabowo Subianto sudah tak lagi menggunakan tim yang sama
Sampai akhirnya klaim terkahir yakni 54,24 persen yang baru saja diumumkan menurut Yunarto Wijaya juga terindikasi bermasalah
"Saya berhapa pak Prabowo kemudian tidak menggunakan tim yang sama, yang di hari pertama saja sudah terindikasi bermasalah dan ketika kemudian kemarin mengeluarkan data terindikasi bermaslaah lagi,
contoh, bagaimana anda bisa menyimpulkan bahwa sudah ada kemenangan dari pak Prabowo ketika datanya baru di atas 50 persen sedikit, itu simple
kalau baahasa yang digunakan prof Laode ini sudha bisa menyimpulkan prabowo menang kalau stabilitas datanya sudah benar dengan mengatakan ini secara proporsional sampai 100 persen data sudah dikatakan stabil itu boleh,
lembaga survei melakukan itu ketika mencoba menyimpulkan apa quick count sudah menyimpulkan pemenang atau tidak, lah kemarin malah berbicara robot, bicara soal C1 yang kemudian discanning, jangan sampai kajian akademis yang ingin dibuka melalui ekspose data hanya dijadikan bumbu saja dari orasi politik," kata Yunarto Wijaya
Selama Yunarto Wijaya menjelaskan soal tiga indikasi kejanggalan dalam tim internal Prabowo-Sandi, Andre Rosiade terlihat hanya menunduk ke arah telepon genggam yang ditaruh di atas meja
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul BPN Klaim Unggul di Pleno KPU, Yunarto Wijaya Beberkan 3 Indikasi Kejanggalan Tim Internal Prabowo