Beritaterheboh.com - Viral kultwit netizen membongkar kebohongan dari Nur Latifah, salah satu saksi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, pada p...
Beritaterheboh.com - Viral kultwit netizen membongkar kebohongan dari Nur Latifah, salah satu saksi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, pada persidangan sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK) mengaku pernah mendapatkan intimidasi pasca-pencoblosan 17 April 2019 lalu.
Latifah mengaku pernah dengar diancam akan dibunuh karena mem-viralkan sebuah video dugaan kecurangan pilpres di wilayahnya.
Begini isi kultwit yang ditulis oleh pemilik akun twitter @taa_gus
“Dear Dinda Nur Latifah ————————————- Rumahmu itu hanya berjarak 6 menit dari rumahku. Klo aku mampir beli rokok di Alfamart, Karangjati, jadinya 11 menit. Tiba² kau dihadirkan di hadapan majelis MK. Dan kau jadi saksi 02……. Tak kusangkaaaa“
“Pertama, aku salut. Angkat topi untukmu. Ku bersaksi, yg kau katakan semua di hadapan majelis itu benar. Dari tentara kesepakatan warga para pihak yg dicoblos kan, kau rekam Komri yg nyoblos 15-an suara, kau “disidang”, kau diteror. Semua benar“
“Maaf, Dinda. Ada typho. “Dari tentang kesepakatan”, kok malah “tentara kesepakatan”. Dlm iklim dan suhu dingin musim kemarau seperti ini, semestinya aku tak boleh typho!!!“
“Kedua, Wonosegoro pada umumnya, Karangjati khususnya, dan lebih khusus Dusunmu, Winong, suara mayoritas adalah pendukung @jokowi . Tetapi kesaksianmu itu benar. Ada masalah di TPS itu. Dan kau telah ungkap masalahnya. Kau serahkan video rekaman ke kubu 02.“
“Di sinilah, baru ku tahu, meski kau Sbgai pemantau pemilu, secara pribadi, kau dukung Prabowo. Kamu hebat, dinda. Berani beda. Tapi aku sedih sampai di sini….“
“Mungkin kau “tak sadar”, begitu kau serahkan rekaman itu ke kubu 02, kau “terjebak” di sana. Knp? Sebab kau “dimanfaatkan” kesaksianmu sampai pada titik itu. Sedangkan faktanya: Kisruh coblosan–seperti yg kau ungkap–akhirnya membuat dilakukannya coblos ulang!“
“Artinya apa? Andaipun pencoblosan di TPS mu itu dianggap curang, faktanya pencoblosan ulang telah dilakukan. Maka dgn sendirinya kecurangan pun musnah. Dan kau tentu tahu hasilnya kan?“
“Bila saat pencoblosan “curang” itu, Prabowo dapet suara 6. Maka setelah dilakukan coblosan ulang, Prabowo hanya dapet 1!!“
“Maka aku hampir terkencing-kencing tadi ketika dengar kuasa hukum kubumu MENGGARISBAWAHI perubahan suara dari 6 jadi 1, seolah-olah KPU curang.“
“Tapi, dinda. Itu terserah kuasa hukum kubumu. Yg terpenting kamu udah bersaksi. Dan kesaksianmu bukan palsu. Entah dgn Bu Beti yg rumahnya Teras itu. Bu Beti dusta ketika bilang jalan ke Juwangi tak beraspal. Kampret dia! Memalukan wilayah kita aja.”
“BeTeWe, klo Dinda pulang. Tak usah khawatir. Bila ada yg berani ngancem² atau neror² km, bilang ke aku. Kan ku jewer mereka satu-satu. Jujur, aku tak mengkhawatirkan dukunganmu ke Prabowo. Aku khawatir dgn perubahan ideologi ke-Islamanku.“
“Typo lg, Dinda. Maksudku ideologi keberislamanmu. Dateng ya. Ada bnyk santri di tempatku. Jika mau bergabung, mau dengerin omonganku. Wassalam…”
Dear Dinda Nur Latifah— gus_taa (@taa_gus) June 19, 2019
-------------------------------------
Rumahmu itu hanya berjarak 6 menit dari rumahku. Klo aku mampir beli rokok di Alfamart, Karangjati, jadinya 11 menit.
Tiba² kau dihadirkan di hadapan majelis MK. Dan kau jadi saksi 02.......
Tak kusangkaaaa
Mungkin kau "tak sadar", begitu kau serahkan rekaman itu ke kubu 02, kau "terjebak" di sana. Knp?— gus_taa (@taa_gus) June 19, 2019
Sebab kau "dimanfaatkan" kesaksianmu sampai pada titik itu.
Sedangkan faktanya: Kisruh coblosan--seperti yg kau ungkap--akhirnya membuat dilakukannya coblos ulang!
Artinya apa? Andaipun pencoblosan di TPS mu itu dianggap curang, faktanya pencoblosan ulang telah dilakukan. Maka dgn sendirinya kecurangan pun musnah.— gus_taa (@taa_gus) June 19, 2019
Dan kau tentu tahu hasilnya kan?
Bila saat pencoblosan "curang" itu, Prabowo dapet suara 6. Maka setelah dilakukan coblosan ulang, Prabowo hanya dapet 1!!— gus_taa (@taa_gus) June 19, 2019
MelekPolitik.comMaka aku hampir terkencing-kencing tadi ketika dengar kuasa hukum kubumu MENGGARISBAWAHI perubahan suara dari 6 jadi 1, seolah-olah KPU curang.— gus_taa (@taa_gus) June 19, 2019