Beritaterheboh.com - Persaudaraan Alumni (PA) 212 dan Front Pembela Islam (FPI) bakal menggelar Tahlil Akbar 266. Rencananya, aksi dihel...
Beritaterheboh.com - Persaudaraan Alumni (PA) 212 dan Front Pembela Islam (FPI) bakal menggelar Tahlil Akbar 266. Rencananya, aksi dihelat di sekitar gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, pada Rabu (26/6).
Sekretaris PA 212 Bernard Abdul Jabbar mengatakan acara itu diinisiasi tak hanya oleh pihaknya, tetapi juga oleh GNPF Ulama dan FPI serta Ormas Islam lainnya.
"Gabungan PA 212, GNPF Ulama, dan FPI dan ormas-ormas lain," ucap Bernard saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (25/6).
Berdasarkan poster yang beredar di media sosial, Tahlil Akbar 266 dilaksanakan untuk mendoakan petugas kelompok penyelenggara pemilihan umum (KPPS) yang meninggal dunia. Doa juga akan dipanjatkan untuk korban meninggal dunia pada 21-22 Mei.
Bernard membenarkan poster yang beredar di media sosial itu.
"Ya sudah fixed," ucap Bernard.
Bernard tidak menjelaskan secara rinci jumlah massa yang akan hadir dalam Tahlil Akbar 266. Dia hanya mengatakan massa tidak berasal dari Jabodetabek saja.
"Jabodetabek sampai daerah lain," kata Bernard.
PA 212 dan FPI Akan Tahlil Akbar 266 di MKAksi massa. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Terpisah, Ketua GNPF Ulama Yusuf Muhammad Martak mengamini bahwa pihaknya memang akan ikut serta dalam Tahlil Akbar 266. Meski begitu, dia membantah GNPF Ulama termasuk dalam inisiator acara.
"PA 212 yang menginisiasi. GNPF ikut-ikutan saja," ucap Yusuf.
CNNIndonesia.com telah berupaya menghubungi Imam FPI DKI Jakarta Habib Muchsin Alatas untuk meminta penjelasan lebih dalam perihal acara Tahlil Akbar 266. Namun, Muchsin belum merespon.
Rencana aksi di sekitar Gedung MK juga beredar di media sosial. Aksi itu bertajuk Halalbihalal Akbar 212 yang ingin dihelat pada 24-28 Juni.
Sementara, Polda Metro Jaya telah melarang aksi di MK saat pembacaan putusan MK, 27 Juni 2019.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono mengatakan, larangan itu berkaca dari aksi massa yang berakhir rusuh di depan Gedung Bawaslu pada 21-22 Mei.
"Meski disebutkan aksi super damai tetap saja ada perusuhnya, diskresi kepolisian disalahgunakan. Silakan halal bihalal dilaksanakan di tempat yang lebih pantas seperti di gedung atau di rumah masing-masing," tutur Argo sebagaimana dilansir CNNIndonesia.com
Kapolri Jenderal Tito Karnavian pun turut angkat suara. Dia menegaskan pihaknya melarang aksi yang dihelat sekitar gedung MK sebelum dan saat putusan sengketa Pilpres 2019 dibacakan pada 27 Juni mendatang.
Tito merujuk pada Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1998 Pasal 6 tentang penyampaian pendapat di muka umum.
Dibully Warganet
Taik taik...— sedjiwo mardiko (@JhikoAchmad) June 25, 2019
Ga kreatif amat...dari 111,222,333,444,555 dst...
Kaya nama warung remang2 😂😂😂
Ampun dah 😑— Asri. (@asriluckyl) June 25, 2019
Hadeeeeehhhh bikin macet aja— Sonny ☼ (@suryananggala) June 25, 2019
Ini kelompok yg gak jelas sama sekali, maksudnya dan tujuannya dan mempermalukan agama yg mereka anut...!!!— Mike Gregore (@mike_gregore) June 25, 2019
Hadeehh ya beginilah kl politik berkedok agama, dilakukan mengatasnamakan agama 😌— Pria Rasa Melon (@echo_hadiwibowo) June 25, 2019
Wkwkwkwkwkwk, Nikmatnya jadi PENGHAMBA NASI BUNGKUS dan UANG RECEH....— 🅰🆁🅳🅷🅸🅴 🆂🅴🆃🆈🅰 (@ArdhieSetya09) June 25, 2019
😂🤣😅😂🤣😅
bosan denger mereka ada d jalan terus sx' coba ada di syuriah 😀😀😀— Al fat (@rintomaulana191) June 25, 2019
Halalbihalal gak jadi tahlilan pun jadi.. mohon maaf emgny spa yg mati pke tahilaln segala... Goblok Lo— Octakeyla (@octakeyla) June 25, 2019
Angka 266 gak keren tapi tetap di paksain keren 🤣— Rizki putro (@Rizkiputro3) June 25, 2019
Tapi.... asu dah lah
Demi prabowo, apapun keren lah
FPI emng udah ada izin perpanjangan?— Dede Suryono (@DedeSuryono1926) June 25, 2019