Beritaterheboh.com - Sutradara film dokumenter Dandhy Dwi Laksono terseret dalam kasus Surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang dikelua...
Beritaterheboh.com - Sutradara film dokumenter Dandhy Dwi Laksono terseret dalam kasus Surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang dikeluarkan Pemerintah DKI Jakarta untuk bangunan di atas pulau-pulau palsu” di utara Jakarta.
Pasalnya, Dandhy menolak permintaan sebagian warganet untuk membuat film lanjutan dari film Rayuan Pulau Palsu yang diproduksi tahun 2016.
Bagi kalangan pendukung mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, film ini kelihatannya punya andil merusak nama baik Ahok sehingga akhirnya kalah dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta tahun 2017.
Dalam salah satu twitnya baru-baru ini, Dandhy yang juga dikenal lewat film Sexy Killer” (2019) meminta pihak-pihak yang merengek” itu agar membuat film sendiri.
Untuk pendukung Jokowi yang merengek agar ada "Rayuan Pulau Palsu 2", silakan bikin sendiri,” ujarnya.
Uang, filmmaker, content creator, influencer, bahkan layar bioskop kalian punya akses semua,” sambung Dandhy.
Dia juga mengatakan, mungkin inilah saatnya untuk membuktikan tuduhan yang selama ini kerap diarahkan kepada dirinya bahwa film-filmnya selalu dibiayai pihak lain.
Sekaligus buktikan, seperti tuduhan kalian bahwa memang uang yang menggerakkan sebuah film,” demikian Dandhy.
Hari Jumat kemarin (14/6), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan bahwa IMB yang diberikan kepada bangunan di atas pulau-pulau palsu” itu sudah sesuai dengan janji yang pernah ia sampaikan.
Pertama, menghentikan reklamasi. Kedua, memanfaatkan lahan yang sudah ada untuk kepentingan publik.
Itulah janji kami, dan kami konsisten memegang dan melaksanakan janji itu. Bayangkan bila kami tidak menghentikan reklamasi, maka kini sudah akan terbangun 17 pulau, seluas Kabupaten Sukabumi di Teluk Jakarta,” ujar Anies.
Di mata pendukung Ahok yang sering dianggap sebagai pendukung Jokowi juga, apa yang dilakukan Anies dengan menerbitkan IMB untuk bangunan di atas pulau-pulau hasil reklamasi itu sejalan dengan kebijakan Ahok.
Dari pantauan redaksi di jejaring media sosial tampaknya pendukung Ahok tidak puas apabila tidak ada kritik terhadap Anies Baswedan seperti kritik yang pernah diberikan kepada Ahok. Terutama kritik lewat film seperti yang diproduksi Dandhy Dwi Laksono.
Kalo you emang anti reklamasi, hrsnya bikin film jg anti reklamasi Anies. Kalo hanya Ahok, berarti filmmu semata2 demi jatuhin Ahok saja. Ini bkn film pro rakyat, tp propaganda pro Anies.— akhmad sahal (@sahaL_AS) June 16, 2019
Sah2 aja SJW bela Anies atau Bowo. Tp ngaku trus terang dong. Ga usah sok netral/objektif. https://t.co/ngPfAesg22
source:
gaya ngeles antar pendukung dan junjungan hampir mirip emang kang @sahaL_AS 😁https://t.co/V1r9kyNhr9 https://t.co/mVNFTw4GKW— makLambeTurah#AsalBukanPrabowo (@makLambeTurah) June 17, 2019