Beritaterheboh.com - Tim Hukum Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menyebut ada fakta terjadi penggerusan dan penggelembungan suara dalam Pil...
Beritaterheboh.com - Tim Hukum Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menyebut ada fakta terjadi penggerusan dan penggelembungan suara dalam Pilpres 2019. Berdasarkan hitungan Tim IT internal, ada penggerusan suara 02 lebih dari 2.500.000 dan penggelembungan suara 01 di atas 20.000.000.
"Sehingga perolehan sebenarnya untuk suara pasangan 01 sekitar 62.886.362 (48%) dan suara untuk pasangan 02 sekitar 71.247.792 (52%)," kata Ketua Tim Hukum Bambang Widjojanto di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) Jakarta, Jumat 14 Juni 2019.
Proses itu diduga dilakukan dengan menggunakan teknologi informasi dengan ditemukannya indikasi proses rekayasa atau engineering. Sekaligus adjustment atas perolehan suara yang dari awal sudah didesain dengan komposisi atau target tertentu dengan menggunakan sistem IT tertentu.
Menurut dia, fakta itu menuntut pemeriksaan form C1 di Mahkamah Konstitusi harus selangkah lebih maju. Yakni dengan memperhatikan, melibatkan dan menggunakan IT dalam proses uji, konfirmasi dan klarifikasi suara yang tersebut di dalam form C1 yang ada di Sistem Informasi Penghitungan Suara KPU.
"Sehingga seyogyanya pemeriksaan atas keabsahan hasil pemilu juga perlu menggunakan atau membandingankannya dengan IT," ujar mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu.
Berdasarkan hasil analisis IT forensik yang dilakukan atas sistem informasi hasil penghitungan suara KPU, tim IT juga menemukan kecurangan berupa penggelembungan suara di 25 Provinsi. Kemudian, terjadi di lebih dari 400 Kabupaten/Kota.
"Jika dilihat dari besar jumlah suara, penggelembungan suara terbesar terjadi di provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan Lampung," kata BW W.
Untuk Jawa Tengah, penggelembungan suara pasangan 01 secara presentase terbesar terjadi di Rembang, Kota Pekalongan, Batang, Pekalongan, Kudus, Kendal, Purbalingga, Demak, Wonosobo, Blora, dan Jepara.
Sedangkan untuk Provinsi Jawa Timur, penggelembungan terbesar terjadi Trenggalek, Tuban, Mojokerto, Jombang, Gresik, Kota Pasuruan, Pasuruan, Kota Probolinggo, Nganjuk dan Probolinggo.
"Sedangkan untuk Provinsi Jawa Barat, penggelembungan terbesar terjadi di Kota Cirebon, Cirebon, Indramayu, Sukabumi, Purwakarta, Karawang, Majalengka, Bekasi, Bogor, Subang dan Kuningan," ujarnya.
Menurut Prabowo, perolehan itu didasari dokumen C1 yang dimiliki pemohon, baik yang berasal dari BPN sendiri, relawan yang dikordinasikannya, maupun dokumen yang berasal dari Bawaslu. Berikut ini perolehan suara versi Prabowo:
Aceh
2.400.746 suara
Sumut
3.587.786 suara
Sumbar
2.488.733 suara
Baca juga: Kutip Pengamat Asing, Prabowo Sebut Jokowi Bergaya Otoriter Orde Baru
Riau
1.975.287 suara
Jambi
1.203.025 suara
Sumsel
2.877.781 suara
Bengkulu
585.999 suara
Lampung
1.955.689 suara
Baca juga: MK Tak Tutup Kemungkinan Gugatan Pilpres Diputus Lebih Cepat dari Jadwal
Bangka Belitung
288.235 suara
Kepulauan Riau
465.511 suara
DKI Jakarta
3.066.137 suara
Jabar
16.077.446 suara
Jateng
4.944.447 suara
DIY
742.481 suara
Jatim
8.441.247 suara
Banten
4.059.514 suara
Bali
213.415 suara
NTB
2.011.319 suara
NTT
305.587 suara
Kalbar
1.236.757 suara
Kalteng
537.138 suara
Kalsel
1.407.163 suara
Kaltim
870.443 suara
Kaltara
106.162 suara
Sulut
359.685 suara
Sulteng
706.654 suara
Sulsel
2.809.393 suara
Sultra
842.117 suara
Gorontalo
345.129 suara
Sulbar
263.620 suara
Maluku
392.940 suara
Malut
344.823 suara
Papua
311.352 suara
Papua Barat
128.732 suara
Luar Negeri
207.746 suara
detik.com/viva.co.id