Beritaterheboh.com - Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin menjadi pemenang Pilpres sesuai...
Beritaterheboh.com - Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin menjadi pemenang Pilpres sesuai hasil rekapitulasi yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Dengan demikian, pasangan Prabowo-Sandi saat ini dalam posisi yang kalah. Meski masih mengajukan gugatan di MK, tetapi secara de facto mereka sudah kalah.
Lantas apa penyebab kekalahan Prabowo-Sandi tersebut?
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat, Andi Arief membuka beberapa penyebab kekalahan tersebut. Menurutnya ada beberapa penyebab Prabowo-Sandi kalah, diantaranya:
Pertama, Prabowo tidak melibatkan semua partai dalam keputusan strategis. Salah satunya adalah tidak dilibatkannya Partai Demokrat dalan pemilihan cawapres.
Saat itu, Partai Demokrat termasuk yang menolak Sandiaga Uno sebagai cawapres Prabowo. Hal itu bukan karena pandangan subyektif, tetapi karena dari hasil survei nama Sandiaga terindentifikasi dalam politik SARA.
Kedua, Prabowo terlalu keras kepala dengan masukan yang datang padanya. Padahal, Demokrat selalu memberikan saran dalan upaya memenangkan paslon 02, namun selalu ditolak.
Berkali-kali pertemuan koalisi digelar dan Demokrat selalu mengusulkan sesuatu yang positif tetapi selalu ditolak oleh koalisi 02.
Ketiga, instruksi koalisi 02 yang menyuruh Partai Demokrat harus memutus silaturahmi dengan siapapun, kecuali yabg diinginkan oleh mereka. Ini indikasi bahwa mereka ingin mendikte partai-partai koalisi, termasuk Demokrat.
Padahal, dalam koalisi tersebut Partai Demokrat bukanlah anak buah koalisi. Koalisi itu pun juga bukan fusi parpol.
Oleh karena itu, seyogianya setiap partai memiliki kebebasan untuk menentukan langkah politiknya.
Inilah ditegaskan oleh Andi Arief. Bahwa arah politik Demokrat sepenuhnya hak mereka. Koalisi 02 tak bisa menghalanginya pasca Pemilu.
Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa koalisi Prabowo-Sandi sudah pecah. Demokrat dipastikan tak akan di barisan mereka lagi.
Koalisi yang dibangun oleh kardus uang itu akhirnya runtuh juga. Itulah kodrat politik yang hanya berbasis pada kepentingan jangka pendek. (*)